15.WWFR--Kastanye

2.5K 354 90
                                    


White Wizard From Renesh'








MR

Vote dulu sebelum membaca, terimakasih.

----------------------------🌹---------------------------









“Kastanye..”

Wendy membuka penutup kepala jubah yang Ia kenakan, bersimpuh tepat dihadapan sang putri yang telah menunggu kedatangannya sedari tadi.
Ruang pertemuan ini telah diisi oleh para penyihir tertua diantara kaum mereka—terduduk di kursi-kursi batu membentuk sebuah lingkaran mengelilingi sang putri.

“Apa yang kau dapatkan?” tanya sang Putri sembari mengibas gaun merahnya ke belakang.
Sosok itu mengangkat dagunya tinggi, wajah cantiknya memancarkan aura kegelapan.
Manik mata hitam sekelam malam itu menatap Wendy dengan tajam, untuk kesekian kalinya Wendy kembali terpesona akan daya pikat gadis dihadapannya sekarang.

Cantik. Namun, sangat mengerikan.

Dingin dan tidak memiliki hati, pembawaannya sangat mirip dengan Raja mereka terdahulu—Grix.
Ia tidak akan segan-segan menghancurkan siapapun yang berani membantah perintahnya, begitu pemaksa dan tidak mau mendengarkan perkataan orang lain.

Walau begitu, kaum mereka sangat menghormati si penerus tahta.


“Makhluk dunia bawah menyetujui permintaan kita, Kastanye.
Hanya ada beberapa kaum yang menolak untuk ikut bersekutu—para Golum yang berasal dari lembah hitam serta Centaur.” jelas Wendy.

Sang putri menyeringai, bangkit dari kursinya lantas berjalan mendekat kearah Wendy.
Jemari lentiknya mengangkat dagu Wendy, mengusapnya perlahan lalu tak lama di cengkramnya dengan kuat.
Wendy meringis kala Ia dapat merasakan kuku-kuku gadis itu menembus kulit wajahnya.
Kedua matanya tertuju pada bibir tipis yang dipolesi lipstik berwarna merah, senada dengan warna gaun satin yang Ia kenakan.

Tampak sangat mempesona, dan entahlah lagi-lagi Wendy kembali terpedaya hanya karena jarak tubuh mereka kini sangatlah dekat— semerbak harum bunga lavender menyeruak masuk ke dalam indera penciuman Wendy.


“Apa yang kuperintahkan padamu beberapa waktu lalu? jika mereka menolak—maka berikan mereka hadiah yang layak!” desisnya tajam, Wendy bergidik.
Mencoba menundukkan kepalanya tak mau menatap wajah cantik sang putri yang luar biasa menakutkan.

Mungkin, bagi kebanyakan kaumnya gadis ini begitu terlihat sempurna—dari wajah hingga bentuk tubuhnya tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan sang putri.
Namun, tidak ada juga yang bisa mengalahkan kekejaman gadis ini.
Bahkan Wendy, si penyihir hitam yang paling patuh dengan perintahnya—selalu menuruti apapun yang Ia katakan tidak pernah di perlakukan lebih baik dari mereka yang sama sekali tidak berguna.

Wendy meringis, seberapa bodoh dirinya saat ini?
Menuruti perintahnya hanya untuk membalas dendam kaum mereka?
Atau mungkin Ia sudah begitu terpedaya dengan gadis ini?
Nyatanya, Wendy hanya mampu menunduk dan patuh—lalu setelahnya Wendy akan kembali menyesali itu.

“Argh!”

Tubuh Wendy terlempar jauh ke belakang, menubruk dinding-dinding batu yang tajam itu untuk kesekian kali.
Rasa perih di punggungnya kembali menjalar seakan mengingatkan bahwa dirinya sudah seringkali mendapatkan perlakuan tidak layak seperti ini.

• White Wizard From Renesh • JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang