3.Ketahuan

153 17 0
                                    

"Ody,buruan dipake nametagnya!" Perintah teman sebangku Melody. Saat duduk tadi mereka sudah berkenalan dan teman sebangku Melody dan teman sebangkunya bernama Milla. Melody termasuk jajaran kaum rebahan,tapi dia adalah orang yang mudah berteman dan sangat humble.

"Gak ah,males,lagian gue ga minat tuh yang namanya PBB ama paskibra,udah panas,capek lagi" Cerocos Melody.

"Terus? Lo mau ngapain? Di kelas?"

"Hem,Gue mau ke perpus aja deh,ngadem. Lo kalo mau ke lapangan silahkan,gue mah ogah."

"Bener-bener ya ni anak,ntar ketahuan mampus lo!" Ancam Milla.

"Ya nggak lah,hari gini siapa sih yang masih nongkrong si perpus" Kata Melody sambil berlalu meninggalkan rombongan mereka.

"Kalo ketahuan jangan bawa-bawa gue ya" Teriak Milla seiring hilangnya Melody di belokan koridor.

---

Melody memperlambat langkahnya ketika jaraknya dan perpustakaan hanya tinggal beberapa langkah lagi. Mengendap-endap lebih tepatnya,takut jika ada yang menyadari kehadirannya.

Perlahan ia membuka pintu,menyembulkan kepalanya mengintip. Tidak ada orang,mungkin orang hanya akan masuk perpustakaan untuk meminjam buku paket yang hanya bisa digunakan untuk satu buku berdua.

Melody masuk dan melihat-lihat. Buku-buku berjajar rapi. Lalu dia menemukan buku yang ia suka,"The Last Devil" buku tebal bergenre horor psyco itu sudah lama ia incar di toko buku,tapi apalah daya dompetnya tidak pernah bersahabat. Dan ternyata buku incarannya ini ada di perpustakaan.

Melody membuka-buka buku itu. Ia melihat daftar siapa saja yang sudah meminjam buku ini. Melody menemukan nama yang tidak asing baginya,Dreyand Igo,seperti pernah ia dengar. Lalu ia teringat pada cowok es batu yang menyebalkan itu.

"Oh jadi cowok es batu itu suka buku beginian,ga nyangka gue ada cowok suka baca buku.Hemm,baca ga ya" Melody berfikir,tapi dia sedang tidak ingin membaca buku.

Besok aja lah,kalo udah boleh minjem buku di perpus,kan santai dapet waktu seminggu.
Pikir melody dan langsung mengembalikan buku itu ke raknya kembali.

Melody lalu mencari tempat duduk. Ia memilih tempat duduk paling belakang dan paling ujung membelakangi jendela. Meskipun perpustakaan kosong,ia harus berjaga-jaga,menghindari jika ada orang yang melihatnya.

Demi burger MC Donald,bosen banget gue disini.

"Hish,mending  tadi gue ngajak si Milla. Apa gue ke kantin aja kali ya,tapi kalo gue keluar ntar ada yang liat kan auto masuk BK,kan ga lucu hari pertama udah masuk BK. Kalo gue tidur,tar kalo kebablasan nyampe malem gimana,masa gue nginep di sekolah" Melody mengeluh pada dirinya sendiri.

Melody mengeluarkan sebuah note kecil yang selalu ia bawa,sebagai penyibuk ketika tiba-tiba ia merasa bosan. Melody lalu mengambil pulpen yang sudah tersedia di tengah-tengah meja. Sayang sekali,perpustakaan sekolah sudah menyediakan fasilitas yang memadai namun tetap saja selalu sepi.

Sejauh mana kini aku berjuang?
Bahkan sinar harapan lebih memilih untuk mendekap sang mentari,
Terkadang aku iri dengan mentari,
Yang selalu terbit dengan sinar yang menghangatkan,
Dan tenggelam dengan jingga yang selalu dirindukan,
Indah dan bahagia.
-Melovinn-

Lalu Melody menyobek kertas itu dan melipatnya. Menbentuknya menyerupai sebuah perahu,lalu ia mengayun-ayunkannya. Seperti perahu itu sedang berlabuh di lautan. Kursinya yang dapat diputar 360° membuatnya ikut berputar. Ketika baru berputar 90°,Melody terkejut,seseorang berdiri sejauh 4 langkah dari tempat ia duduk. Perlahan Melody berdiri dan meletakkan perahu kertasnya. Ia bersiap menerima hujaman yang pasti akan dilontarkan oleh orang yang berdiri di depannya itu.

"K...k...kak Drey"
.

.

.

To be continue....

Vote and coment yaw man teman
Biar tambah semangat ni bikinya awokawok

Purple you💜

COOLBOY?REALY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang