•••
Dari lantai dua dengan bangunan tiga tingkat tersebut, berdirilah seorang pemuda jangkung yang tengah menatap lurus ke arah lapangan, dengan pandangan sayunya.
Di bawah sana, tepatnya di area lapangan, terdapat dua insan pemuda-pemudi yang tengah bercengkrama dengan serunya. Entah lelucon apa yang dilontarkan oleh sang pemuda hingga bisa membuat sang pemudi tertawa dengan bahagianya. Lalu setelahnya, disusul senyuman tipis dari belah bibir sang pemuda.
Mereka sangat serasi, seperti sepasang kekasih. Tidak tau jika ada satu hati yang terluka di atas sana, karna menyaksikan kedekatan mereka.
"Gue tau, sampai kapanpun lo cuman nganggep gue sebagai sahabat. Karna hati lo emang bukan buat gue, Sa." lirihnya, dengan pandangan yang masih melekat pada kedua insan di bawah sana.
Hingga ia terlonjak, karena terkejut dengan tepukan tiba-tiba yang mendarat pada bahu kirinya. "Lo ngeliatin apaan deh, Chan?"
"Hah, gak ada kok." Chandra tersenyum kaku, berusaha menutupi kegugupannya karena tertangkap tengah memperhatikan Lalisa di bawah sana. Jooe menaikan satu alisnya, menatap curiga dengan gelagat Chandra yang terlihat gugup.
"Siapa hayo?" kata Jooe dengan nada jahil nya. Chandra melotot ke arah Jooe, membuat gadis blasteran Indonesia-Australia itu terbahak puas melihat reaksi berlebihan dari sang teman.
"Aduh, capek gue ketawa." Chandra memutar bola matanya malas, lalu mencibir perkataan Jooe yang terdengar berlebihan. "Gak ada yang nyuruh lo ketawa ya, Jooe."
"Galak banget sih, Tn. Chandra Demonte." goda Jooe dengan seringai jahil nya. Chandra hanya menghendikkan bahu nya acuh melihat tingkah Jooe yang sangat tidak jelas, menurutnya.
"Gue gak galak. Lo nya aja yang lebay." bela Chandra dengan nada kesal. Jooe yang melihat korban nya terpancing emosi semakin bersemangat untuk mengoda pemuda tersebut. "Uh, masa sih?"
"Iya. Udah ah, ngomong sama lo ga akan pernah selesai." dengan cepat Chandra berjalan menjauhi Jooe yang sedang tertawa kencang. Jooe yang menyadari Chandra meninggalkannya pun langsung berlari mengejar nya.
"CHAN! TUNGGUIN! KAYAK EMAK-EMAK AJA SIH LU, NGAMBEKAN!" teriak Jooe, membuat semua mata memandang nya dengan sinis. Jooe? Tak perlu repot-repot untuk perduli.
"BACOT JOE!" balas Chandra dengan teriakan juga.
Chandra tidak tahu. Bahwa di bawah sana, Lalisa memperhatikannya sedari tadi dengan tatapan yang sama. Tatapan sayu, yang juga Chandra tujukan kepada Lalisa.
— serta Hyunbin yang memandang Chandra tepat di samping Lalisa, dengan wajah datarnya dan pandangan yang sulit diartikan.
•••
- VISUAL CAST -
Main Character ;
LALISA CHARLOTTE
CHANDRA DEMONTE
Another Character ;
JOOE KEANA ADDISON
HYUNBIN PRASAJA
•••
^__^
©blueoceanse
2019
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone ; banglice
FanfictionLalisa Charlotte dan Chandra Demonte adalah definisi dari perangko. Dimanapun, kapanpun, dan setiap saat selalu bersama. Jika disitu ada Lalisa, disampingnya pasti berdiri seorang Chandra. Namun, setiap mereka ditanya, "Kalian pacaran?" pasti jawaba...