Intezaar(menunggu)

Perjodohan

Sore itu di ruang keluarga, semua keluarga pada berkumpul ada mamah ella, Vito, dan juga papahnya yg barusan dari luar kota. Mereka membicarakan sangat penting yaitu perjodohan agni dengan anak dari teman Papahnya. Agar perusahaaannya bisa semakin maju jika bekerja sama dengan perusahaan temannya.

"Mah, bagaimana kalau kita jodohkan agni dengan anaknya hardi yg dito itu?", kata papah. "Tapi kan pah, kita harus tau agni mau apa nggak kita jodohkan", kata mamah.
"Betul kata mamah pah kita harus bertanya pada agni. Karena ini masalahnya sampai ke pernikahan pah",kata Vito. "Kamu diam aja deh vito, tentukan nasib kamu dulu, kapan kamu mau menikah?. Masalah agni biar mamah dan papah yg urus", bentak papah.
"Pah kenapa sih papah selalu menanyakan itu, kan aku sudah pernah bilang, aku tidak akan menikah. Aku akan tetap menjaga hatiku ini untuk megha(kekasihnya yg sudah meninggal) dan soal agni dia juga adik aku, aku ingin agar dia bahagia", jawab vito dengan nada yg tidak enak.
"sudah-sudah kalian ini jangan pada berantem", cegah mamah

"Assalamualaikum"
"waalaikumsalam, agni kamu sudah pulang" kata mamah
"iya sudah. Pada ngomongin apa sih kok mukanya pada tegang. Papah kapan pulang?" tanya agni sambil menyalami tangan mamah, vito, dan juga papahnya. "Tadi siang agni jam 2,oh ya sini duduk ada yang papah mau bicarakan" kata papah

Agni melihat ke Vito memberi isyarat ada apa sebenarnya. Vito memberi isyarat bahwa semua tidak baik, tapi agni tidak mengerti apa yg dimaksud Vito.

"Begini agni papah sudah menentukan perjodohanmu dengan dito anak temen papah, jadi kamu siap-siap kita akan menemui nya nanti malam", Kata papah. "Apa? Kenapa papah memutuskan dan tidak bertanya aku dulu sih?" kata agmi dengan tidak percaya. "Agni papah ngelakuin ini semua buat kamu dan buat keluarga kita, papah mohon sama kamu cuma ini yg papah inginkan dari kamu, papah selalu nurutin permintaan kamu, papah mohon agni", kata papah dengan bermohon mohon.
"Baiklah pah agni mau menemui laki-laki itu, tapi agni tidak ingin bertunangan dulu", sambil menahan air mata.

Setelah mengatakan itu agni langsung berlari menuju kamarnya diikuti vito. Agni menangis di dekat jendela, Vito yang mengetahui agni menangis langsung memeluk agni dan menenangkannya.