BAYANGAN

630 83 4
                                    

Naruto dan tokohnya milik Om Masashi . Saya Pinjam dulu 😁






KRRIIIING.....

Sebuah tangan nampak terulur dari dalam selimut, bergerak mencari sumber suara. Dan ketika tangan itu berhasil mendapatkannya, jam beker pun berhenti berdering. Si pelaku dengan santai kembali menutup kepalanya dengan selimut untuk melanjutkan tidur nya. Kasurnya terlalu nyaman untuk ditinggalkan.

TOK.TOK.TOK

"Hinata- sama, 1jam lagi Tuan Sabaku akan tiba" ujar Itachi.

Hinata tersentak bangun dari tidurnya, mengacak- acak rambutnya
"Baik sensei, aku bersiap".
Dengan sedikit malas Hinata segera bergegas menuju kamar mandi sambil menggerutu sendiri.

Dan begitulah keseharian mereka setelah dua bulan penobatan Hinata sebagai pemimpin Hyuga Company. Hinata dan Itachi membeli apartemen  bersebelahan yang jaraknya tak jauh dari gedung perusahaan Hyuga. Hinata awalnya protes denga n keputusan Itachi yang tinggal terlalu dekat dengannya. Namun, semua protes itu sia- sia ketika Hiashi mendukung keputusan Itachi. Jadilah Itachi menjadi memo hidup sehari- hari Hinata. Bagi Hinata sendiri Itachi seperti ibu tiri killer yang harus dipatuhi selama itu berurusan dengan pekerjaan. Tak jarang mereka sering bekerja lembur entah di apartemen Itachi atau apartemen Hinata. Sama saja. Toh mereka tetangga.


HIME-SAMA




Hinata berjalan dengan muka sedikit lesu. Itachi yang dibelakangnya hanya tersenyum. Ya, jarak apartemen dan kantor memang dekat sekitar 15menit berjalan kaki. Sehingga setiap hari mereka berjalan kaki ke kantor. Bukan untuk menghemat uang, namun bukankah membawa mobil dan harus memarkir akan memakan waktu sama banyaknya? Dan rasanya berjalan 15menit tak sebanding dengan seharian dia duduk di depan tumpukan dokumen.

Begitulah Hinata selalu memilih sesuatu yang efisien. Hinata tak suka sesuatu yang rumit dan merepotkan . Rasanya tak menyesal mengenal Shikamaru, suami Temari, teman seangkatannya di Inggris.

Aaa.. jadi rindu Inggris ' batin Hinata

Seorang pria berambut merah nampak duduk santai sambil menyesap kopi di sebuah kafe, sesekali melihat ke luar lewat dinding kaca disebelahnya. Di bawah nampak cerah. Orang berlalu lalang. Kota yang sibuk, pikirnya

Suara langkah hels yang terdengar semakin mendekat ke arahnya. Pria itu menoleh , berdiri menyambut calon koleganya.

"Ohayou gozaimasu, Sabaku-san. Aku Hyuga Hinata" sapa Hinata. Itachi yang dibelakangnya berojigi. "Apa anda sudah menunggu lama?"

"Ohayou, Hyuga-san, Uchiha -san . Aku Sabaku Gaara. Senang bertemu dengan anda. Silahkan duduk"

Hinata nampak menoleh ke arah Itachi memberi kode. Itachi nampak mengerti maksud nonanya pergi menuju kasir untuk memesan sesuatu. Hinata mengambil kursi berhadapan dengan Gaara.

"Maaf, membuatmu menunggu Sabaku-san"

"Tak masalah, belum waktunya juga untuk membicarakan pekerjaan. Kita masih punya waktu 7menit untuk bersantai. Kopi di kafe ini lumayan juga" ujar Gaara sembari menikmati kopinya.

Hinata tersenyum "Terima kasih. Kami senang tiap tamu yang datang ke kantor hampir semua berkata demikian..." Hinata menjeda "Um.. apa anda sendirian?" Hinata tampak memperhatikan sekitarnya dan tak nampak ada orang asing.

"Hn.. aku akan membawa sekertarisku jika memang aku butuh bantuannya. Akan lebih baik jika ia bisa mengerjakan hal lain untukku. Aku datang hanya untuk membahas kesepakatan. Bukan hal yang harus dilakukan berdua" jawab Gaara.

"Aa.. begitu rupanya. Sabaku-san ternyata sangat efisien. Kurasa kerjasama ini akan berjalan mudah"

"Kuharap begitu. Sebelum ini aku juga melihat bagaimana profil anda. Karena itu aku juga sangat berharap kerjasama ini bisa berlanjut lama tanpa ada masalah. Pemegang Hyuga Company yang sekarang, terus terang aku sangat menyukai karakter anda"

Hime-samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang