(8)

2.8K 364 36
                                    


Hari demi hari silih berganti tanpa ada siapapun yang bisa menghentikannya. Begitupula dengan siklus pagi yang berganti menjadi malam, merupakan suatu sistem yang sudah diatur dengan sangat baik oleh Sang Maha Pencipta.

Satu bulan telah berlalu.

Satu bulan tanpa Han Jisung sudah berhasil mereka lalui. Tiga puluh hari yang sangat berat dan juga sangat melelahkan.

Tiga hari setelah agensi mengumumkan perihal hiatusnya Han Jisung, Stray kids sudah mulai kembali beraktifitas di depan publik.

Bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang perlu para penggemar mereka khawatirkan.

Awalnya memang sangat berat, namun mereka juga tidak bisa hanya berdiam diri. Membiarkan para penggemar mereka, Stay untuk lebih merasa khawatir. Cukup mereka saja yang merasakannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Okey! Cukup. Kita istirahat”

Ucap Chan memberikan perintah kepada para member.

Setelah mengecilkan volume musik, Chan segera berjalan ke salah satu kursi untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sama hal nya dengan para member yang sudah terlebih dahulu mengambil posisi ternyaman, untuk beristirahat.

Seperti para idol lainnya, saat ini Stray kids tengah berlatih menari. Melupakan jam tidur untuk mempersiapakan penampilan terbaik mereka di beberapa konser, yang akan di selenggarakan di luar negeri.

Suatu hal yang sangat melelahkan namun juga memberikan kesan tersendiri bagi mereka.

“Jadi inget kejadian waktu itu”

“Kejadian apa?”

Tanya Hyunjin menanggapi ucapan Seungmin yang duduk tepat di sampingnya.

“Beberapa hari sebelum konser Seoul diselenggarakan. Saat kita latihan bersama. Waktu Minho hyung marah, gara-gara Han gak bisa fokus”

Tentunya kalimat Seungmin tersebut berhasil menarik perhatian semua member. Bahkan Chan yang duduk agak jauh dari Seungmin dan Hyunjin berhenti memainkan smartphone nya.

Pukul 23.30 waktu yang sangat wajar jika para member tiba-tiba membahas suatu hal yang cukup sensitif seperti ini.

Semenjak tidak adanya Han Jisung, para member lebih berhati-hati bahkan lebih memilih untuk tidak membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.

Salah satu hal yang bisa mereka lakukan agar tidak memperkeruh suasana. Dan agar mereka tetap bisa berpikit positif.

“Aku gak marah-marah ya, cuma kesel aja. Hyunjin tuh yang marah-marah”

Minho yang tengah berbaring segera duduk dan menatap ke arah Seungmin karena tidak terima atas ucapannya.

“Ha? Gak salah denger nih”

“Iya. Orang aku cuma bilang biar kalian lebih fokus aja”

“Ih bukannya-“

“EKHM!”

Hyunjin segera menghentikan ucapannya saat ia mendengar suara deheman yang berasal dari samping kirinya.

Dengan ragu ia melirik ke arah sumber suara dan mendapati salah satu hyung nya tengah menatapnya intens. Memberikan isyarat agar ia tak melanjutkan perdebatan tersebut.

Siapa lagi hyung yang dimaksud jika bukan Seo Changbin.

Dan seketika itu juga suara tawa terdengar karena para member yang tak bisa menahan tawanya ketika melihat wajah pias Hyunjin. Persis seperti seekor kelinci yang ketahuan mencuri makanan dari seekor serigala.

Berbeda dengan reaksi para member yang asik tertawa, Seungmin masih sibuk dengan pikirannya.

Ia tahu seharusnya ia berhenti memikirkan sesuatu yang akan membuatnya bersedih. Namun ia tidak bisa. Setidaknya hanya untuk malam ini, izinkan ia untuk mengeluarkan isi hatinya.

“Sebenarnya, Han gak seratus persen salah”

Seungmin tahu dan sangat paham bahwa sebaiknya ia berhenti untuk membahas masalah ini. Tapi entah kenapa hati kecilnya ingin terus ia berbicara.

“Harusnya aku mengerti, kalau hari itu dia lelah..”

“Dari pagi ia sudah ada di agensi untuk latihan. Dari latihan vokal sendirian sampai menemani aku dan Jeongin berlatih. Belum lagi setelahnya ia harus berlatih bersama Chan hyung dan Changbin hyung, serta mengurus hal lain sebagai 3racha. Dan malamnya ia harus berlatih lagi bersama kita”

Seungmin segera mengangkat kepalanya menjadi menatap langit-langit. Berusaha agar air mata yang sudah berada di ujung matanya tidak mengalir.

Pikirannya terus mengulang kejadian saat dirinya menghabiskan waktu latihan bersama Han Jisung.

Ketika mereka masih menghabiskan waktu bersama. Berkumpul, latihan, tertawa dan berkeluh-kesah bersama. Ketika semuanya masih terlihat baik-baik saja.

Sampai akhirnya, pertahanan yang ia buat hancur. Air mata yang selama ini yang tahan akhirnya perlahan mengalir. Seungmin menangis.

“Seungmin-a...”

Hyunjin yang berada di samping Seungmin segera memeluk sahabatnya. Mencoba memberikan ketenangan, meskipun akhirnya Hyunjin juga ikut menangis. Ikut merasakan perasaan bersalah, penyesalan, rindu dan ketakutan yang  dirasakan sahabatnya itu.

Minho, Jeongin dan Felix juga ikut mendekat ke arah Seungmin dan Hyunjin yang kemudian memeluk mereka berdua. Membiarkan apa yang selama ini mereka simpan tertuang dalam bentuk air mata.

Chan yang melihat para membernya berpelukan segera beranjak bangun untuk melakukan hal yang sama. Wajah Chan sudah sangat merah karena ia terus menahan tangisnya, ia tidak bisa menangis sekarang. Para member membutuhkannya.

Sedangkan Changbin lebih memilih untuk mengalihkan perhatianya dari para member sembari menahan air matanya. Meskipun akhirnya air mata itu jatuh juga.

Hanya untuk malam ini, izinkan mereka untuk jujur pada diri mereka bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja.

Mereka takut untuk kemungkinan terburuk yang harus mereka dengar nantinya, meskipun berulang kali mereka menyakinkan diri mereka bahwa everything is gonna be okay and he will back.

###

SUNSHINE ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang