🔹24%🔹

2.8K 330 35
                                    

Untuk kalian~! Cerita di bawah mengandung perdebatan!


Hipi riding💙



Seminggu kemudian...

Iqbaal memijat kening nya yang pusing, ntah pusing Karna sakit atau pusing Karna apa.

"(Namakamu) hiks..." Iqbaal menangis!? Ya itu jawabannya

Hati dan perasaan iqbaal akan lebih sensitif jika mengenai (namakamu)

Aneh dia sendiri yang menjauhi dia sendiri yang menangis.
Sekarang sudah pukul 7malam dan iqbaal masih berada di kantor padahal tidak ada lagi kerjaan yang harus ia selesaikan

Berbeda dengan iqbaal disini (namakamu) memundar-mandir kan tubuh nya seperti setrikaan

"Iqbaal lembur apa gimana sih?" (Namakamu) berdecak sebal seharusnya jika memang kalo ada masalah ya selesaikan baik-baik bukan dengan sengaja pulang terlambat

"Telpon kali ya?" (Namakamu) bermonolog dengan diri nya sendiri sedetik kemudiannya mengambil keputusan untuk menelpon Iqbaal

📞...Iqbaal♡...

Ini sudah berdering kesekian kalinya tidak juga mendapat jawaban dari iqbaal

Ah sudah lah, sekarang ia harus pergi tidur berharap semoga besok ketika ia membuka mata objek yang pertama ia lihat adalah iqbaal.

(Namakamu) melangkah malas menuju kamar sebenarnya ia ingin sekali menunggu iqbaal sampai pria itu pulang tapi tubuh nya benar-benar lelah di tambah lagi dengan Ziaf yang cukup rewel hari ini belum lagi masalahnya dengan iqbaal.

•|•

Harapan (namakamu) jika terbangun dari tidurnya objek yang ia lihat pertama kali Iqbaal, harus pupus terbuang sia-sia

Iqbaal tidak ada di kamar malam ini iqbaal kembali tidur di kamar tamu

(Namakamu) membuka gorden menatap lurus ke langit yang masih sendiri, matahari masih bersembunyi belum waktu nya untuk terbit.

Bagaimana tidak? Ini baru pukul 04.12 wib wajar jika matahari belum terbit

(Namakamu) menghembuskan nafas gusar nya
"kamu kenapa gini sih baal?"

Setelah cukup lama termenung memikirkan hal yang membuat dada (namakamu) sesak dirinya memilih untuk mandi, setelah itu mungkin menemui iqbaal?

(Namakamu) memberikan tekad nya untuk menemui iqbaal dan membicarakan hal yang seharusnya mereka bicarakan

(Namakamu) tidak terlebih dahulu mengetuk pintu ia memilih langsung masuk saja kedalam kamar tamu itu, terlihat iqbaal yang sedang duduk di kursi dengan tatapan kosong, tunggu!

Iqbaal merokok? Sejak kapan?

"I-qbaal" cicit (namakamu) pelan

Sang pemilik nama pun menoleh, astaga demi apapun ini iqbaal?! Penampilan yang berantakan kantung mata hampir mirip dengan Panda dan mata yang merah

(Namakamu), My Wife!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang