Chapter 3

3 0 0
                                    

Tiga hari setelah kejadian yg menimpa Syila, kini Syila diizinkan untuk kembali beraktivas seperti biasanya.

   "Sayang, kamu yakin udh sanggup? Bagaimana kalau kamu istirahat dulu untuk beberapa hari?" Tanya Zein khawatir akan keadaan Syila.

   "Ayah, Syila sanggup kok Ayah jangan khawatir, ya. Hari ini Syila bakal banggain Ayah sama Mama. Syila bakal bawa sesuatu yg selalu Syila bawa disetiap semester" jawab Syila lesu dengan raut wajah yg masih terlihat sangat pucat. Zein hanya tersenyum melihat putri kesayangannya itu kembali tersenyum setelah beberapa hari tak sadarkan diri.

Hari ini adalah hari yg ditunggu-tunggu para siswa SMA Unggulan Karya Bakti. Selain karna hari terakhir bersekolah juga karna hari ini mereka akan melihat hasil jerih payah mereka selama seminggu ini.

   "Baiklah... Kita sampai ke pengumuman yg ditunggu-tunggu. Kita mulai dari peringkat 5 terbaik. Selamat untuk... Riyandika Fauzan Sat. Siswa dari kelas XII MIPA 2" banyak siswa yg bertepuk tangan. Berbeda dengan Artha, dia terlihat gelisah dan seperti sedang mencari seseorang.

   "Kemudia, peringkat 4 terbaik. Selamat untuk..... Artha Alaska. Siwa dari kelas XII MIPA 1" seru pak Anwar bersemangat.

   "Maju lo sana, tunggu gue diatas" ejek Ghazi sambil mendorong Artha. Saat Artha menaiki panggunh banyak yg bersorak karena ya... Artha memang tampan, tentu banyak penggemarnya.

   "Kita lanjut untuk peringkat 3 terbaik. Selamat untuk... Ghazi Faruq Dinanta. Siswa dari kelas XII MIPA 1"

   "Kak Ghazi... Kak.... aaaa" seru para cewek-cewek di bawah sana. Saat Ghazi berdiri di samping Artha mereka saling berjabat tangan layaknya pemberian selamat sambil saling menoyor kepala mereka.

   "Zii, lo liat aja. Dua tempat lagi bakal di tempati sama dua cewek yg pernah lo tanya sama gue" kata Artha yg merasa yakin dengan pikirannha. Ghazi hanya terdiam, dan memikirkan apa wanita itu akan hadir?

   "Dan untuk peringkat 2 terbaik. Selamat untuk.... Dinda Salmira dan peringkat pertama terbaik kita yg memperoleh nilai tertinggi di sekolah kita adalah.. Selamattt untukk.... Shiren Syile Anandita yg berasal dari kelas yg sama yaitu X MIPA 1" seru pak Anwar dengan semangat. Banyak yg bersorak-sorak menyebut nama kedua wanita ini, terutama dari kalangan kaum Adam.

Dinda hendak menaiki panggung, namun dia terkejut saat ada seseorang yg merangkul tangannya untuk naik.

   "Syila... Kamu hadir? Aku rindu bangett" seru Dinda sambil memeluk hangat sahabatnya itu. Syila hanya tersenyum dan mengajak Dinda untuk terus naik.

   "Sekarang lo percaya kan? Dua cewek itu sekarang ada di samping lo. Gue bahagiaaa banget" seru Artha bersemangat.

   "Liat cewek aja, bahagia lo" cibir Ghazi. Artha hanya merespon dengan tersenyum tipis "Gue bahagia karna dia baik-baik aja, Zii" gumam Artha dalam hati.

                                 🍃🍃🍃

Acara singkat yg lumayan melelahkan bagi Syila. Syila berniat untuk segera pulang.

   "Ehh, Syila" panggil Artha yg sedikit berlali untuk mengejar Syila.
   "Maaf gue tiba-tiba panggil lo. Oh ya, gimana keadaan lo? Gue liat muka lo masih pucet banget"
   "Ehh, enggak kak. Aku udah baik-baik aja kok. Syila duluan ya kak, maaf" jawab Syila berlalu meninggalkan Artha. Baru saja Artha akan berbicara lagi, tapi Syula sudah pergi meninggalkannya.

   "Gue pasti bisa buat mecahin es itu, Syil" gumam Artha percaya diri.

Syila segera pergi ke parkiran untuk menunggu ayahnya. Syila sangat merasa tak enak karna dirinya mulai kedinginan.

   "Syilaa, apa kamu nunggu lama sayang?"  Tanya Zein setelah sampai di parkiran sekolah Syila.

   "Tidak ayah, Syila baru saja sampai di parkiran. Ayah juga sampai setelahnya" jawab Syila sambil tersenyum menyembunyikan rasa sakitnya.

   "Juara umum lagi?" Tanya Zein tiba-tiba saat melihat sesuatu yg dipegang oleh Syila.

   "Tentu dong. Putri ayah akan selalu buat ayah bangga" jawab Syila dengan semangat. Zein hanya tertawa kecil melihat putrinya dan mengajak Syila untuk segera pulang.


My Childhood is My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang