You may find many typos here, so what? I'm human LOL. I'll fix it later, maybe.
.
.
.
Tepat pada pukul 8 pagi, sebuah alarm pada ponsel berdering di kamar bernuansa baby pink itu. Sang pemilik kamar mau tak mau harus terbangun karena suara bising yang tak bisa ia harapkan dapat berhenti dengan sendirinya. Diraihnya ponsel di atas meja buffet yang ada di sisi kanan ranjang, matanya sedikit menyipit karena masih diserang rasa kantuk yang terlalu berat untuk dilawan.Pada ponselnya itu, ia menemukan beberapa notifikasi pesan dan panggilan masuk ke ponselnya pagi ini. Ia membuka salah satu pesan yang dikirimkan oleh Somi, sekretarisnya, yang memberi tahu bahwa ada dua rapat hari ini; pertama, rapat rutin setiap bulan dengan para pegawai dan kedua, rapat dengan sponsor untuk pembukaan kantor baru di Jeju. Alisnya mengerut dalam saat melihat informasi tambahan dari Somi kalau rapat pertama akan dimajukan satu jam lebih cepat.
Ia memaksakan tubuhnya untuk bergerak, apalagi ini sudah sangat telat untuk bangun. Biasanya ia akan bangun tidur pada pukul 6 atau 7 pagi sehingga bisa melakukan persiapan dengan waktu yang lebih efisien sebelum berangkat ke kantor. Entah apa yang harus ia perbuat dalam waktu kurang dari satu jam ini, yang pasti ia harus segera memberi tahu Somi kalau waktu rapat pertama kemungkinan akan lebih dipersingkat atau lebih buruknya adalah diundur sampai besok.
Wanita itu baru saja ingin meninggalkan ranjang sampai sebuah pesan baru kembali masuk. Lagi-lagi dari Somi.
From: Somi
Maaf aku hampir lupa mengatakan ini, sajangnim. Tapi, saengil chukkahamnida, Park Chaeyoung sajangnim! Selamat ulang tahun yang ke-32! Kuharap semoga di usiamu yang sekarang semakin diberi kesehatan, selalu diberi kebahagiaan dan selalu dicintai oleh-oleh terkasih di sekitarmu, termasuk agar kau segera mendapatkan segala keinginan yang belum sempat tercapai. Oh, kuharap kau segera mendapatkan jodoh yang sesuai harapanmu!Pada awalnya, Chaeyoung sempat tersenyum hangat karena merasa tersentuh dengan ucapan manis dari sekretarisnya itu. Somi telah menjadi sekretarisnya sealam 2 tahun belakangan ini dan dengan umur yang lebih muda darinya, Chaeyoung sudah menganggap Somi seperti adiknya sendiri. Bisa dibilang Somi adalah salah satu orang terdekatnya di kantor selain Jisoo. Akan tetapi, senyuman di bibirnya langsung luntur begitu ia membaca kalimat terakhir.
Aish, apa Somi sedang meledekku? Awas saja di kantor nanti, gerutu Chaeyoung dalam hati. Meski begitu, ia tetap merasa bersyukur karena ada seseorang yang mengucapkan selamat ulang tahun di hari bahagianya ini.
Ia menguncir rambut blonde-nya yang panjang dengan sebuah ikat rambut berwarna hitam yang ada di dekat bantal. Ia membuat rambutnya menjadi cepolan tinggi sebelum beranjak berdiri dan berjalan untuk mengambil handuk yang ia gantung di dekat pintu kamar mandi. Waktunya untuk bersiap-siap pergi ke kantor semakin menipis, belum lagi ia harus membangunkan sang ayah tercinta. Kemungkinan beliau pun masih tertidur pulas di kamarnya.
Hanya perlu beberapa menit saja sampai Chaeyoung selesai mandi dan kemudian wanita itu langsung mengeringkan tubuhnya yang basah dengan handuk berwarna biru lembut itu. Setelah kering, Chaeyoung mengambil beberapa setelan pakaian dari dalam lemari untuk ia kenakan hari ini. Ia langsung mengenakan kemeja blouse berbahan chiffon berwarna pink lembut dengan hiasan pita berbentuk seperti dasi di bagian tengahnya, kemudian ia padukan dengan celana span berwarna putih.
Wanita itu menggantung handuknya di tempat semula dan setelahnya langsung merias diri di depan cermin rias yang ada di kamar. Make-up yang ia poles di wajahnya tidak begitu berlebihan, hanya make-up natural biasa yang sering ia gunakan selama di kantor. Rambut blonde-nya yang panjang ia biarkan tergerai dan hanya disisir biasa karena ia tak punya waktu untuk sekedar mengikatnya menjadi ponytail ataupun dikepang--hairstyle favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OB-GYN [E-BOOK]✅
FanfictionRomance/Humor. AU. M Berkat kejadian memalukan di ruang pemeriksaan, Chaeyoung kapok bertemu Chanyeol. Padahal Chanyeol sudah tertarik padanya sejak awal pertemuan. Tapi, sang cupid, Yang Hyunsuk, tidak kehabisan akal untuk menjodohkan mereka.