Chapter 3

221 22 0
                                    

DON'T LIKE DON'T READ
!!!!

WARNING : KONTEN DEWASA
++++

CHAPTER

Tittle : Destiny (3)

Pairing :
Lee Donghae
&
Park Jiyeon

Genre : Romance, Sad (semoga)

Rate : M (kata-kata kasar, kekerasan, lemon)
•••••

NB : Nama adik Jiyeon aku ubah jadi Jisung ya... :)

~~~~~~

Sebelumnya.....

Ceklek

Suara pintu yang terbuka memotong ucapan Gikwang. Semua mata langsung tertuju pada Hyukjae yang baru saja tiba. Pria itu langsung mendudukkan dirinya di samping Donghae. Menghela nafas lalu menatap teman-temannya bergantian. "Sial sekali, tadi aku hampir saja bisa menolong gadis itu." Gerutunya.

Ryeowook mengernyit heran. "Gadis?"

Hyukjae mengangguk. "Tadi seorang gadis diseret masuk kedalam sebuah kamar, aku rasa dia dipaksa karena gadis itu memberontak."

"Kau mengenalnya?" Heechul ikut bertanya.

"Tidak. Aku tidak sempat melihat wajahnya karena dia posisinya membelakangiku, tapi aku bisa mendengar gadis itu menangis keras. Sepertinya dia karyawan disini, seragamnya sama. Aku pikir dia......"

BRAKKKK

"Hey Donghae-ya! Kau mau kemana?"

© DESTINY ©

"Tidak, aku tidak mau. Lepaskan aku!"

Jiyeon terus memberontak, ia berusaha melepaskan kedua tanganya yang ditarik masuk ke dalam sebuah kamar. Namun kekuatannya tidak sebanding dengan lelaki yang tengah menariknya dengan begitu kuat. Tenaganya sebagai wanita tidak mampu untuk lepas dari cengkeraman Lee Dong Min.

"Jangan membuatku marah, nona Park. Atau aku akan berbuat lebih kasar padamu. Kau mengerti hah?" Lee Dong Min. Lelaki itu sama sekali tidak mempedulikan penolakan Jiyeon, ini kesempatannya bukan. Sejak pertama melihat gadis itu ia sudah sangat tertarik. Tapi gadis itu terlalu jual mahal. Dan malam ini, ia bersumpah akan membuatnya menjadi miliknya.

"Hyaaa... Lepaskan! Aku tidak mau! Lepaskan, berengsek! Kau..... Hyaaaa!"

BRUKKK

Dong Min melempar Jiyeon keatas tempat tidur, lalu tanpa memberinya kesempatan untuk bergerak, lelaki itu langsung naik ke atas tubuhnya. Menekan tubuh serta mencengkeram kedua tangan gadis itu diatas kepalanya. "Hhahaha.... Bagaimana, kau mau aku menyentuh bagian yang mana lebih dulu?" Seringainya.

"Saya mohon Tuan, lepaskan saya. Tolong jangan lakukan ini pada saya...hiks..hiks..." Tidak mampu menyelesaikan perkataannya, Jiyeon hanya bisa menangis. Ia hanya berharap keajaiban akan datang padanya. "Saya bukan wanita seperti itu, Tuan." Mohonnya lagi sembari menggerakkan tangannya yang dicengkeram begitu erat sehingga membuatnya terasa perih bahkan bekas kemerahan nampak jelas dipergelangan tangannya.

Dong Min tertawa keras mendengar penuturan Jiyeon. Ia melepaskan salah satu tangan gadis itu lalu beralih menjambak rambutnya sehingga membuatnya merintih kesakitan. "Bukan wanita seperti itu katamu, ckckc...." Katanya meremehkan. Melepaskan tangan Jiyeon yang lainnya, ia beralih mengelus lembut pipi gadis itu. Tersenyum manis namun dengan cepat berubah sinis. "Kalau kau wanita baik-baik, kau tidak akan bekerja ditempat seperti ini. Siapa yang ingin kau bohongi nona Park?"

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang