Dimas|•2|

54 9 3
                                        

Hari minggu adalah hari dimana aku dan tania selalu menghabiskan waktu bersama. ritual ini sudah kami lakukan saat kami kelas 1 smp.

"Halo tania jadi gak?"
"Iya jadi, kamu jemput aku kan?"
"Iya, siap meluncur bosku"

***
"Hm dimas kamu gimana sama regina?"
" ya gitu"
" gitu gimana?"
" kita udah pacaran"
"Oh ya? Sejak kapan?"
"Kemarin"
"Oh selamat ya dimas semoga langgeng"
"Eh kok nangis?" Ucapku sembari tanganku menyeka air matanya
"Ah nangis apaan, dimas aku udah gak enak badan pulang aja ya?"
"Hah pulang? Kok tumben?"
"Gpp, pulang aja"

Tak biasanya Tania seperti ini, bahkan dia berani menangis di depan ku saat aku mengatakan bahwa aku sudah pacaran dengan Regina. Apa yang terjadi?

Jam 7 dia sudah mau tidur?? Mustahil tania biasanya tidur jam 11 malam, aneh benar benar aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam 7 dia sudah mau tidur??
Mustahil tania biasanya tidur jam 11 malam, aneh benar benar aneh.
Apa dia cemburu?
Hah yang benar saja kami hanya berteman tidak mungkin dia cemburu

***
"Tania kok belum datang yang jam segini?, biasanya kan dia yang datang lebih awal"
Aku menunggu kedatangan tania tapi sampai saat ini ia belum juga datang
Aku langkahkan kaki ku menuju depan kelas, terlihat penampakan seseorang yang ku tunggu kehadirannya sedari tadi, itu tania tapi siapa lelaki yang bersamanya?
Kakaknya? Tidak mungkin tania itu anak tunggal
Pacarnya? mungkin, karena tania pernah bilang kepadaku ada seseorang yang sangat ia sukai.
Tania tampak sangat bahagia, senyuman manis tercetak di bibir tipisnya, pria yang bersamanya berani sekali mengelus-elus kepala tania!
Heh aku sedang apa? Biarkan saja itu pasti pacarnya, aku tak punya hak untuk melarangnya.
Mereka masih saja bercengkrama di depan pintu gerbang.

"Dimass"
"Dimass?"
"Oy dimas?" Teriak seseorang sambil menepuk pundakku. Itu regina pacarku.
"Eh gina kenapa?"
"Ih tadi aku di kacangin sebel tau"
"Hehe maaf deh, tadi lagi ngelamun jadi gak denger"
"Yaudah gpp, ke kelas aku dulu yuk?"
"Ayok"
Aku meraih tangan regina dan menggengamnya erat, saat ingin menuruni tangga terlihat Tania yang ingin menaiki anak tangga, jangankan menegur menoleh ke arahku pun tak ia lakukan, aku masih bingung dengan perilaku tania yang setiap saat makin aneh.

***

Segitu dulu yah untuk partnya dimas:")
Butuh kritikan dan saran:)
Jangan lupa vote dan komen yah teman-teman

💜💜

Dimas Dan TaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang