"Aku yakin pak tua itu gak akan berhenti sampai di sini..." Aletha berucap dalam hati dengan frustasi. Aletha memikirkan apa yang papahnya ucapkan tadi pagi.
"Hahhh... " Aletha menghembuskan nafas lelah "Aku benar- benar lelah dengan pak tua itu..." Aletha berucap dalam hati
Saat ini Aletha duduk sambil menatap lurus kedepan. Dengan telapak tangan kiri di letakan di pipi dan ibu jari sebagai penyanggah dagunya.
"Ada apa dengan ibu boss kita hari ini...?" tanya seseorang dengan nada suara berbisik pada seseorang yang lain
"Sepertinya dia tidak puas dengan hasil hari ini..." Seorang lain-nya berucap dengan nada yang sama
"KAMI MOHON MAAF..." semua orang yang ada di ruangan itu berucap secara bersamaan.
Membuat Aletha tersentak kaget dan menatap bingung kearah semua orang yang ada di ruangan itu. Aletha sudah duduk dengan tegak dan tangannya pun sudah di turunkan dan di letakan di atas meja.
"KAMI AKAN MENGULANGI LAGI... DAN MEMBERIKAN RINGKASAN-NYA PADA ANDA BESOK..." Seorang yang di percayai bersuara lagi dengan nada suara sedikit keras "TIDAK... HARI INI JUGA KAMI AKAN MENYERAHKAN-NYA PADA ANDA..." orang itu kembali melanjutkan ucapannya
Aletha saat ini berada di ruang rapat dengan orang- orang penting di yang sudah di percaya oleh ayahnya.
"Kalian membuatku kaget..." Aletha berucap dengan nada bergumam namun masih bisa di dengar oleh semua orang yang ada di ruangan itu. Semua orang menciut seketika. Takut jika Aletha akan mengamuk.
"Tidak... Perlu merubahnya... Aku menyukai hasil hari ini..." Aletha melanjutkan ucapannya membuat semua orang melongo kaget dan tidak percaya.
"Tidak... Bu... Kami akan..."
"Aku bilang aku setuju dengan hasilnya... Apa ucapanku kurang jelas.?" Aletha memotong ucapan orang itu sambil menatap tajam kearah orang yang tadi berucap
"Maaf... Bu..."
"Bagaimana dengan proyek yang sedang kita jalankan... Apa ada masalah...?" Aletha kembali berucap
"Sejauh ini semua baik- baik saja... Dan tidak ada hambatan untuk proyek ini..." seseorang menjawab ucapan Aletha
"Aku ingin lihat berkasnya... Bawa itu kekantorku..."
"Baik..."
"Rapat hari ini sampai di sini..." Aletha berucap sambil beranjak dari duduknya dan di ikuti oleh semua orang yang ada di ruang rapat itu.
***
"Halo... mah." Aletha berucap setelah menggeser gambar telpon warna hijau dan menempelkan ponselnya ketelinganya.
"Kamu udah pulang...?" Mamah Aletha berucap dari sebrang sana
"Belum... Aletha masih di kantor... Kenapa...?"
"Mamah mau minta tolong sama kamu... Bisa...?"
"Minta tolong apa...?"
"Mamah pesen baju di butiknya tante Mila... Bisa tolong ambilkan...?"
"Kirim alamatnya ke-Aletha... Nanti Aletha ambilin..."
"Trimakasih sayang... Mamah kirim alamatnya sekarang... Sekali lagi trimakasih..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER IN LOW IS MY HUSBAND
KurzgeschichtenWarning!!! konten dewasa 21+ [Alnord♡Aletha] Aletha Calista adalah wanita berumur 25 tahun, sejak kecil ia tinggal bersama kekek dan neneknya namun suatu ketika orang tuanya, memaksanya kembali kerumah keluarga besarnya, walau setengah hati ia menur...