Waktu menujuk-kan pukul sepuluh malam. Namun tidak membuat wanita cantik yang sedang duduk di balik meja kerja-nya dengan setumpuk kertas yang bertuliskan.
Hening dan sepi itulah gambaran suasana di dalam ruangan yang di tempati wanita cantik itu. hingga suara ponsel di sampingnya memecah keheningan dan kesunyian ruangan tersebut.
"Apa di kantormu gak ada jam...? Ini udah jam berapa...? Kenapa kamu belum pulang.?" ujar si penelpon
"Bentar lagi... Mah." Wanita cantik itu menjawab pertanyaan dari seorang di sebrang sana
"Kamu ini yah... Bentar lagi versinya kamu itu satu jam dari sekarang... Sedangkan sekarang udah jam sepuluh... Mau pulang jam berapa kamu...?" seru mamah aletha
"Nanggung mah tinggal beberapa berkas lagi."
"Emangnya gak bisa di kerjain besok..?"
"Gak bisa mah."
"Kamu kan bosnya... Kenapa gak di skasib pegawai kamu sih...?"
"Mah... Ini tu bukan berkas yang bisa di urus sama pegawai atau asisten aku... Aletha gak mau ambil resiko... Lagian kalo perusahaan papah kenapa- kenapa aku juga yang kena imbasnya.... Udah ah... Aku bakal pulang klok udah selesain berkas berkas ini."
"Ya udah inget langsung pulang kalok udah selesai."
"Iya mah tenang aja."
Panggilan pun dimatikan. Aletha kembali melanjutkan pekerjaan-nya yang sempat tertunda karena mamahnya menelpon.
Setelah satu jam setengah berlalu Aletha pun sudah menyelesaikan pekerjaannya. Aletha beranjak dari duduk dan mengambil kunci mobilnya.
Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit Aletha pun sampai di sebuah rumah mewah yang baru di tinggalinya beberapa bulan.
Ia Aletha memang sudah tidak tinggal di rumah ini sejak usia lima tahun. Alih- alih merasa kesal karena harus tinggal di rumah kakek dan neneknya Aletha lebih memilih untuk memaafkan dan menerima semua itu dengan lapang dada.
Terdengar helaan nafas lelah dari bibir Aletha kemudian memegang gagang pintu dan membuka pintu yang ada di hadapannya. Aletha melangkah masuk kedalam. Dan seperti biasa keasingan yang selalu menyambutnya Aletha saat wanita itu masuk kerumah itu.
"Kamu lihat sudah jam berapa ini?" suara lembut dan mengintimidasi itu membuat langkahnya terhenti dan menoleh kesumber suara, dengan senyum kikuk Aletha pun menghampiri wanita paru bayang yang sedang berkacak pinggang di pintu penghubung ruang makan dan ruang tamu.
"Mah..." Aletha berucap sambil memegangi dadanya napasnya pun tersengal- senggal "Bisa gak...? Gak ngagetin gitu...?" Aletha melanjutkan ucapannya
"Maaf... Mamah gak tau kalo kamu bakalan kaget." Mamah Aletha menimpali
"Aletha keatas dulu..."
"Emm..." Emy mengiyakan Aletha untuk naik keatas sambil mengangguk kecil
"Selamat malam mamah.!" Aletha kembali berucap dan maju mendekati mamahnya untuk mencium pipi wanita parubaya itu
"Selamat malam.!"
Aletha pun berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kelantai dua. dimana kamarnya berada. Aletha tidak langsung pergi kekamarnya wanita itu masuk kekamar yang ada di samping kamarnya. Aletha memegang gagang pintu dan membuka pintu secara perlahan dan hati- hati agar tidak membangunkan seorang yang tidur di kamar itu. Aletha berjalan mendekati sebuah bokbayi bayi. Dan seketika sersenyum manis terlihat di bibir Aletha saat melihat seorang bayi yang sedang tertidur lelap dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER IN LOW IS MY HUSBAND
Cerita PendekWarning!!! konten dewasa 21+ [Alnord♡Aletha] Aletha Calista adalah wanita berumur 25 tahun, sejak kecil ia tinggal bersama kekek dan neneknya namun suatu ketika orang tuanya, memaksanya kembali kerumah keluarga besarnya, walau setengah hati ia menur...