GB 1

7.2K 539 30
                                    

Musik berdentum sangat keras serta aroma khas alkoholpun tersebar di seluruh ruangan. Suasana diruangan tersebut sangat ramai dan penuh hingar bingar. Banyak sekali orang berjalan kesana kemari, maupun yang menari di lantai dansa.

Namun, terdapat seorang pria yang hanya menyibukkan diri didepan meja bartender dan sesekali menyesap vodka yang telah ia pesan.

“kau ada masalah Jaehyun?”

Jaehyun menghela nafasnya.
“seperti yang kau pikir hyung—”
“lagi-lagi seperti ini” racaunya.

Johnny memandang Jaehyun iba, keadaan hubungan Jaehyun dan Taeyong memang sudah diketahui banyak orang.

Banyak yang menyesalkan Jaehyun tetap bersama dengan si tempramen— Taeyong. Setiap hari hanya dihiasi pertengkaran dan perdebatan.

Jaehyun-pun mulai merasa lelah, apa yang kurang dari nya? Apa Taeyong tidak pernah menganggap semua hal yang telah dilakukannya selama ini?

Jenuh. Ya, Jaehyun jenuh. Namun ia sangat mencintai pemuda manis itu, tidak ada sedikitpun rasa untuk mengakhiri semuanya.

“lalu apa yang kau lakukan setelah ini?”

Jaehyun menyodorkan gelasnya kembali dan Johnny langsung menuangkan vodka yang di maksud.

“memperbaikinya dan berusaha membahagiakannya, apa lagi yang bisa ku lakukan hyung?”

Jaehyun menegak vodka tersebut sampai habis.

“lebih baik kau pulang sekarang, besok pagi kau sudah harus kembali ke Korea kan? Kekasihmu pasti sudah menunggu mu pulang disana.”

Jaehyun mengangguk.
"a-ah benar juga hyung, pasti Taeyong tak sabar menungguku pulang ke Korea. sampai jumpa hyung, terimakasih.”

Johnny mengangguk dan melihat Jaehyun berjalan keluar bar.

“kau pasti lelah, Jae

...

Jaehyun berjalan sempoyongan menuju motornya, ia merogoh kantong jas nya untuk menemukan kunci motor tersebut.

Sesekali ia mengerjapkan mata dan menggelengkan kepalanya agar pandangannya terjaga dan jelas.

Ia pun mengendarai motornya keluar dari kawasan malam tersebut.

Jaehyun mulai tidak bisa mengendalikan motor yang ia bawa. Rasa pusing menyerang kepalanya dengan hebat.

Jaehyun tidak bisa melihat jelas ke arah depan karena lampu yang sangat menyilaukan matanya dari arah lawan.

Ia pun membanting stir dengan kencang dan berakhir menabrak pembatas jalan.

Jaehyun terbatuk, motornya terlempar. Dan Jaehyun pun tergeletak di tengah jalan dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

...

Pagi pun datang, Taeyong sudah bersemangat untuk membuat pesta menyambut kepulangan kekasihnya.

Taeyong menatap jam dinding dan menghela nafas.

“apakah dia telat? aku sangat menyesal kemarin membentaknya di telfon.”

Tok

Tok

To-

Taeyong membuka pintunya, benar saja diahadapannya adalah orang yang ia tunggu.

Taeyong langsung memeluk Jaehyun erat untuk menyalurkan rasa rindunya.

“aku sangat rindu padamu—!” ucap Taeyong.

Taeyong makin tersenyum disaat ia merasa kepalanya dielus dan di kecup oleh Jaehyun.

Taeyong mengangkat wajahnya menatap Jaehyun.

“apa kau sakit? kamu terlihat pucat.”

Taeyong mengusap pipi Jaehyun. Dan Jaehyun menggeleng.

"hey, aku tidak apa-apa.”

Taeyongpun menatap Jaehyun lama sebelum ia meyakinkannya.

Kemudian, Taeyong langsung menarik tangan Jaehyun untuk masuk ke dalam rumah.

“kau tau? aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu~”

Jaehyun mendudukan dirinya saat sudah di ruang makan lalu melihat makanan yang sudah tertata rapi di meja makan.

“terimakasih sayang.”

Taeyong tersenyum.
“aku ambilkan ya”

Dan mereka pun makan bersama.

"Hyung, aku sudah selesai. Aku mandi dulu ya.”

Jaehyun langsung melangkah kan kakinya menuju kamar.

Taeyong menatap makanan Jaehyun yang sedikit pun tidak di sentuh.

“apa ada yang salah?” monolognya.

to be continue
27/12/19
14:15 WIB

🍂GHOST BOYFRIEND🍂 ;- JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang