12.WWFR-Plan

1.7K 393 72
                                    

White Wizard From Renesh'

MR.

-----------------------------☯----------------------------



"Bersiaplah, kita akan bertemu dengan Azher.."

Jennie mengerutkan kedua alisnya, Albert—Ayah angkatnya itu tersenyum lembut kearah Jennie.
Sementara Robinson, May, dan Rosie hanya berdehem sebentar menimpali.

"Kita akan bertemu pemimpin sekaligus Raja di Renesh', Ruby." Jelas pria tua itu lagi, lalu kedua tangannya menyodorkan sebuah kotak dengan pita merah muda kepada Jennie.

"Pakailah dan jangan lupa berdandan dengan cantik malam ini."
Jennie menggelengkan kepala,

"Tidak, untuk apa Aku melakukan itu semua. Aku mengantuk." balas Jennie acuh. Rosie yang melihat itu lantas mengulum senyum.

"Kau akan bertemu dengan seseorang Jennie." sahut Rosie kemudian.

"Dan tentunya kau tidak akan menyesal saat bertemu dengan orang itu nanti." timpal Bibi May sembari terkekeh kecil.

Jennie memutar kedua bola matanya malas,
"Aku tidak mengerti, dan Aku tidak akan pergi sebelum kalian menjelaskan semuanya padaku terlebih dulu."

Robinson menghela napas, "Apakah kita perlu menjelaskan padanya sekarang?"

"Rosie?" Albert menginterupsi,

Rosie yang tengah menikmati sepotong Muffin ditangannya itu lantas mendelik.

"Aku sudah menceritakan sebagian kepadanya, Oh~ Tuhan—Aku juga tidak menyukai orang itu." ucap Rosie, memutar kedua bola matanya malas dengan mulut penuh kue Muffin, Ia bergumam kecil menikmati kue itu.

Muffin buatan Bibi May memang terbaik!

"Tapi Ruby harus tahu tentang ramalan itu—dan itu sudah terjadi. Sekarang mereka harus dipertemukan. Setidaknya—setelah berpuluh tahun lamanya."balas Albert dengan suara tercekat, Ia menatap kearah Jennie yang menatap keempat orang dihadapannya itu dengan tatapan heran.

“Aku tidak mengerti kalian aneh sekali.” ketusnya lantas berlalu pergi.











-------------Goa Haresh' ☪✡-----------------



Hening—gelap dan mencekam.
Suara gemerincing bandul-bandul tua berbunyi, beberapa orang datang mengenakan jubah hitam menutupi kepala—mereka berjalan beriringan membentuk sebuah barisan—suara pijakan kaki menggema mengisi ruang kosong goa itu.

Lilin-lilin putih berbaris rapi di sepanjang dinding Goa, di tengah-tengah mereka terdapat empat palang kayu. Beberapa orang tadi mulai memasuki ruang terdalam goa itu. Berdiri mengelilingi empat palang kayu dihadapan mereka dan membentuk sebuah lingkaran.

Teriakan—lengkingan—serta cacian mulai terdengar. Dihadapan mereka sebuah pertunjukan akan segera dimulai.
Empat palang kayu—juga empat orang yang terikat dengan keadaan posisi tubuh mereka yang terbalik kepala dibawah sedang kaki mereka diatas.

Napas mereka terengah dengan darah yang menyucur deras disekujur tubuh.
Tampak luka sayatan memanjang diatas betis mereka masing-masing, setiap tetes darah mereka jatuh tepat pada sebuah wadah emas yang berada tepat dibawah tubuh mereka.

• White Wizard From Renesh • JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang