¥ ĐŔÁŔŔÝ ¥
Langit Britania Raya sedang cerah-cerahnya, walaupun sebentar lagi akan memasuki musim gugur yang menjingga.
Pemandangan kumuh terlihat di sudut kota yang tak terawat, menampilkan sosok-sosok suram bagian terlupakan dunia, para gelandangan. Sampah menjadi rumah serta makanan, walau hidup nomaden mereka tetap eksis mengisi kekacauan, menjadi pengemis pun preman.
"Saya mencari Mr. Stanford."
"Tidak ada nama sekeren itu di sini! Pergilah haha!!"
"Tapi, saya sangat ingin bertemu dengannya."
"Pergilah anak muda! Yang kau cari tidak di sini!"
Matanya nyalang mencari di sudut-sudut gang, dia harus bertemu orang tua itu. Nasibnya ada di tangan orang itu, kejadian ini seharusnya tak lagi ia alami. Harusnya dia tidak di sini... Ini bukan benua Paman Sam, ini bukan rumahnya.
"Heran! Kenapa ada saja orang asing yang mencari Pak Tua gila itu."
"Rasa-rasanya dia seperti keluarga kerajaan yang hilang hahaaa!"
Dia masih mencuri dengar, mengisi informasi yang dia butuhkan.
"Tapi bentukannya tidak bangsawan sama sekali, Norris. Tidakkah itu sungguh mengherankan?"
"Ya yaa, aku tidak ingin memikirkan si Pak Tua itu. Lagi pula keberadaannya seperti hantu, tiba-tiba ada, tiba-tiba menghilang."
"Kau tahu nama depannya?" Yang bernama Norris hanya menggeleng.
"Hey Nak! Pergilah, kau tidak akan menemukannya di sini!" Dia yang masih berdiri tak jauh dari mereka lalu memutar badan, tidak ada lagi informasi lanjutan.
"Dia pasti datang lagi besok, Brook."
"Sepertinya kau sangat yakin, Norris."
"Dia sering berkeliaran di daerah sini, mencari Pak Tua Stanford."
"Kau tahu sesuatu eeh?" Norris sekali lagi menggeleng.
¥ ĐŔÁŔŔÝ ¥
Draco sedang uring-uringan di ruang kantornya. Pasien St. Mungo hari ini tidak banyak, memangnya mau sebanyak apa juga penyihir yang sakit setiap hari. Dunia sudah aman, perang-perangan tidak ada lagi dan itu memudahkan beban Healer mengurusi pasien yang sakit jiwa karena mantra.
'Berhentilah mengirimiku patronus Dray! Aku sedang sibuk!' Suara keras dari cahaya Rusa Jantan yang baru tiba membuat Draco terjengkang dari mejanya.
Memang, sedari tadi dia mengirimkan Harry-nya patronus. Ya hanya sekadar mengisi kegabutannya di tempat kerja.
Harry memang sedang sibuk dengan tugas Auror lapangannya, dia bersama Ron. Draco tidak khawatir dengan itu, dia hanya tidak ingin Harry mencelakai dirinya, mengambil risiko yang tidak penting-seperti kebiasaan kepahlawanannya itu.
'Okay, ini terakhir.. Take care darling, I love you..' Draco mengirimkan Patronus Rusa Betinanya.
Kembali dia menyandarkan kepala di sandaran kursi, tersenyum membayangkan Harry kesal saat patronus korperalnya tiba.
"Healer Malfoy, ada pasien yang harus anda tangani." Perawat menghampirinya, Draco segera bangkit dari duduknya.
"Saya segera ke sana."
Draco memasuki Instalasi Gawat Darurat, karena pasien yang baru saja tiba belum diketahui menderita apa.
"Apa anamnesanya?"
"Menurut laporan, dia ditemukan di sekitaran Hogsmeade. Identitasnya tidak diketahui-"
"Apa auror yang membawanya?" Draco memotong, perawat hanya tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DRARRY//FANFICT] Can I Be Your Husband?
FanfictionKelulusan mengantar mereka ke medan pertempuran yang baru. Perasaannya pada sang terkasih pun sungguh masih utuh, sejauh apapun halang merintang mereka pasti bersatu. Semoga itu bukan janji semu. Perasaannya semakin kacau tatkala seorang lagi datang...