1.pertemuan

22 3 0
                                    

biar ku pikirkan nanti akibat nya,sekarang biar kan cahaya itu perlahan menyelinap masuk.

🌌🌌🌌

hari berganti waktu berputar jam terus berdetik.semua berubah tak ada yang tetap sama. haruskah ku beritahu?

ada.aku.           

semua tampak sama tak ada yang menarik.entah sampai kapan semua terus terasa memuakkan.berulang kali ku tatap orang yang berlalu lalang di sekeliling ku.

tak ada yang istimewa.                                       

ku buang putung rokok di tangan ku lalu menginjak nya tepat di kaki ku.tak lama setelah itu mobil BMW hitam mengkilap berhenti tepat di depan ku.                            
"ini barang lo kirim ke tempat argus kayak biasa,dia perlu banget katanya sekarang"kata si pengemudi sambil menyodorkan barang yang disampul dengan koran lusuh kepadaku.   

'argus'.
si pecandu barang haram ini selalu menjadi pelanggan setiap harinya.dia lah orang yang membuat keuangan ku tetap bertahan.                                                     
"oke" hanya itu yang perlu ku katakan.si pengirim pun tidak berkata lagi langsung pergi dari hadapan ku.

aku mengambil motor ku melesat melintasi ibukota.
sesampainya ditempat ini suasana hiruk pikuk musik berdentuman lebih dari kata kuat menghiasi langkah ku.masuk ke pintu belakang pemandangan yang ku saksikan akan selali sama, ruangan kebesaran argus dan wanitanya.

suara pekikan kesakitan dan desahan bersamaan mengiringi langkahku. disana argus tengah duduk di tengah sofa dengan tiga wanita di antaranya.tubuhnya hampir telanjang dengan keadaan wanita nya yang tak kalah mengenaskan.

argus sama sekali tidak merasa malu atas pertunjukan nya,aku pun tidak peduli. ku letak barang itu disebelahnya.

"thanks max,lo datang tepat waktu"
ucapnya sambil tersenyum lalu menarik rambut wanita didepan nya dan menghempaskan nya ke lantai.

"lo butuh sesuatu max?
tanya nya kepadaku sambil menyodorkan perempuan itu.

cih
aku tidak membalas perkataan nya dan berlalu pergi dari ruangan busuk itu.

aku keluar menuju parkiran motor ku.beberapa langkah didekat motorku,suara teriakan disusul tangisan yang begitu keras mengambil perhatian ku.

ku arahkan pandangan ke asal suara itu,disana gadis remaja tebakku memakai sweater pink lusuh nya tengah diseret oleh empat pria hidung belang yang aku yakini sebagai antek antek argus itu.

tak ku hiraukan lagi,ku nyalakan mesin motorku untuk segera meninggalkan tempat itu.motorku hampir tiba didekatnya,saat itu mata yang berair penuh itu melihat ke arahku. sendu tatapannya tak tau apa pikiran ku sekarang hingga aku meng-gas motorku lebi kencang lalu menabrak pria pria itu.

gadis kecil itu terkejut,bukan waktu nya sekarang aku menarik tangan nya cepat lalu ku bimbing naik ke motor ku.hanya sekitar 3 detik aku melaju lebih dari kencang melewati para preman itu.

tak ku perhatikan arah intinya aku membawa gadis asing ini sejauh mungkin dari tempat para antek antek argus.dia mendekap ku erat diiringi getaran pada tubuhnya yang masih bisa ku rasakan .

motorku berhenti didepan taman sepi yang cukup jauh dari keramaian.entah benar atau tidak tindakan ku membawa nya menjauh dari keramaian adalah hal yang harus kulakukan sekarang rasaku.

SENJA DILUKISAN LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang