05. Blind Date

13.3K 604 5
                                    

Sebenarnya hari ini adalah hari sabtu malam minggu dan seharusnya Aletha bisa pulang lebih awal lalu bermain dengan Alya sebelum anak itu tidur. Tapi sialnya nyonya Wijaya yang terhormat itu menyuruh Aletha untuk datang ketempat kencan buta. Bertemu dengan anak dari teman mamahnya.

“Hahh... Rasanya aku males banget mau pergi...” Aletha berucap dengan nada suara tak bersemangat

Meski tidak ingin pergi namun Aletha tetap beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi keluar dari ruangannya.

“Apa aku harus mengganti baju.?” Aletha bertanya pada dirinya sendiri sambil melihat pantulan dirinya di kata jendela kantornya “Haaah... Aku bahkan gak punya baju di mobil...” Aletha melanjutkan ucapannya dengan nada suara bergumam dan mengingat bahwa tidak ada setelan baju di mobilnya “Merepotkan...”

Aletha sampai di samping mobilnya. Wanita itu membuka pintu mobilnya dan masuk dalam mobil itu.

“Oh...” Aletha terkejut saat melihat sebuah kantong belanjaan di kursi belakang “Aku lupa baju yang di kasih tante Mila belum aku turunin...” Aletha berucap pada dirinya sendiri “Pakai ini saja...” Aletha melanjutkan ucapannya.

Aletha melepas semua baju yang melekat pada tubuhnya baru kemudian memakai baju yang di beri Mila.

“Ini pas... Darimana tante Mila tau ukuran bajuku.?” Aletha bertanya pada dirinya sendiri. Setelah selesai  memakai baju itu Aletha pun turun dari mobilnya agar bisa merapikan baju yang di pakainya.

“Sempurna...” Aletha berucap saat melihat pantulan dirinya di kaca mobil. Setelah merasa cukup baik Aletha pun kembali masuk kedalam mobil kemudia menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya.

40 menit kemudian Aletha pun sampai di restoran yang sudah di pesan oleh mamanya dan juga mama pria yang akan bertemu dengannya.

“Untuk berapa orang.?” Seorang datang dan bertanya pada Aletha saat wanita itu menampakkan kakinya di dalam restoran

“Saya datang atas nama Emy Wijaya.”

"Mari.!"

Aletha pun hanya mengangguk dan mengikuti sang pelayan yang akan menunjuk kan tempat yang sudah di pesan oleh mamahnya.

"Apa anda ingin memesan sesuatu untuk menunggu teman anda?" tanya sang pelayan

"Tidak.! Trimakasih." Aletha berucap dengan senyum kecil di bibirnya.

Tak lama setelah si pelayan itu pergi seorang datang kembali

"Silakan tuan."

"Trimakasih."

Aletha melihat seorang pelayan dan seorang pria berdiri di dekat mejanya

"Maaf membuat mu  menunggu lama." Pria itu berucap setelah mengambil tempat duduk di hadapan Aletha

"Tidak apa."

“Ah... Saya Joe” pria itu berucap kembali sambil tersenyum menatap kearah Aletha

"Aletha." Aletha memperkenalkan dirinya

Setelah melakukan perkenalan mereka pun langsung memesan dan menikmati pesanan mereka dengan mengobrol ringan.

***

Aletha berdiri di depan pintu sebuah rumah sudah sekitar sepuluh menit dan sepertinya wanita itu tidak berniat masuk.

“Haah...” Aletha menghembuskan napasnya melalui mulut.

"Pintu itu gak akan kebuka sendiri... Kalo cuma kamu liatin sambil di tiup- tiup.." suara seorang pria yang ada di belakang Aletha mengagetkan wanita itu.

BROTHER IN LOW IS MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang