[7] Lili x Dean (Kwon Hyuk)

2.6K 239 11
                                    

Awas Typo!

Lili x Dean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lili x Dean



Hyuk menendang dengan sebal tumpukan sampah dibelakang dapur restoran tempatnya bekerja. Namun sedetik kemudian pemuda itu mengumpat.

"Sial!" lantaran air dari kantong-kantong sampah itu terciprat ke arahnya mengenai seragam kerja dan tangannya.

Lisa yang sejak tadi memperhatikan pemuda itu tak bisa lagi menahan tawa.

Suara cekikikan khas Lisa yang renyah membuat Hyuk menoleh. Menatap tajam pada Lisa.

Namun Lisa yang sudah terbiasa dengan tatapan menyebalkan Hyuk itu masih tertawa. Kemudian tanpa ragu berkata, "bodoh!" tak menunggu reaksi apalagi jawaban, Lisa berbalik lalu masuk kembali ke dapur.

Meninggalkan Hyuk yang kembali mengumpat. Umpatan karena kesal pada harinya yang buruk, serta Lisa yang selalu saja memergoki dirinya.

Ia ingat betul sering sekali berada satu shift yang sama dengan Lisa.

Hyuk menikmati rokoknya sambil menatap kosong pada lapangan basket outdoor dihapannya. Lapangan basket di pinggir taman yang memang sepi jika memasuki tengah malam begini.

Hyuk yang duduk di tengah-tengah tribun menyandarkan punggungnya disana. Batang rokoknya sudah habis, dan ia tak berniat menyulut yang lain karena rokok-rokok itu mulai terasa membosankan.

Ya, membosankan seperti hidupnya saat ini.

Matanya coba Hyuk pejamkan. Semilir angin dan suara hewan malam serasa menggelitik pendengarannya. Ia tersenyum kecil saat menyadari kalau hewan-hewan malam itu masih ada di tengah kota begini. Meski tergerus pembangunan mereka tak lantas punah.

Mencoba tenang, Hyuk coba mengingat kembali lika liku perjalanan hidupnya. Sejak lulus Sekolah menengah atas ia belasan atau bahkan puluhan kali berganti pekerjaan.

Dan luar biasanya tak satupun dari pekerjaan itu menjanjikan sebuah kesuksesan. Tak satupun membawa Hyuk pada awal keberhasilan. Terkadang ia ingin sekali mengeluh, kenapa hidupnya begitu menyebalkan.

Bisakah dia berubah, Hyuk cuma ingin hidup bahagia dan tenang.....

Tenang....

Dahi Hyuk berkerut meski matanya masih terpejam. Secara ajaib dan tiba-tiba sebuah lagu terdengar di telinga kirinya.

Wow, apakah dewa dewi berusaha menghiburnya. Konyol. Sesaat setelah memikirkan kata-kata itu Hyuk langsung membuka mata.

Menoleh dengan cepat ke kanan.

Matanya membulat dengan sangat sempurna. Sebuah senyum cerah dan manis menyambutnya. Saat itu juga ia menyadari sebuah earphone tertancap di telinga sosok orang yang kini tersenyum padanya.

Earphone yang sama yang tertancap telinga kirinya.

Hyuk bahkan tak berkata apa-apa hanya menatap takjub dan tak mengerti pada gadis di hadapannya yang tiba-tiba berinisiatif membuka suara.

"Ini lagu kesukaanku, aku ingin mendengarnya dengan seseorang"

Senyum lebar gadis itu berganti dengan senyum tipis. Tapi percayalah bagi Hyuk kedua senyum itu sama-sama menawan. Meski tak pernah Hyuk ungkapkan, namun senyum tulus yang hampir tiap hari ia lihat itu memberikan ketenangan tersendiri baginya.

Tak ada sahutan dari Hyuk, pemuda itu juga tak merubah arah pandangan sedikitpun. Meski Lisa, gadis di sebelahnya kini menghadap lurus kedepan sambil menutup mata.

Hyuk tak tahu apa yang dipikirkan Lisa, namun satu hal yang tahu. Menatap gadis itu seperti sekarang membuat hatinya menghangat.

Sekali lagi Hyuk mengumpat, namun kali dalam hati.

Jika ia tahu menatap rekan kerjanya bisa membuat ia merasa damai. Harusnya hal itu Hyuk lakukan dari dulu.

Bulu mata lentik itu, pipi bulat menggemaskan. Hyuk sudah tahu sejak lama. Bibir penuh dan cantik itu Hyuk pun menyadarinya. Tapi baru kali ini Hyuk mengerti bahwa itu berpadu sempurna dan terlihat Indah di wajah Lisa.

Hyuk tertegun, lagu itu berhenti. Bergantian dengan Lisa membuka mata.

Gadis itu menoleh, menatap Hyuk dengan mata berkilau. Senyumnya kembali terbit.

"Terimakasih, sudah mau mendegarnya denganku"

Tanpa meminta izin seperti diawal, Lisa langsung menarik earphone ditelinga Hyuk memindahkan benda itu ketelinganya sendiri.

Gadis itu bangkit dari duduknya. Lalu melenggang pergi tanpa repot berpamitan pada Hyuk yang mematung.

Hyuk menatap punggung Lisa yang menjauh sambil mencoba memahami detak jantungnya yang kian keras ini.

Pikirannya melayang.

Hingga hati kecilnya menyuruh Hyuk bergerak. Berjalan mengejar Lisa.

Sementara Lisa yang tak menyadari bahwa Hyuk telah menyusulnya hanya sibuk mendendangkan lagu yang keluar lewat earphonenya.

Sampai saat dimana Lisa dibuat tersentak karena tangannya ditarik degan cukup keras. Memaksa Lisa berbalik.

Namun keterkejutan Lisa semakin hebat saat Hyuk menarik kepalanya, menahannya dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Lisa.

Ciuman yang cukup lama dan membuat tubuh Lisa membeku. Hyuk pun sama. Ia tak tahu kenapa bisa berbuat seperti itu. Tapi dorongan dari dalam dirinya menyuruh Hyuk untuk melakukannya.

Hyuk melepas ciumannya dari bibir Lisa. Keduanya bertatapan dengan jantung yang sama-sama berdetak kencang.




Bonus:

Bonus:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lilium Pink Romance (Lisa X Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang