Bab 4 : Datang dan Pergi

6K 460 46
                                    

"G, ayo cepat!"

Meg menarikku, dan aku berjalan cepat hampir saja terjatuh dibuatnya.

"Sabar sedikit Meg, bagaimana kalau aku jatuh?" protesku.

Megan begitu tidak sabar saat kita berdua tiba di depan restauran dimana reuni sekolah itu diadakan. Dia terus dibuat tak sabar karena dia akan kembali bertemu dengan Pria yang pernah dia taksir dulu. Namanya Theo.

"Tolong koreksi penampilanku lagi G!"

Aku sudah terbiasa dengan tingkah Meg yang selalu gugup ini, namun kali ini dia sudah berlebihan. Dia terus saja mengecek penampilannya.

"Kau cantik Meg, tanpa cela! Ayo masuk dan temui Theo."

Aku menariknya masuk ke dalam, dan Meg tak henti meracau membaca mantranya.

"Itu mereka.. Oh Tuhan G, aku gugup." Meg meremas tanganku dan aku merasa kesakitan.

"Meg santai.."

Aku baru menyadari bahwa Restauran ini cukup mewah, dan aku berpenampilan terlalu santai untuk acara disini.

"Kalian!" panggil salah satu dari mereka, dan aku lupa siapa namanya.

"Lucy! Kau berubah sekali, kau mewarnai rambutmu!" ujar Meg.

Ya Lucy, namun aku masih tidak ingat dulu itu Lucy yang mana.

"Wow Galena! Ku dengar kau juga sudah menjadi Dokter."

Dan aku tahu siapa ini, dia Spancer. Dia anak paling pintar di angkatanku dulu. Dia peringkat 1 dan aku ada di peringkat 2 saat itu.

"Dan kau sudah sukses menjadi Dosen di Insead. Kapan kau kembali dari Perancis?"

Kami berdua duduk berhadapan, dan seolah memiliki dunia kami sendiri membicarakan pekerjaan dan kegiatan yang lainnya. Sejak dulu memang selalu seperti ini, aku bukan anak yang senang bergaul dan hanya berbicara dengan teman dekatku saja. Sisa waktuku dihabiskan di perpustakaan, dan disanalah pertama kalinya aku bertemu Spancer dan kita mulai berteman.

"Dua hari yang lalu, dan aku senang kali ini kau datang. Karena beberapa tahun kemari kau selalu sibuk."

"Yah, aku juga tidak mengerti kenapa di rumah sakitku bekerja, selalu banyak orang yang terkena musibah di akhir tahun dan membuat rumah sakit menjadi sibuk."

"Salah sendiri, kenapa harus pindah ke Boston?"

Aku tidak pernah menginginkan pindah ke Boston dengan sukarela.

"Siapa yang menyarankan kita berkumpul disini? Restauran ini terlalu mewah untukku."

Spancer mengangguk, dia setuju denganku.

"Kau kenal Theo? Dia yang menyarankan angkatan kita berkumpul disini. Dia bilang ini Restauran keluarganya, jadi kita bisa menyewa tempat ini dengan harga murah."

Rupanya Theo. Aku tidak mengenalnya, aku baru tahu tentang Theo beberapa jam yang lalu saat Meg menceritakannya padaku. Dia bilang Theo cukup terkenal di angkatan kita, dia tampan dan juga kaya. Tapi, aku sama sekali tidak tahu apapun tentangnya sampai beberapa jam yang lalu.

"Theo! Itu Theo!" entah siapa yang mulai, dan orang-orang menjadi heboh.

Aku menoleh ke belakang dan sosok Theo itu muncul dengan dua orang Pria di kanan dan kirinya. Ternyata apa yang Meg katakan tentang Theo bukan bualan, dia memang tampan dan penampilannya menunjukan dimana kastanya berada.

"G, penampilanku baik-baik saja kan?"

"Ya Tuhan Meg! Kau cantik!"

Dan aku tidak sadar kalau suaraku terlalu keras sehingga membuat orang-orang menatap ke arahku. Aku melirik ke arah Meg, dengan tatapan memelas merasa bersalah padanya dan Meg mencibirku pelan.

I Am Drugs [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang