Hari ini tepat nya nanti jam 10 mungkin adalah hari dimana ujian hubungan gue sama Lando di uji karna pada detik itu juga kita memulai untuk bertahan dan bersabar.
Kalau di tanya gue siap atau gak?jawaban nya enggak.karna gue sama dia baru nyatain perasaan dan dia ngomong pergi baru dua hari yang lalu jelas gue gak siap.tapi sekali lagi gue gak boleh egois karna ini tentang masa depan Lando dan perusahaan nya.
Hari ini gue izin gak masuk dulu soalnya gue mau nganter Lando tapi ini baru jam 8 dan kita udah dibandara duluan dari pada mami papi,Ciko sama ayah bunda karna itu gue yang maksa dengan bilang kalau gue mau ngabisin sisa waktu 2 jam sama Lando sedangkan Reza?dia gak di bolehin ikut karna harus sekolah sama kaya Panji.
Dari tadi kita keliling bandara nyari makan dengan posisi gue duduk di troli sedangkan Lando bagian dorong troli nya.
"Aku mau itu"tunjuk gue ke salah satu toko ice cream dan setelah gue ngomong itu Lando langsung dorong troli nya ke arah sana.
"Mau yang mana?"
"Coklat vanila"dan setelah itu kita langsung keliling lagi.
"Aku mau itu"
"Ini"
"Itu"
"Sama ini-"
"Hei,kamu kenapa hm?"tanya nya sambil natap gue sedangkan gue cuman menunduk.
"A-aku cuman gak bisa ditinggal sama kamu,a-aku takut hiks..."dan tangis gue pecah lagi,kenapa sih gue selalu nangis mulu.
"Kamu harus percaya sama aku.aku janji akan secepatnya pulang jadi kamu harus percaya sama aku karna sebuah hubungan harus ada rasa saling percaya"ucap Lando sambil meluk gue dan gue balas gak kalah erat.
"Iya aku percaya"
"Yaudah berhenti nangis nya"
"Hiks....gak bisa berhenti"
"Kamu kok gemesin banget aku jadi gak rela ninggalin kamu"
"Assalamualaikum,ini Calya kenapa nangis gini?"tanya mami yang ternyata udah dateng sama yang lain.
"Biasa jeng Calya ini dari kecil paling gak bisa di tinggal sama orang yang dia sayang"jawab bunda yang membuat mami ketawa kecil.
"Maafin papi ya nak.gara-gara papi kalian harus jauh gini"ucap papi sambil ngusap rambut gue terus gue langsung hapus air mata gue dan senyum sama papi.
"Gak pi.ini kan juga demi masa depan Lando juga lagi pula aku cuman nangis biasa"
"Masa?kemarin siapa ya yang manja banget sampai aku ke toilet aja gak boleh"ledek Lando yang membuat lain nya ketawa.
Dan tanpa sadar sekarang sudah jan 10 dan panggilan untuk pesawat yang akan di tumpangi Lando sudah di umumkan dan itu membuat gue dan lain nya sedih.
"Mi aku berangkat dulu ya"pamit Lando sambil memeluk mami yang udah nangis.
"Jaga diri baik-baik disana jangan lupa kabarin"ucap papi sambil memeluk Lando.
Lalu Lando berpamitan sama ayah dan bunda terus Ciko.
"Jagain calon istri gue!pokoknya sampai gue balik liat dia lecet sedikit pun lo yang kena!"ucap Lando yang membuat Ciko terkekeh.
"Siap!tapi kalau sampai lo kecewain anak gue lo yang habis duluan!"balas Ciko.
Dan sekarang waktunya dia berpamitan sama gue dan tangis gue gak bisa ditahan.dia langsung meluk gue.
"Aku pergi ya.jaga diri baik-baik,kejar cita-cita kamu aku mau nanti kalau aku pulang kamu udah sukses kita sukses bareng-bareng,selalu sabar nunggu aku ya"ucap Lando yang membuat tangis gue makin kenceng.
"Kalau gitu aku pergi"dan setelah dia melepaskan pelukan nya Lando langsung berjalan pergi tapi sebelum dia jauh gue langsung lari terus meluk dia dari belakang hati gue gak rela jauh sama dia.
"Hiks......kamu janji akan pulang ke sini lagi!"ucap gue yang membuat dia berbalik dan memeluk gue terus cium kening gue lama dan bilang-
"Janji.aku pergi ya"dan setelah itu dia benar-benar menjauh dari gue.
"Ich liebe dich"gumam gue dengan senyum dan untuk beberapa tahun kedepan gue harus menjalani hidup tanpa ada Lando di samping gue dan gue berdoa semoga ini bukan hari terkahir gue sama dia.
•••••••••••••
Vomment nya plis😄

KAMU SEDANG MEMBACA
ORLANDO
Fanfiction[END] Orlando.cowok yang membuat gue percaya kalau Benci dan Cinta beda tipis.