dia

2K 185 17
                                    

setelah acara kemah waktu itu, hubungan Haechan dan Alna kembali membaik, malah makin bucin tuh dua manusia.

semenjak hari itu juga gue makin penasaran sama hubungan Reva dan Jaehyun. curiga ada sesuatu dianatara mereka, cuman gue nunggu aja sampe Reva siap buat cerita ke gue.

berbeda dengan cerita gue,

semenjak kemah gue jadi kepikiran omongan Taeyong yang katanya dia lagi suka sama cewe. sempat terpikirkan kalo cewe itu gue? tapi masa iya?

"woy!"

gue tersadar dari lamunan gue karena tepukan pundak dari Reva,

"masih kepikiran omongan Taeyong?"

gue menjawab dengan senyuman lesuh,

"yaelah Ra, santai aja. gue yakin orang itu elo kok" sambung Salma

gue tertawa renyah, "gausah bikin gue terlalu berharap deh, kampret" lalu beralih menimpuk Salma dengan kacang yang dimakan oleh Alna.

"gini ya Ra, kita semua tau perlakuan Taeyong ke elo tuh beda banget. gak mungkin kalo dia gak nyimpen perasaan ke lo" ucap Reva berusahan meyakinkan gue,

"ya tapikan bisa aja walaupun sikap dia yang kayak gitu, dia tetep nganggep gue cuman sebatas teman Rev" bales gue dengan nada bete

"ck, batu banget ya lu Ra. gregetan gue" ucap Salma emosi dan beralih memakan kentang goreng Yola,

"tapi ya Ra, kalo dipikir gak ada pertemanan yang real antara cewe sama cowo. pasti salah satunya ada yang punya perasaan lebih" timpal Alna sambil mengunyah kacangnya,

"yeh, tau-tauan aja lu bucin!" ledek Salma dan dibales meletan lidah dari Alna.

~~~

"lo langsung balik Ra?" tanya Salma yang masih sibuk memasukkan buku ke tasnya,

gue ngangguk, "gue duluan ya Sal, mau ke kelas Taeyong dulu."

"yaudah hati - hati."

gue langsung berjalan keluar kelas, hari ini Pak Baekhyun ngajarnya gak lama jadi kelas gue pulang lebih cepet.

keliatan banget kelas lain belom ada yang bubar, koridor juga masih sepi.

gak kerasa gue udah ada di depan kelas Taeyong. pintunya masih ditutup tandanya masih ada guru di dalem.

gue memutuskan untuk nunggu di balkon depan kelasnya.

selang beberapa menit bel pulang berbunyi dan diikuti pintu kelas Taeyong yang kebuka,

"oy Nar! nyari Taeyong ya? tuh masih di dalem," teriak Jaehyun kearah gue,

emang Jaehyun doang lah yang paling  paham. gue ngangkat dua jempol kearah Jaehyun dan berjalan masuk ke dalam kelas IPA 1.

terlihat Taeyong lagi ngobrol sama cewek,

cewek yang asing di mata gue. kayaknya gue belom pernah liat dia hidup di sekolah ini,

"woy ngapain bengong disitu! sini."

nahkan ketawan bengong lagi. gue berjalan kearah Taeyong dan cewe yang lagi diajak ngobrol sama dia.

kalo di liat dari deket cakep juga nih cewek.

"kuy balik."

"lo balik duluan aja Ra."

gue mengerutkan dahi, "loh emang lo gak balik?"

"gue ada kerja kelompok sama Nisya."

ooh jadi namanya Nisya.

"yaudah kalo gitu gue ikut ya? kelompoknya kaya biasa ka-"

"kali ini kelompoknya cuman berdua Ra."

WHATT?!?!

jangan keliatan cemburu Nara.

jangan.keliatan.cemburu.

"terus gue balik sama siapa dong?" tanya gue sambil masang muka melas.

Taeyong memutar matanya, gue tahu dia paling gabisa ngeliat muka melas gue. 

"ojek online kan ada atau minta tolong orang rumah jemput dulu."

"gabis-"

"udah ya Ra gue duluan, bye!" ucap Taeyong lalu menarik tangan Nisya dan berjalan keluar kelas.

"lah jadi gue ditinggal nih?" tanya gue lirih dan menundukan kepala.

setelah menghela napas berat, gue berjalan kearah gerbang sekolah.

sesampainya disana gue berniat memesan ojek online dan seketika gue tersadar handphone gue lowbat.

"makin sial aja nasib gue hari ini." kata gue kesel dan beralih memasukan handphone gue ke kantong.

daritadi nengok kanan kiri gak ada angkutan umum yang lewat. mau pulang gimana ini.

tes

gue mendongak kearah langit, nahkan mau hujan.

salah hamba apa ya Tuhan.

tiba - tiba ada motor berhenti di depan gue dan si pemilik motor membuka kaca helmnya.

"Yuta?"

"buruan naik."

"gue naik angkot aja," bales gue acuh.

"ini udah sore gak akan ada angkot yang lewat Nara."

"yaudah gue bisa naik angkutan lain."

tes

tes

"kali ini jangan batu. buruan naik. udah mau hujan."

dengan terpaksa akhirnya gue mau pulang bareng sama dia. ini karena kepepet ya.

Yuta menyodorkan tangannya niat membantu gue buat naik ke motornya.

"gue bisa sendiri."

Yuta terkekeh,"masih jutek ternyata."

setelah menemukan posisi duduk yang nyaman, gue memberikan tanda isyarat ke Yuta.

Yuta mengangguk,"pegangan," dan dia mulai menjalankan motornya.

jujur selama diperjalan pikiran gue masih tertuju ke kejadian tadi.

menyangkut-pautkan kejadian tadi dengan omongan Taeyong saat kemah waktu itu.

apa mungkin..


---

haii,, ada yang kangen kah??

mominta maap baru bisa update hwhw

next or no?

sayang ; Taeyong NCT ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang