As classmate dan juga as crush. Entah darimana datangnya kamu jadi ada rasa sama Jeno. 3 tahun bersama hmm maksudnya sekelas. Tapi diakhir SMA kamu merasa ada sesuatu sama Jeno. Padahal dari kelas 1-2 Jeno biasa aja dimata kamu.
Sebenernya kejadian itu bermula waktu pengambilan foto yearbook. Jadi gini ceritanya.
Waktu itu selesai photoshoot yearbook kurang lebih jam 11 malam. Karena yah kalian tau mengatur 32 orang itu tidak mudah, walau sudah dibagi kelompok. Tetap saja ada yang ngaret, sibuk benerin makeup, sampai hujan juga yang menunda proses photoshoot.
Selesai semua, kebetulan kamu sekelompok sama Jeno. Sahabat - sahabat kamu dilain kelompok. Padahal tadi kamu berangkat sama Yena sahabat mu. Tapi dia udah balik duluan.
"Mayan kenceng juga ujannya" ucap Jeno yang tiba - tiba ada disamping mu.
"Ha? Eh- iya"
"Pulang balik bareng gue" kata Jeno sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Gimana?"
"Ujan. Lo mau balik sendiri?"
Ide buruk kalo kamu mau balik sendiri.
"Gapapa emang?" tanya mu memastikan.
Jeno smrik tanpa menatap gue. Dia mendongakan kepalanya memastikan hujannya belum reda. Lalu Jeno memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Tunggu situ aja" kata Jeno lalu berlari ke arah mobilnya.
Beberapa menit mobil Jeno sudah ada didepan mu. Gugup. Segugup itu waktu kamu masuk ke dalam mobil dia.
Aroma lavender yang pertama kali kamu masuk mobil Jeno. Tidak seperti mobil Lucas yang bau rokok. Sepertinya Jeno bukan perokok.
"Gue nyalain AC gaapa ya?"
Heran gue kenapa dia nanya gitu "Ya gapapa nyalain aja Jen"
"Bilang kalo kedinginan" kata dia lalu menjalankan mobilnya.
3 tahun sekelas bukan berarti gue seakrab itu sama Jeno. Gue paling akward interact sama cowo kecuali Lucas ya. Dia cowo jadi - jadian soalnya. Mau memulai percakapan tapi apa. Tapi ga mungkin dong kita diem - dieman gini.
"Eh jangan diganti" kata gue reflek begitu tangan Jeno menyentuh audio mobil.
"Engga kok. Mau ke besarin volumnya"
Gue meruntuki diri sendiri. Bisa - bisanya gue bilang gitu. Katakan gue magadir.
"Lo suka Yovie & Nuno?" tanya dia.
"Banget. Lo juga?"
"Lumayan sih" kata dia.
💝💝
Setelah acara yearbook tempo hari. Hari - hari berjalan seperti biasa. Jeno masih seperti biasa. Yang menggenal gue sebagai teman sekelas. Bedanya Jeno selalu senyum begitu papasan sama gue. Anggaplah itu bentuk keramahan dia. Jangan baper - baper amatlah, Jeno tuh terlalu subhanallah buat gue yang astagfirullah.
Di saat gue lagi nunggu ojol datang. Jeno datang tiba - tiba aja dia ada di hadapan gue. Gue tau dia buru - buru soalnya langit udah mendung.
"Masih suka Yovie & Nuno?" tanya dia tiba - tiba.
Gue bingung kenapa dia nanya lagi "M-masih"
Jeno terlihat lega dia mengambil sesuatu di saku celananya "Nanti jam 5" kata dia sambil memberikan tiket konser ke tangan gue.
Gue gatau harus bilang apa. "Buruan pulang. Mau ujan. Hati - hati" kata dia sambil berlari ke parkiran motor.
Sampe rumah gue masih kayak orang bego. Jadi Jeno ngajak gue nonton konser bareng gitu? Mau pingsan aja gue.
💝💝
Unexpected Jeno jemput gue ternyata. Padahal gue udah ngira ga bakal dia jemput karena ya gue masih tau diri udah dikasih tiket gratis mau di jemput. Ternyata engga.
Kali ini Jeno bersama motor yang biasa dia bawa ke sekolah.
Tempat konsernya outdoor. Angin berhempus lumayan kenceng. Sampai gue bisa lihat jidat Jeno samar - samar karena rambut dia yang terkena angin.
Kita menikmati konser bersama. "Dingin ga?" tanya dia.
"Hah? oh engga" jawab gue.
Hujan turun begitu juga konser selesai. Gue sama Jeno neduh di minimarket dekat situ.
"Sorry banget ya harusnya gue bawa mobil tadi" kata dia sambil ngeringin rambutnya yang basah dengan tangan. Jeno dilihat dari sisi manapun tetep aja ganteng. Kadang gue suka pusing sama pesona dia.
"Oh- eh ya gapapa Jen. Santai aja santai" kata gue.
"Kita itu lucu ya. 3 tahun jadi classmate tapi ngerasa akward gini" kata Jeno sambil tertawa.
"Hehehe iya juga ya. Mungkin guenya yang ansos dulu"
"Atau gue yang ga berani deketin lo?"
Gue menoleh kearah Jeno. "Hmm gimana?"
"Gue kira lo benci sama gue gara - gara gue pernah berantem sama Lucas"
Ah gue inget Lucas pernah cerita ini "Engga kok. Emang cewenya aja yang gatau diri pada saat itu"
"Sorry gue dulu pernah berantem sama Lucas" kata dia
Gue mengangguk "Sorry juga gue baru ngerespon perasaan lo"
Gue tersedak minuman yang gue minum pada saat itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
