Arini

6 1 0
                                    

4 Tahun yang lalu

Pagi itu hari pertama aku di Jakarta, sebelumnya aku tinggal di Bandung bersama Adik dan orang tuaku. Karena Ayah dan Ibu yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku dan Dania pindah ke rumah Om Aryo, adik ibu.

Mereka bilang Aku dan Dania harus tinggal bersamanya, karena Ayah dan Ibu harus pergi keluar negeri untuk waktu yang lama. Menyebalkan bukan? Ayah dan Ibu tidak pernah memperhatikan Aku dan Dania.

Aku dan Dania mengiyakan keputusan untuk pindah itu. Dan Om Aryo  menyekolahkan ku di salah satu SMA Jakarta.

---

"Dinar.." " Udah jam berapa ini?" panggil Om Aryo.

"Nanti kamu kesiangan loh!!!"

Mataku yang tertutup ini susah untuk terbuka. Mungkin ini efek dari mobile game ku semalam. Akupun berusaha bangun dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, aku memakai seragam sekolah dan mengambil tas, Lalu aku pergi menuju ruang makan.

Om Aryo tidak tinggal sendiri, ia memiliki istri bernama Tante Martha dan anaknya Kenta. Tante Martha orangnya agak sedikit gemuk dan cerewet sedangkan Kenta umurnya 3 tahun di atasku. Ia seorang Mahasiswa salah satu kampus di Jakarta.

"Kamu gak bisa ngerapihin rambut kamu dulu ka?" Kata Tante Martha saat melihatku datang.

"Biarin aja tante" Jawabku

Ya rambut kusutku terurai panjang, malas sekali untukku merapikan rambut ini.

"Nih sarapan dulu, setelah itu Kenta bakal nganterin kamu ke sekolah" Kata Tante Martha seraya memberiku sepiring nasi goreng.

---

Selesai sarapan, aku langsung berangkat sekolah diantar Kenta. Mengendarai motor vespa miliknya.

15 menit kemudian aku sampai di sekolah tersebut. Sekolah yang besar, tingkat dan tentunya banyak sekali muridnya.

Aku dan Kenta berjalan menyusuri koridor, Kenta bilang menuju ruang Kepala Sekolah.

"Jangan cari masalah kamu selama di sini" ucap Kenta

Aku tidak menjawab ucapannya, kenapa dia bilang begitu. Kalo aja bukan anak Om dan Tante udah aku tendang ini orang.

---

"Dinara bisa langsung ke kelasnya. nanti saya antar" Kata Pak Budi (Kepala Sekolah)

"Oke pak, Terima kasih, kalo begitu saya langsung pamit ya." Jawab Kenta.

Kenta membalikkan badan ke arahku.

"Eh Dinar, baik-baik di sekolah" Katanya seraya mengacak-acak rambutku.

"Iya iya" kataku sambil menghindari tangannya Kenta.

Kenta pergi dengan motornya
dan setelah itu Pak Budi mengantarkanku ke kelas, saat ini aku kelas 2 SMA Jurusan IPA

---

Ketika berada di depan pintu kelas, Aku terdiam. Seperti gugup tapi entahlah.
Pak Budi mengetuk dan membuka pintu kelas di depanku. Akupun masuk mengikutinya

"Bu, ini Dinara murid baru di sekolah kita" Kata Pak Budi

"Oh, hai Dinara, Nama saya Bu Susi. Saya guru Matematika di sini. Silahkan perkenalkan namamu" Ucap Bu Susi, wanita itu tersenyum kepadaku.

Aku sangat gugup, ditambah semua mata tertuju padaku saat ini.

Akupun mulai memperkenalkan diriku

"Na-namaku Dinara, dari Bandung" Kataku dengan cepat.

"Wah.. kedatengan neneng Geulis nih" Ujar salah satu murid di kelas itu

Dan beberapa lainnya langsung tertawa

"Sudah...sudah tenang kalian. Jangan buat kegaduhan!!!" Perintah Bu Susi

"Dinara. Silahkan duduk di bangku yang kosong" Kata Bu Susi sambil menunjuk ke arah bangku yang kosong.

Pak Budi keluar dari ruang kelas dan akupun berjalan dan duduk di bangku tersebut.

"Ssssttt.. Eh pindah dong, biar aku yang duduk samping Dinara" Ucap salah satu cowok kepada orang yang duduk di sebelahku

"Apa sih! Jangan gangguin anak baru" Ujarnya

"Hai Dinara, namaku Arini. Panggil aja Arin" Katanya seraya menyulurkan tangan ke arahku

Akupun menoleh ke arahnya, dan nyambut uluran tangannya. Ia tersenyum lebar. Aku pun tersenyum juga

Itulah Arini. Jika dideskripsikan, Ia cantik, tubuhnya tidak terlalu tinggi dan matanya bulat seperti mata bayi. Sedangkan yang duduk di depanku persis, namanya Juno. Orangnya memang sering becanda tapi sebenarnya dia baik. Mereka berdua menjadi teman baikku di sekolah.

Dan pelajaran hari itupun dimulai

MARVELOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang