My Girl 3 [Alura - Arjun] End

1. Kehilangan Cinta dan Harapan

Dulu, hidup bebas sangat dia idamkan. Bisa pergi sesuka hati dengan teman-teman seusianya. Bisa seperti anak-anak lainnya yang dia kenal.

Tapi sekarang hidupnya tidak lagi sama. Kebebasan yang dulu dia inginkan malah mencekiknya sekarang.

Alura, perempuan cantik keturunan Turki-Indonesia, kini merenungi nasibnya semenjak hidup sendiri.

Kedua orangtuanya berpisah mati. Ayahnya kembali ke istri pertama.
Bisa dibilang Alura adalah alasan kedua orangtuanya bersatu.

Tapi semenjak ibunya meninggal, ayahnya tidak lagi peduli. Bagi ayahnya, keluarga lengkap itu lebih utama.

Alura sedih?

Iya.

Tapi dia bisa apa?

Lalu setelah kehilangan kedua orangtua, Alura juga kehilangan cinta pertamanya.

Aris.

Pria yang kini sudah beristri dan istrinya tengah mengandung buah cinta mereka.

Alura sempat berpikir untuk tidak akan pernah kembali lagi ke negara ini. Tapi, ancaman dari pria yang menghamilinya sungguh menakutkan.

Alura bahkan masih ingat jelas pembicaraan mereka beberapa bulan yang lalu.

"Kalau kamu ingin anak itu lahir tanpa sosok ayah, silakan menetap di sini selamanya."

Alura menunduk sambil meremas kedua tangannya. Semua pilihan terasa sangat salah. Kalau dia kembali, artinya dia harus siap terluka lagi. Tapi jika tidak, anaknya tidak akan mengenal sosok ayahnya.

"Aku... takut..."

Arjun menghela napas.

"Tidak ada yang perlu kamu takuti selama ada aku."

Ketakutan terbesar Alura adalah bertemu lagi dengan Aris dan semuanya akan kacau. Alura susah payah untuk menyembuhkan lukanya. Tapi sampai sekarang masih saja berdarah tiap kali melihat kebahagian Aris dan istrinya.

"Ma, Alura boleh capek kan? Alura boleh nyerah kan? Alura boleh ikut mama?"

Alura menepuk dadanya yang terasa sesak. Di bawah sana, acara keluarga sedang berlangsung. Ada Aris dan Elsha, istrinya. Ada Andreas dan tunangannya juga, Sashi.

Alura meminta izin kepada mertuanya untuk beristirahat lebih dulu karena memang perutnya terasa sedikit tidak enakan.

Saat matanya dan mata Aris bersitatap dengan tidak sengaja tadi, Alura merasa hatinya kembali diremas.

Sejak dulu Alura sudah tahu kalau Aris sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya. Tapi dulu Alura tidak pernah putus berharap bahwa suatu saat nanti, Aris pasti akan menyadari kehadirannya.

Sayangnya, tahun-tahun berlalu, Aris tidak menampakkan hal tersebut. Bahkan ketika Alura hancur beberapa tahun lalu saat kehilangan ayah dan ibunya, Aris dengan tega mengacaukan harapannya dengan menikahi perempuan pilihan Donita.

Lalu saat Aris bercerai dengan istrinya, Alura merasa ada sedikit harapan untuk bersatu dengan cinta pertamanya. Lagi, Aris lebih dulu melukainya dengan fakta kalau pria itu sudah kembali bersama wanita pujaan hatinya, cinta pertama pria itu.

Alura menyeka air mata yang entah sejak kapan membasahi pipinya. Satu tangan Alura menyentuh perutnya yang membuncit. Ada janin di sana. Hasil perbuatannya dengan Arjun, kakak dari pria yang dicintainya.