# 3

33 8 0
                                    

Haii ketemu lagi nih,

ehehe
Happy reading guys!

©©©

Seoul, 13. Februari . 2019
Pukul 4.30

Ini adalah latihan pertamaku. Latihan yang akan menentukan segalanya. Sekarang semua anak trainee sedang makan pagi. Mengisi perut sebelum latihan. Jika ditanya aku makan apa, satu kata yaitu roti. Mereka menyuruhku untuk olahraga dan melakukan program diet. Pantas saja, jika di lihat-lihat pipiku memang cubby.

"Rasanya para trainee sekarang ini lebih pintar dan dance mereka sangat bagus. Aku akan melakukan yang terbaik dan kita akan debut bersama!" kata Kara dengan tangan dikepalkan ke depan. Aku tertawa sedangkan Jesi terlihat biasa saja.

"Apa kal...." baru saja ingin bertanya, pelatih kami menyuruh untuk segera berlatih.

"Wait, What? Yang di pojok sana keluar dari ruangan ini!" saat pelatih dance itu menyuruh anak paling belakang, sontak kami semua langsung menoleh ke belakang.

"Eh, bukan kah itu anak trainee baru maksudnya baru dua bulan lalu? Aku dengar gosipnya"


"Aku juga mendengar gosip bahwa dia suka sekali bertindak tidak baik dengan para trainee yang baru masuk."

"Seharusnya dia gunakan dengan baik kesempatan ini. Tidak semuanya bisa lolos menjadi trainee!"

Aku mendengar banyak sekali bisikan tentang perempuan yang baru saja di tunjuk oleh pelatih. Sebenarnya aku merasa kasihan, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Semua nya fokus saja berlatih, tapi tidak denganmu. Kamu harus mengakui kesalahanmu!" titah pelatih kami. Kemudian tidak butuh waktu lama perempuan itu langsung pergi keluar.

"Leni berhati-hatilah dengan peraturan mereka. Kamu sudah paham bukan?!" Penjelasan dari Jesi membuatku kebingungan. Apa maksudnya dengan peraturan itu?

"Astaga apa kamu lupa, semalam kita semua di jelaskan tentang peraturan anak trainee. Inilah mengapa semalam aku sudah bilang jangan tidur," kata Kara sambil menggelengkan kepalanya. Jika diingat semalam aku...


Kejadian semalam semua yang berkumpul di aula.

"Leni! Jangan tidur," bisik Kara kepadaku, tapi aku terlanjur mengantuk dan tidak ingin menanggapinya.

"Astaga! Lihat itu air liur mu menetes!" setelah Jesi berkata seperti itu sontak aku terbangun dan menghilangkan air liur dengan mengusapkan pipiku.

"Jesi tau tidak, ada tong sampah di situ. Apa aku perlu mengangkatmu ke tong itu atau aku perlu bilang kepada staff di sana bahwa kamu tidak berniat melanjutkan... "

"Ya janganlah, butuh perjuangan sampai bisa lolos setelah mengikuti banyak audisi!" Kata Jesi dengan wajah kesal, aku tau perkataanku hanya bercanda. Tapi, mungkin ini berlebihan. Hohoho.

"Guys, kalian tidak dengar di depan sedang berbicara," bisik perempuan yang berada di belakangku. Aku mengangguk pelan dan kembali fokus ke depan dengan rasa malu, karena Jesi.

"Baik sampai jumpa besok!" Kata pelatih setelah selesai dengan pidato nya:) Baru saja aku ingin memfokuskan diri, ternyata sudah selesai. Baiklah, itu bagus.


Setelah itu, kami semua bisa beristirahat.



"Aku ingat sekarang, maaf namanya juga lelah!" kataku setelah mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

"Sudahlah lupakan saja, yang penting kita harus bisa melewati masa trainee ini," kata Kara dengan yakin walaupun dia menatap fokus pelatih yang berada di depan kami, tapi Kara sempat menoleh padaku dan mengedipkan matanya.

"Kalian sudah terbagi dalam kelompok untuk berlatih lagu-lagu yang saya berikan. Akan ada beberapa tambahan dalam kelompok, nama yang saya panggil silahkan menemui kelompok kalian," perintah dari pelatih membuat semuanya menjadi sangat antusias. Nama-nama pun sudah dipanggil dan menemui kelompok mereka. Terutama kelompoku yang mendapat anggota baru.

"Salam kenal, namaku Yoo Bit Na, panggil saja Bit Na...," perkenalan yang singkat dari Bit Na. Bit Na cantik, lalu terlihat juga kalau dia orang yang simple.

"Namaku Lim Sane, Senang bertemu dengan kalian!" katanya dengan tangan di belakang. Aku hanya tersenyum, karena aku kaget ternyata Sane ada di sini juga. Sane temanku, yang aku tidak pernah mengerti perasaannya.

"Ya sudah kalau begitu kalian tunggu apa lagi, kita akan berlatih sebagai kelompok. Dan penilaian pertama tentang kerja sama dalam kelompok. Maka dari itu..."

"Jesi seperti nya kamu pantas jadi leader di kelompok ini. Apa ada yang setuju denganku?" jelas Kara dengan tangan yang di ayunkan dari kanan ke kiri.

"Tanganmu ingin aku cubit ya. Penjelasan dari tanganmu itu membuatku geli," tutur Jesi.

"Kami semua setuju jika leader nya Jesi," Kataku setelah itu semuanya menganggukan kepala mereka.

"Lalu bagian dua siapa yang mau ambil?"

"Bagian dua yang mana? Bagian-bagian nya di jelaskan dulu saja lalu memutuskan yang mana. Oh ya kelompok kita tes nya apa?" Tanyaku karena masih bingung dengan pembagian penempatan.

"Seharusnya aku tidak mengambil kertas paling bawah, karena isi dari kertas itu... The Eve!"

"WHAT!?" kita semua kaget bersamaan.

"Maksudmu The Eve dari Exo?! Aku jadi takut jika aku tidak bisa melakukan yang terbaik."


©©©

TBC.


Udah ada perubahan nya guys! Terima kasih telah membaca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Future?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang