"Oppa, lebih bagus yang mana? "
Perempuan dengan sepatu high heels tinggi itu menunjukkan 3 gaun berwarna biru, ungu dan merah pada laki-laki yang tengah memainkan ponselnya.
"Yang tengah bagus. "
Yerim —nama perempuan itu, kemudian melihat ke arah gaun berwarna ungu.
"Tapi biru dan merah juga bagus, oppa! "
Jungkook tak menjawab ucapan kekasihnya. Ia disibukkan dengan sesuatu yang mungkin lebih menarik dari gadis di hadapannya.
"Oppa!! Aku bertanya padamu! "
Jungkook mematikan ponselnya, kemudian tersenyum menatap Yerim. "Semuanya bagus, kau pilih salah satu saja. "
Yerim mendengus, "Tapi aku ingin semuanya! "
Jungkook melotot. "Tidak bisa. Kau bahkan sudah belanja hampir 10 gaun. "
Ia sebenarnya tak masalah mengenai uangnya. Tapi sesekali ia harus mendidik Yerim agar bisa berhemat dan —belajar mengurus kuangan untuk rumah tangga mereka nanti.
"Yak! Oppa! Kenapa kau pelit sekali? Uangmu, kan masih banyak! "
Yerim meletakkan kembali ketiga gaun tersebut. Mungkin merajuk pada Jungkook.
"Ya sudah kalau tidak mau. Kita pulang saja. "
Jungkook berjalan meninggalkan Yerim dan beberapa tas belanjaannya yang sebelumnya ia bawa.
"Oppa kau mau kemana? Ish! Bawakan belanjaanku oppa! "
Yerim menghentakkan kakinya ketika melihat Jungkook malah terus berjalan dan berbelok lalu menghilang.
Jungkook memasuki mobilnya. Ia benar-benar lelah hari ini. Bukannya tak menolak ajakan Yerim. Tapi Jungkook tak mau berpisah gara-gara tak mengikuti ajakan Yerim.
Setelah menghidupkan mesin, Jungkook langsung meninggalkan area gedung itu. Tak peduli jika Yerim akan marah.
Ketika berada di jalanan yang sedang macet. Jungkook tak sengaja melihat istrinya baru saja keluar dari sebuah kafe bersama seorang lelaki.
Ia juga melihat bagaimana Tzuyu tertawa bahagia bersama lelaki itu. Kemudian mereka berdua pergi menaiki sebuah mobil.
Tanpa sadar, Jungkook mencengkram erat setir mobil.
|| Tzukook ||
Jungkook memarkirkan mobilnya di garasi samping rumah. Ia keluar dengan langkah besar.
Selesai membersihkan tubuhnya, Jungkook kemudian duduk di ruang tengah, tanpa menyalakan TV.
Matanya melihat ke arah jam, menunjukkan pukul 7.
Bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum miring.
"Dasar jalang! "
Jungkook kemudian berdiri dan berniat melangkah ke kamarnya ketika sebuah suara mobil terdengar jauh.
Ia berjalan kemudian melihat Tzuyu tengah berjalan tergesa-gesa. Senyumnya mengembang, lalu ia berdiri di dekat saklar lampu utama.
Jungkook langsung mematikan lampu dan menarik Tzuyu kasar, kemudian mendorongnya ke arah dinding.
"Sudah puas bermain dengan kekasihmu, jalang?! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Change || Tzukook (Hiatus)
Ciencia FicciónSetiap manusia pasti akan berubah. Entah karena penyesalan, atau karena kesetiaan yang selalu disia-siakan.