07. Dear,

178 27 2
                                    

____

Jibran menghela nafas, cowok tampan itu terlihat sangat tak bersemangat sekali, ia memandang ruangan luas yang terdapat disalah satu hotel ternama didaerah bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jibran menghela nafas, cowok tampan itu terlihat sangat tak bersemangat sekali, ia memandang ruangan luas yang terdapat disalah satu hotel ternama didaerah bandung.

Jibran mendecak, menatap semua dekorasi yang sudah dipasang ini, padahal ia dan Hilda akan hanya bertunangan tapi sudah semewah ini,bagaimana nanti jika sudah menikah.

Tidak, bukan itu masalahnya sekarang. Masalah adalah, semua ini sudah pasti akan terjadi 100% antara ia dan Hilda, tidak akan ada penghambat lagi. Jibran tak akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Jibran! gimana sih ini masa Hillda ga datang sekarang,?"

Jibran tersentak,cowok tampan itu langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati kakak perempuannya sedang berjalan menghampiri dirinya.

Jibran menghela nafas, "hilda lagi ada urusan kak,"kata Jibran yang akhirnya berbohong.

Sementara Ayla mengerutkan dahi, memandang wajah adiknya yang sepertinya memang terlihat sangat malas dan tidak bersemangat.

Diam-diam Jibran merutuk, menyalahkan Hilda karena gadis itu lebih memilih untuk jalan bersama kekasihnya dan menyuruh Jibran yang bertanggung jawab jika ada apa-apa.

"Hah? urusan apa sih sok sibuk, sampai ga datang liat dekorasi aula,"kata Ayla dengan nada bola mata berputar malas.

Jibran menghembuskan nafas, "lagian kakak juga sih, ini kan cuman acara pertunangan, harus banget pakai dekorasi ini,"kata Jibran menunjuk rangkain hiasan yang sudah terpasang diaula besar itu.

"Ya harus dong, kamu ini anak keluarga Siregar, kalau dekorasinya ga semewah ini dan kalau ga pakai dekorasi, mau dipandang apa keluarga kita sama temen papah, Jibran,"kata wanita dengan mata bulatnya itu.

Jibran mendecak malas, menatap kembali ponselnya, semua ini dilaksanakan secara terbuka, orang-orang yang bersangkutan dengan keluarga Siregar dan Wirasa akan diundang besok. Kecuali, orang-orang yang bersangkutan dengan Jibran dan Hilda.

Jibran juga sudah mengatakan kepada Ayla, untuk tidak membuat undangan yang akan tersebar kemana-mana dalam arti khusus, begitupun juga Hilda.

"Lagian, emang Hilda kemana sih,?kalau papahnya tahu pasti dia marah,"kata Ayla lagi memandang Jibran dengan alis terangkat.

Jibran menghela nafas, "hilda pergi sama pacarnya. sekarang Jibran juga mau ketemu Fanya,"Ucap Jibran tanpa menoleh kearah kakaknya, cowok tampan itu langsung beranjak pergi dari aula meninggalkan Ayla yang sedang ternganga kaget.

SHE'S MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang