Different but love (part 3)

31 15 1
                                    

Part 3

Jika yang berbeda agama dilarang untuk saling mencintai, lalu mengapa diciptakan di dunia yang sama?

Nb: baca part 1 sampai selesai baru lanjut ke part 3 biar balance:')

"Siap bos"

"Eh jadi tadi kalian itu pada gibahin apaan? Kok gak nungguin gue?"

"Lo aja yang lama amat mesen makanan nya"
Ucap Allysa seraya mengaduk-aduk bakso miliknya.

"Eh...lo dah gue beliin gak tau terima kasih banget ya. Dasar lo"

"Gue becanda doang kali, jangan masukin ke lambung dong, ntar lo sakit perut lagi"

"Paan si lo! Gue udah sakit perut dari tadi tau gak! Gara-gara lo"
Ucap Hanifa sinis

"Eh... kok malah jadi ribut si, emang ya dua monyet ini gak bisa apa akur untuk satu hari... aja"
Ungkap Dilla menghentikan pertengkaran.

"Gak"
Kata Hanifa dan Allysa bersamaan.

"Kompak banget jawabnya, mau ada tamu nih kayanya"
Ucap Maria.

"Tamu dari mana? Ini kantin bukan rumah"
Kata Allysa dan Hanifa bersamaan untuk kedua kalinya.

"Tuh kan kompak lagi, bener ni mah mau ada tamu"

Seperti inilah keempat remaja ini kalo udah ngumpul. Terkadang berantem kadang akur. Tapi mereka akurnya kalo lagi ngeGibahin kakak kelas doang.

Beberapa saat kemudian,
*****

"Li...li..., liat tuh Allysa CS lagi ngantin juga. Apa rencana lo ke dia?"

"Pas banget je! Aku punya ide ni, biar si kutu itu gak deketin Alvaro ku lagi. Alvaro just for me!"
Ucap Lia sambil mengepalkan tangan kanannya dengan wajah menggeram.

"Mantep tu Li. Sikat terus jangan kasih kendor!"
Ucap Jeje memanasi.

Lia dan Jeje pun menghampiri meja tempat Allysa CS duduk. Dengan wajah merah pertanda amarah Lia menghentakkan salah satu  tangannnya di atas meja. Sontak membuat seisi kantin berpusat pandangan pada mereka.

"Heh...junior yang terhormat... udah sehebat apa lo udah berani-beraninya ngeDeketin Alvaro! Gak usah sok kecakepan deh lo! Sekarang lo rasain nih... biar makin cakep ya mbak nya"
Bentak Lia sambil menyiram es jeruk miliknya ke wajah Allysa.

"Apaansi! Dah gila ya lo!"
Ucap Allysa kembali membentak

"Ada masalah apa lo sama gue? Jangan mentang-mentang lo senior gue lo bisa seenak jidad lo aja ke gue. Gak takut gue sama lo!"
Ucap Allysa dengan nada yang semakin meninggi.

"Tuh kan bener gue, ada tamu"
Bisik Maria

"Maria...!"
Ucap Hanifa dan Dilla bersamaan.

"Lah kenapa jadi kalian yg kompakan si? Aduh perasaan gue gak enak ni"
Bisik maria lagi.

"Lo tuh yang udah gila! Berani-beraninya ya lo!"
Ucap Lia sambil menunjuk-nunjuk Allysa.

"Apa? Berani apa? Masalah kecil lo gede-gedein. Kakak senior tapi sifatnya kayak anak TK!"

"Plak"

Seketika Allysa jatuh terduduk menerima tamparan dari kakak senior nya itu. Sambil memegangi pipi nya yang memerah,disaat bersamaan itu pula air matanya jatuh bercucuran.
Allysa tak kuasa menahan air matanya, tak kuasa menahan malu, semua orang melihat kejadian itu.

Iya berlari meninggalkan semua orang. Hanifa,Maria dan Dilla pun ikut berlari mengejar Allysa.

"Allysa...Allysa...!"
Jerit teman-teman Allysa.

Namun ia tak memperdulikan ia terus berlari sambil terus menangis dan memegangi pipinya yang masih memerah itu.

Sampai akhirnya ia berhenti pada satu ruangan.

Ruang BK

Tok...tok...tok...

"Iya. Silahkan masuk"

"Astafirullah Allysa kamu kenapa?"
Ucap Buk juny(Guru BK terbaik se dunia. Sabar,lembut dan mau menampung curhatan siswa-siswanya)

"Sa...saya...ditampar sama kakak senior buk..."
Ucap Allysa sambil terisak isak.

"Kakak senior? Kakak senior yang mana Nak?"
Tanya Buk Juny

"Kak Lia. IPA12(C)"
Ungkap Allysa seraya mengusap-usap air matanya.

"Kok bisa kamu ditampar sama dia? Ada masalah apa?"

"Jadi gini buk...."

*****

"Haduh repot ni masalahnya. Allysa make ke Ruang BK lagi"
Ucap Hanifa dan yang lainnya sambil mengintip dari luar jendela.

"Kalo dia lapor begini masalahnya malah makin panjang ntar"
Ucap Maria

"Iya, bener tu Mar"

"Kita juga yang bisa mampus"
Bisik teman-teman Allysa.

*****

"Jadi, kamu sangat yakin kamu gak bersalah Allysa?"
Tanya Buk Juny

"Yakin Buk. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi. Dia langsung datang marah-marah dan menampar saya Buk. Bahkan saya tidak tahu apa masalah dia sama saya Buk"

"Oke Allysa. Sekarang kamu kembali saja ke kelas. Masalah ini biar saya yang urus"

*****
Kring....(bel pulang sekolah)

Selepas bel berbunyi semua siswa berhamburan keluar dari dalam kelas. Allysa dan teman-teman berjalan bersama menuju parkiran mobil.

"Heh cewek gila!"
Jerit Alvaro.

"Kakak manggil gue?"
Tanya Allysa merasa bingung

"Iya lo lah. Emangnya ada cewek lain yang gilanya kayak lo sekolah disini?"

Allysa melirik ke arah teman-temannya, seperti mengode bahwa teman-teman dia sama sepertinya.

"Lo aja yang gila Sya"
Kata teman-teman Allysa serentak.

"Gila ya lo. Belum cukup lo ngerepotin gue tadi pagi! Sekarang apa lagi tingkah lo? Asal lo tau ya, gue di kasi SPO pertama gara-gara lo!"
Ucap Alvaro

"Lah kok gara-gara gue? Eh cewek lo aja tuh yang otaknya udah gesrek!"

"Udah pokoknya sekarang lo ikut gue!"
Ucap Alvaro sambil menarik tangan Allysa.

"Eh ikut kemana?"

Segini aja untuk part 3 nya. Kalo masih ada yang typo mon maap ya guys wkwk:)

Satu saran dan kritik dari kalian adalah penghargaan bagi saya Thnx:')

Different but loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang