Different but love (part 2)

34 16 6
                                    

Part 2

Aku masih terus berharap supaya Kau dan Aku berjumpa di tempat ibadah yang sama.
___________________________
Happy reading guys🎉
Maap kalo aku masih suka typo ya guys. Semoga kalian suka dan gak boring sama ceritanya🙏😇
___________________________
Sudah hampir sebulan lamanya aku pindah dari Bandung. Sekarang Aku, Mama dan Papa tinggal di Ibu kota Jakarta.
Rumah baru,tetangga baru, lingkungan baru. Tetapi ada satu hal yang gak baru. Teman-temanku. Aku pindah ke sekolah tempat teman-teman masa kecil ku dahulu. Ya dari kecil aku tinggal di Jakarta . Terus karena Papa bangun perusahan sendiri di Bandung jadi kami sekeluarga pindah ke Bandung.
Nah sekarang karena perusahaan Papa yang dibandung udah gulung tikar,kami sekeluarga pun memutuskan pindah ke Jakarta untuk meneruskan bisnis milik kakek.

"Ma, Alvaro berangkat ke sekolah dulu ya"

"Loh kamu gak sarapan dulu?"

"Gak Ma, gak sempet. Udah kesiangan banget ni"

"Ih kamu kebiasaan deh. Makanya Varo kalo Mama bangunin itu langsung bangun dong biar gak kesiangan gini."
Ucap Mama panjang lebar.

"Iya-iya Ma. Yaudah aku berangkat dulu ya"
Ucapnya seraya mencium tangan Mama.

"Yaudah kamu hati-hati. Eh kamu naik motor? Gak bawa mobil aja?"
Tanya Mama

"Gak Ma. Kata mang Ujang mobil Varo belum di servis. Ntar sore baru di servis sama mang Ujang. Besok siang baru selesai di servis nya."

"Oh...yaudah kamu hati-hati bawa motornya"
Ucap Mama mengingatkan

"Iya Ma. Aku berangkat dulu."
Ucap Varo sambil berjalan menghampiri motornya.

Aku Alvaro Keliat, kelahiran Bandung 12 agustus 2003.
Aku anak tunggalnya Mama sama Papa. Tapi aku bukan anak manja loh ya. Sejak kecil aku gak pernah kesulitan dalam berteman. Mungkin karena muka gue yang yang cakepnya asli tanpa formalin. Cakep diatas rata-rata.
Tetapi kecakepan gue ini menyisakan trauma mendalam dalam diri gue. Gue jadi direbut-rebutin sama anak perempuan di sekolah. Itu alasannya gue jomblo sampe sekarang.

*****

"Aduh gue lupa. Hari ini jadwal gue piket. Kalo telat bisa di marahin sama Kak Rose (Guru bk yang cerewet setengah mampus macam Kak Rose)"

Ngung...Ngung...
Suara motornya yang menunjuk ke kecepatan paling tinggi.

"Eh... awas woi..."

"Bruak"

"Woi punya mata dipake dong, orang segede gua lo tabrak. Gimana sih"

"Astaga...ganteng banget..."
Ucap Seorang cewek yang menabraknya.

"Ngomong apaanlo barusan?"

"Ehh. Kenapa lo yang pingsan? Perasaan gue yang luka"

"Hallo mang Ujang. Tolong dong dateng ke Jalan Merak no 25 blok B. Tolong telpon mobil derek atau apalah untuk bawa motor aku sama motor ni orang mang."
Ucapnya sedikit panik di telpon

"Lah emangnya Den Alvaro kenapa?"
Tanya mang Ujang sedikit kebingungan.

"Aku ketabrak mang"

"Astaga... jadi gimana ada yang luka? Mamang panggilin ambulan aja ya? Atau gak..."

"Udah mang aku gak kenapa-kenapa kok. Mamang gak usah lebay deh. Kaya Mama aku aja"
Potong nya.

"Yaudah mamang buruan kesini. Aku ke sekolahnya naik taxi aja."

"Siap Den. Laksanakan"

*****

"Taxi"

Tangannya melambai memberhentikan taxi yang melintas di depannya. Dengan sangat terpaksa ia menggendong Allysa masuk kedalam taxi . Cewek yang sudah menabraknya dan membuat repot di pagi hari.

"Pak ke Sekolah Nusantara"

"Siap mas"
Jawab sang supir taxi.

"Duh...bikin kerjaan aja ni orang"
Ucap Varo merasa kesal

"Kenapa mas pacarnya?"
Tanya sang supir taxi

"Dia bukan pacar saya Pak. Dia itu orang gila yang bawa motor sambil tutup mata"
Tegasnya sambil melotot

"Galak bener sih mas. Lagian pacar sendiri kok dibilang orang gila sih"
Ucap sang supir taxi

"Udah sekarang mending Bapak nyetir yang bener aja. Ntar saya kurangi tip nya"

"Iya-iya deh"

"Udah sampai ni mas"

"Yaudah Pak ni uangnya.
Haduh ni orang kenapa belum sadar juga sih. Kepaksa gendong ni orang lagi ke UKS"
Gusarnya.

Alvaro menggendong Allysa dengan terburu-buru. Sampai ia tak menyadari bahwa seluruh pasang mata memperhatikannya pagi itu.

"Tolong... tolong bantu dong"

"Lah. Allysa kenapa kak?"
Tanya Hanifa salah satu sahabat Allysa yang sedang bertugas di UKS.

"Udah buruan bantuin aja"

"Tapi kakak juga luka tu"

"Aku mah gampang. Ni dulu tolongin. Aku langsung cabut ke kelas aja"

"Gak mau di obatin dulu kak? Yah...udah nyelonong aja tu orang. Lagi di ajak ngomong jugak"
Ucap Hanifa

*****

"Lia... lia..."

"Aduh... lo itu kenapa sih je?"

"Itu li. Hah... bentar aku ngatur napas dulu tarik napas buang, tarik napas buang, huftt... Sekarang udah stabil"

"Itu Lia. Alvaro gendong cewek. Junior kita lagi!"
Jerit Jeje seperti orang kesetanan.

"Hah. Serius lo?"

"Iya Lia. Kapan si gue boong ama lo"

"Yaudah alvaro gendong ke mana tu cewek?"

"Ke UKS Li"

Lia langsung berlari ke UKS untuk melihat orang yang sudah berani mengambil start lebih awal darinya untuk mendekati Alvaro.

"Gila Je. Cantik juga tu orang"

"Iya Li"

"Awas aja lo entar"

Lia Margaret kakak senior yang amat cantik dan bening. Tapi judes. Gak ada yang betah berteman sama dia,kecuali kak Jeje. Dia udah sahabat sama Kak Lia sejak SD. Jadi kak Jeje udah paham banget sama sifatnya kak Lia.
Kak Lia udah ngebet banget pengen jadian sama Kak Alvaro. Yah... tapi mau gimana lagi dianya masih betah ngeJomblo.

Next tomorrow...
Aku nerima saran apa aja dari kalian semua kok guys:)
Saran dan kritik dari kalian adalah sebuah penghargaan terbesar dalam storyku ini:')

Different but loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang