Story XIV - Barcarolle

394 52 7
                                    

Jadi, siapa yg tadi bilang kangen nungguin Ren update?? Story lainnya sabar nunggu tahun baru ya

________o0o______

VLaurenth_ present

BARCAROLLE

(n) "June" From "The Seasons" (Op. 37a) by Tchaikovsky

"I guess, it can't be helped"
- Jongin

.
.

Votkinsk, Russia 1875

Aku pernah bermimpi menjadi seorang ahli kimia, sayangnya nilaiku disekolah hanya mencapai batas rata-rata.  Pikiranku sempit, sederhana, tidak kreatif, dan terbatas.  Untuk menjadi seorang penyair pun sepertinya susah, apalagi menjadi musisi setenar Tchaikovsky.

Cerita ini dimulai ketika hari itu, berpuluh-puluh tahun yang lalu aku pergi ke gereja seperti biasa di hari minggu, namun kelihatannya sepi dan amat sunyi.  Sinar senja terbias melalui kaca patri, menembus lembut kulitku yang kemudian menghangat.  Lalu, suara itu terdengar.  Seperti amarah bercampur duka, seperti seseorang yang menangis, seperti seseorang yang membutuhkan harapan.

Saat itulah pertamakali aku bertemu dengannya, misionaris berkulit putih yang belum pernah aku temui sebelumnya di daerah sini. Dia terlihat... sempurna

Kulitnya pucat dan rambutnya berwarna coklat gelap, punggungnya tegap dan lebar, sekilas aku melihat matanya yang berwarna biru terang seperti langit, juga jari-jarinya yang panjang dan indah.

Kupikir sejak saat itu aku tidak akan terlalu sering bertemu dengannya, tetapi ternyata pria asal Saint Petersburg itu menjadi guru agama sementara di SMA tertutup khusus laki-laki tempatku bekerja sebagai guru Kimia kelas satu dan dua, yang otomatis membuat kami sering berpapasan dan saling melempar senyum.

Sesaat aku merasa dunia ini begitu sempit, namun sesaat aku juga merasakan debaran aneh yang meyelimutiy setiap bertemu dengannya

Hampir semua warga sekolah memanggilnya Bapa, atau beberapa guru berusaha berakrab dengan nama Feliks.  Namun hanya aku yang memanggilnya secara tidak resmi dengan nama Sehun, dan mungkin hanya aku yang tau nama lahirnya bukan Elias Feliks Khasbulatov

Kamarnya di asrama berada tepat di sebrangku, terkadang aku berpapasan dengannya ketika hendak mandi di pagi hari sementara dia pergi ke kapel untuk menyiapkan entah apa

Jika dilihat-lihat, Sehun ini cukup tinggi —sedikit melebihiku dua sampai tiga centimeter.  Aku beberapa kali tertangkap basah memeperhatikan bibirnya yang tipis, dan kupikir dia juga beberapa kali tak berhenti mehihat kearahku ketika ruang guru sedang sepi

Kedekatan kami bermula saat menangani salah satu anak dikelasku, kudengar ayahnya adalah mafia terkenal yang kini tinggal di Monaco.  Bogatir Dusa sendiri baru pindah tak lama sebelum Sehun masuk, selama ini kepribadiannya yang keras kepala menyulitkan pihak sekolah dan khususnya aku.  Yang terburuk, dia pernah kedapatan menyeludupkan senjata milik ayahnya kedalam asrama dengan alasan ingin menembak kelinci liar dimalam hari

Semakin kulihat mereka semakin aku melihat kemiripan diantara Sehun dengan Dusa, mulai dari proporsi wajah hingga tubuh yang hampir mendekati.  Bocah kelas dua itu benar-benar terlihat seperti Sehun versi remaja dan versi lebih nakal

Sehun mulai mendekatinya saat istirahat makan siang, aku yang memang biasanya makan satu meja dengannya demi menghindari Dusa mencari ribut dengan siswa lainnya mendadak terkejut dengan kedatangan Sehun yang tanpa ijin duduk diantara kami. Pertama dia menatap lurus kearah Dusa memberikan satu kotak manisan, lalu mengalihkan pandangannya padaku dan tersenyum

There Is A Story ✨ Hunkai ✔ [DRABBLE STORIES!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang