(1)

6.4K 502 30
                                    


“HAN!!!.... BANGUN!!! MAU SAMPAI KAPAN TIDUR TERUS. KITA ADA MEETING PAGI INI”

Teriak Chan sambil berjalan ke arah kamar yang berisikan dua member termuda dalam grup mereka, yakni Han Jisung dan Yang Jeongin.

CKLEK.

“Ini sudah hari keempat, hyung

Ucap Jeongin saat Chan membuka pintu kamar mereka.

“Maaf”

Dengan tatapan sendu Chan memandang sebuah ranjang yang berada tepat disebelah ranjang milik Jeongin.

Masih terlihat sangat rapi, menandakan bahwa tadi malam sang pemilik tidak menyentuh kasurnya sama sekali atau lebih tepatnya sudah empat hari sang pemilik tidak merebahkan dirinya diatas kasur tersebut. Siapa lagi pemilik ranjang tersebut kalau bukan milik Han Jisung.

Empat hari belakangan ini semuanya terasa berbeda. Apabila biasanya setiap pagi asrama mereka selalu diawali dengan teriakan sang leader, Bang Chan.

Yang harus rela mengorbankan pita suaranya dipagi hari untuk membangunkan seorang makhluk yang sangat teramat enggan untuk bangun pagi, namun kali ini tidak ada lagi kebiasaan tersebut.

Asrama memang terasa lebih damai namun juga terasa lebih hampa.

Tidak ada lagi Han Jisung yang selalu menyambut pagi hari Chan dengan cengiran tak bersalahnya saat ia membangunkannya.

Tidak ada lagi sosok Han Jisung dengan kebiasaan anehnya.

Tidak ada lagi sosok Han Jisung yang selalu setia bergelung di dalam selimut dan enggan bangun sebelum mendengar teriakan sang manejer atau teriakan maut sang leader.

Asrama memang terasa lebih damai. Namun semuanya terasa kosong. Dan Chan tidak menyukai itu atau mungkin lebih tepatnya mereka semua tidak menyukainya.

Hyung?”

Ucap Jeongin lagi yang mampu membuyarkan lamunan sang leader dan berhasil membuat atensi Chan beralih ke arah Jeongin yang sedang duduk di pinggiran ranjangnya.

Sepertinya ia juga baru bangun. Dan dengan segera tatapan sendu itu berubah menjadi senyuman hangat saat Chan menatap adik kesayangan mereka tersebut.

“Ahh.. Maaf, apakah hyung mengganggu tidurmu”

“Tidak juga, hyung. Lagi pula memang sudah saatnya aku bangun. Minho hyung ingin mengajak kami jalan-jalan pagi ini”

Dengan seceria mungkin Jeongin mengatakan kepada Chan akan rencana mereka pagi ini.

Mencoba membuat Chan tidak terlalu memikirkan sosok Han Jisung yang akan membuat leader kesayangan mereka kembali terlarut dalam kesedihan.

“Wow.. itu ide yang bagus. Segeralah bersiap-siap agar kita bisa sarapan bersama.”

“Siap, hyung!”

Ucap Jeongin dengan senyuman lebarnya yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya ikut tersenyum, tentu saja termasuk Chan.

Sebelum beranjak pergi Chan kembali menatap ranjang kosong tersebut yang membuatnya tanpa sadar menghembuskan nafas pelan.
Bagaimana keadaanmu, Han?

***

SUNSHINE ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang