Secret I (Revisi)

12.4K 940 257
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

Warning!

Banyak adegan mantap-mantap.
Yang merasa dibawah umur, cukup baca sampai sini saja, jangan teruskan.
Mohon kebijakannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Levi Ackerman, 20 tahun. Mahasiswa.
Anti sosial, tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun.

Dan,

Tidak pernah onani.

Jika kalian menganggap Levi abnormal, ya terserah saja.

Karna Levi sendiri tidak tahu, kenapa asetnya tidak mau berdiri.

Sering disarankan teman-temannya untuk membaca majalah dewasa, namun tetap saja, Levi tidak merasakan sensasi apapun.

Pada awalnya Levi berpikir, bahwa ia tidak minat wanita.
Namun setelah mencoba membaca majalah ero sesama jenispun, ia masih tidak merasakan apa-apa.

Bohong jika ia tidak ingin melakukan ini itu. Tapi, bagaimana ia melakukannya jika senjatanya saja tidak mau berdiri?

Farlan, teman Levi. Menyarankan agar Levi praktek langsung, mungkin saja cara seperti itu akan berefek.

Sayangnya, Levi menolak.
Jangankan berhubungan intim, menyentuhnya saja Levi enggan.
Tak peduli mau laki-laki atau wanita, tak punya sedikit minat pun ia untuk menyentuhnya.

Levi menghela nafas berat.

"Sangat buruk"

Ia menutup majalah dewasa, dan kembali menaruhnya di ujung rak.

"Sebenarnya, apa yang kau inginkan?" Levi menatap si junior, yang selalu anteng bobo. Setelah mendudukkan diri di tepi ranjang.

Tak lama, suara ketukan pintu terdengar.

Pria ebony menoleh.

Tanpa menunggu di izinkan masuk, seseorang itu membuka pintu.

"Levi-san.. belum tidur?" Tanyanya, kala melihat Levi sedang duduk ditepi ranjang.
Ia berjalan mendekat.

Levi meneguk ludah begitu sosok itu berdiri didepannya.

Dari jarak dekat, ia bisa melihat dengan jelas tubuh yang dibalut kemeja tipis tanpa bawahan itu.

Manik kelabu menatap dari atas sampai bawah. "Mau apa kau kemari?" Cetusnya, seolah tidak menyukai kedatangannya.

Sosok itu mengulum senyum tipis. ia mendudukkan diri di samping Levi. "Meski kau memandangku penuh minat, tapi kau masih bersikap cool seperti ini hm? mengagumkan sekali"

"Apa maumu? Jangan menggangguku"

Sosok itu meletakkan dagu ke pundak Levi. "Mou Levi-san, kau kasar. Kenapa kau tidak mau memanggil namaku?"

Levi mendengus. Manik melirik sinis. "Kau pikir kau siapa?"

"Kau lupa hm?" Bibir plum tersenyum miring. "Aku calon Ibumu.." Bisiknya menggoda.

Levi merasakan tubuhnya sedikit merinding.
Suara 'Si calon Ibu', seolah masuk kedalam dirinya.

Ibu macam apa yang berani memakai pakaian vulgar didepan anaknya? Bodoh, Levi bukan bocah!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang