Dia

104 3 0
                                    

_  _ _ _ _

Untuk part sebelum ini yang judulnya SAHABAT CURUT, maaf saya revisi lagi dan saya tambahi. Supaya bisa nyambung ke cerita di part ini, jadi tolong di baca ulang, atau nerusin yang lanjutannya kemarin

Ok.. Good luck
Selamat membaca😉


Daerah sekitar lapangan terlihat sepi. Amel dan Nadia kini pun lebih memilih mencepatkan langkah kakinya agar lebih sampai kamar mandi sekolah dengan cepat.

Nadia yang memimpin didepan Amel terlihat tergesah gesah dan lebih cepat larinya ketimbang Amel yang jalannya lemot banget kaya orang gak makan 2 taon

Amel membungkukkan tubuhnya secara reflek, karena baru ia sadari bahwa tali sepatu nya lepas.

"Duh, kenapa di saat saat genting gini malah tali sepatu malah lepas sih." gumam Amel dengan kesal

"Woyy curut, gue kok ditinggalin sih. Ahhhh Nadiaaa tungguin!!" teriak Amel dari jauh

Amel mencoba untuk menyusulnya, secara tak terduga jarak 10 meter dari arah belakang Amel, terlihat jelas Pak Husein yang sedang membawa sebuah map map kecil tertata rapi di pergelangan tangannya.

"Bukannya itu Amel, siswi kelas XI ips yang saya hukum tadi" batin Pak Husein dalam hati

"Kenapa dia bisa disini, bukannya malah dilapangan. Mau cari gara gara sama saya ya" gumam nya dengan kesal

Pak Husein mempercepat langkahnya untuk mendekati Amel yang kini sedang sibuk menggenakan tali sepatunya.

"Amel !!!!" bentaknya

Duarrrrrrrrrrr !!!

"Anjirrr" batin Amel

"Mungkin gue salah denger kali"

"Duh amelll, lo halu, yaaaa lo halu. Plisss disaat ini jangan lagi ketemu tuh singa jantan lagi" harapannya dalam hati

"Amel!! Kamu gak denger bapak" bentak Pak Husein lebih keras lagi

"Amel!!!"

"Anjir percuma gue gak noleh, ini gak halu Mel" gumam nya kesal

"Duhhh bego bego bego, nadia!!!! Awas lu yah"

"Amel !!!"

Amel berusaha bangun dari duduknya dan kemudian berdiri dengan menundukkan kepala nya menghadap Pak Husein

"Iya pak" jawab Amel

"Bukannya kamu tadi saya hukum ya, kenapa kamu malah disini?" tanya Pak Husein emosi

"Anu pak.. Anuu, saya ta a di" ucap amel terpitong potong

"Anu apa"

"Anu pak saya tadi ... "

"Anu apa !!!" bentaknya dengan keras sehingga membuat Amel bergidik ngeri

"Kalo kamu gak mau jawab jujur, biar bapak beri kamu hukuman lebih berat lagi"

"Kamu mau??" bentaknya

"Jangan pak, jangan amel mohon" ucap Amel sambil memohon mohon

"Sekarang bapak mau kamu jawab jujur, kenapa kamu disini?"

"Terus kenapa dari tadi bapak gak lihat Nadia teman kamu itu yang bapak hukum juga" tanya nya

"Anu pak, anuu"

"Tadi saya mau nyusul Nadia pak, katanya mau kabur, ehhh .. Mau ke toilet maksudnya"

"Anjirrr bego, bisa bisa nya gue keceplosan gini. Amell tolol banget si lo" batinnya memarahi dirinya sendiri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arti Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang