t i g a

5.2K 306 130
                                    

Warning: sedikit adegan dewasa di chapter ini.

Oh iya, suami Jennie gue bikin jadi Baekhyun. Soalnya gue lebih dapet imajinasi Babeh cek-cok sama Baekhyun, apalagi di kepala gue tuh kegambar jelas kalo Baekhyun bisa bales omongan Babeh.
.
.
.
.
.
Hari ini salju tidak lagi turun seperti kemarin, mungkin karena musim dingin hampir saja berakhir. Orang-orang yang biasanya segan untuk keluar rumah dikarenakan salju turun kini mulai terlihat lebih banyak, sebagian besar masih mengenakan mantel tebal serta topi rajut. Ada beberapa di antara mereka yang pergi ke sebuah kafe di seberang taman kota untuk menikmati cokelat panas atau mungkin ke sebuah restoran di dekat sana untuk menikmati ramyeon.

Sebagai contoh adalah sepasang sepupu yang baru saja turun dari sebuah taksi. Salah satu dari mereka berdua berambut blonde yang kini sedang memberi bayaran atas tumpangan taksi itu sementara wanita yang satu lagi berambut hitam. Setelah selesai membayar, mereka berdua menenteng barang belanjaan mereka sebelum melangkah di jalan setapak menuju sebuah kafe. Namanya adalah Kafe 'Kopi dan Cerita'.

Setibanya mereka di dalam kafe itu, keduanya langsung disambut hangat oleh seorang pelayan. Pelayan itu segera mengantar mereka menuju sebuah meja kosong di bagian paling dalam kafe. Di ruangan tersebut tak ada siapapun kecuali seorang gadis remaja yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya dengan ditemani secangkir kopi panas. Di atas mejanya terdapat beberapa buku tebal, mungkin ia sedang mengerjakan skripsi atau sejenisnya.

Setelah duduk, mereka segera memesan makanan serta minuman yang langsung dicatat oleh pelayan itu. Untuk makanan, wanita berambut hitam itu memesan banana honey waffle sementara wanita berambut blonde lebih memilih untuk memesan black crunchy caramel pancake. Untuk minuman, mereka sama-sama memesan secangkir cokelat panas untuk menghangatkan tubuh. Setelah selesai mencatat dan mengulang pesanan mereka, pelayan itu akhirnya pergi.

"Wah, sudah lama sekali kita tidak ke sini bersama," sahut wanita berambut hitam sambil memandangi seluruh penjuru ruangan di lantai 2 kafe itu. Pandangannya berakhir pada wanita berambut blonde yang duduk di depannya. "Apa terakhir kali kita ke sini saat aku sedang hamil, Chaeyoung-ah?"

Wanita berambut blonde itu mengangguk. "Tepat sekali, Jennie eonnie. Kupikir kau lupa insiden kau memaksaku untuk menyicipi waffle dan pancake di sini saat kafe ini hampir tutup. Jam berapa, ya? Oh! Jam 11 malam!"

Jennie terkekeh melihat raut sebal sepupunya. Ia ingat sekali beberapa tahun yang lalu, ia memaksa Chaeyoung untuk menemaninya makan di kafe ini. Aneh, padahal waktu itu ia sudah hamil tua dan tidak pernah ngidam lagi. Tetapi, saat Baekhyun, suaminya, sedang melakukan perjalanan dinas kantor di luar kota menjelang masa persalinannya, tiba-tiba saja hasrat Jennie untuk 'kembali' ngidam muncul begitu saja. Di saat suaminya sedang jauh, tentunya sang sepupu lah yang menjadi korbannya untuk ia tarik-tarik di malam hari menuju kafe ini.

"Ayolah," Jennie memasang raut wajah meledek yang tampak menyebalkan di mata Chaeyoung. "Kau mau marah pada bayi Ella di dalam rahimku waktu itu? Kami berdua kelaparan dan aku tidak menduga kalau aku akan kembali ngidam di saat Baekhyun oppa pergi jauh. Jadi, maklumi saja. Nanti kalau kau menikah dan hamil, aku akan melakukan hal yang sama padamu, kok."

"Ha. Ha. Ha," Chaeyoung tertawa sarkastik. "Bicaramu seperti ayahku. Sedang membicarakan apa, malah menyambung-nyambungkan pembicaraan ke masalah pernikahan. Mari berhenti bicara soal itu karena kepalaku sedang pusing dengan urusan kantor."

"Ah," Jennie mengangguk sok paham, "pantas saja kau mengajakku pergi belanja hari ini. Tidak biasanya. Setahuku kau kan si 'Miss Busy All Day' dan kemudian, belanjaanmu hari ini lumayan banyak."

OB-GYN [E-BOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang