03.WWFR-Elf dan Adryad

2.9K 381 63
                                    

Hutan Mar, Eastwood--Perkampungan ELF.

Hutan Mar, Eastwood--Perkampungan ELF

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noted: Dibaca perlahan, bacaan berat.




Tash!

Tash!

"Arrow.."

"Itu adalah anak panah ke-100 dan tidak ada satu pun yang meleset sama sekali."

Hezerus--tersenyum puas saat melihat bagaimana lihainya sang panglima melesatkan anak panah tanpa sedikitpun meleset dari papan bidikan.

"Bukankah itu memang keahliannya yang mulia? Anda hanya terlalu berlebihan, Saya juga bisa melakukan itu."
Hezerus tergelak, lantas tertawa kecil ketika cucunya--memberikan pendapat yang sama--hampir setiap harinya.

"Itu kenyataan, dan harusnya kau membanggakan pemuda itu. Dia adalah calon suamimu. Sooya..." Ucap Hezerus--melirik pada cucunya yang masih saja memasang tampang acuh, tidak sedikitpun tertarik.

"Archery adalah keahlian kaum kita, Anda membanggakan seseorang yang sudah pasti sangat ahli karena dia berasal dari kaum kita. Untuk calon suami--Saya tidak pernah berkata IYA untuk perjodohan yang Anda buat." ucap Sooya masih berusaha menunjukan kesopanannya kepada sang Kakek.

Jujur saja, jika Pria tua ini masih ingin membahas tentang segala perjodohan yang tidak masuk akal--Sooya tidak bisa menahan kesopanan dan tata kramanya lagi kepada Kakeknya sendiri.

Lagi, Hezerus hanya tertawa kecil. Sooya cucu perempuan satu-satunya yang Ia miliki itu memang mempunyai sifat acuh dan keras kepala.
Sooya tidak pernah tertarik dengan perjodohan yang mengharuskan mereka menikah dengan sesama kaum mereka sendiri.
Berbeda dengan para kakaknya, Sooya sangat tidak peduli dengan peraturan nenek moyang mereka sedari dulu.

"Lalu, apa yang sudah kau pelajari hari ini cucuku? kurasa menghabiskan waktu hanya untuk bermain-main di taman Ershas tidak memberikanmu banyak perubahan, Aku yakin Ayahmu akan sangat marah karena putri kecilnya ini masih juga belum berubah dewasa."

Sooya--gadis itu memutar kedua bola mata nya malas.
Inilah kakeknya; jika pria tua itu sudah mulai merasa kalah dengan pembicaraan mereka, Hezerus akan dengan mudah mengganti topik pembicaraan.
Dan Sooya tahu, Kakeknya tidak akan pernah menyerah menjodohkannya dengan sang panglima perang kaum mereka--kaum Elf yang tersisa di hutan Mar.

"Saya tidak perlu belajar, karena Saya sudah mewariskan apapun yang Anda miliki." Balas Sooya santai.

Ia mendudukkan bokongnya tepat disamping Hezerus--mengangkat satu tangannya ke atas ketika para Esdelis--sebutan untuk para pelayan yang melayani Ogriat ( sebutan untuk Raja beserta keturunannya) berniat memegangkan ujung gaun satin berwarna putih yang Ia kenakan.

• White Wizard From Renesh • JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang