SAD LIFE

373 44 6
                                    

NARUTO & TOKOH LAIN MASIH MILIK OM MASASHI


.


'Lepaskan !. Sebenarnya siapa kalian?!"

'Tenanglah Nona, kita sampai sebentar lagi'

Sreeeek

'Tuan, kami bawakan gadis yang anda minta'
Dua pria berbadan tinggi itu mendorong gadis yang sejak tadi mereka seret paksa.

Seorang pria paruh baya tampak duduk tenang sambil meminum sesuatu dari cawan tanpa menunjukkan ekspresi.
Sikap tenang serta hakama putih yang dikenakannya menambah kesan wibawa sekaligus menakutkan di mata gadis berambut putih itu.

Pintu shoji tertutup . Kedua pria tadi meninggalkan gadis itu disana bersama dengan tuan mereka

'Apa aku mengenal anda?' tanya gadis itu dengan tatapan tajamnya . Berusaha tidak takut dengan situasi yang sedang dihadapinya.

'Tidak.... tapi aku mengenalmu... sangat mengenalmu' kata pria itu tenang.

'Apa sebenarnya mau anda membawaku kesini?'

Pria itu tersenyum tipis

'Jauhi Hizashi!'

Mata gadis itu terbelalak. Ia mulai menyadari sesuatu. Tentang pria asing di depannya ini.

Rambut sedikit panjang

Hakama putih yang khas

Dan mata perak itu

'Apakah anda, Hyuga-san?' tanya si gadis lirih masih terdengar ditelinga pria Hyuga itu dan membuat bibirnya semakin melengkung.

'Ternyata kau cukup pintar..'

Gadis itu mengeratkan genggaman hingga buku jarinya memutih.

'Tidak'

Jawaban yang tidak ingin didengar pria Hyuga itu. Membuat raut wajahnya sedikit mengeras.

'Mau atau tidak kau harus melakukannya'

Tubuh gadis itu bergetar menahan tangis dan gejolak emosinya.

'Aku menyukai Hizashi-kun'

Pria Hyuga itu tertawa membuat gadis yang dihadapannya sedikit terkejut

'Kalian hanyalah anak- anak. Hizashi pasti akan cepat melupakanmu. Dan kau hanya akan jadi masa lalu yang tak berarti di masa depannya'

Gadis itu tersenyum sinis
'Jika memang begitu, bukankah anda seharusnya tenang. Lalu apa alasan anda membawaku kesini?' tanyanya meremehkan. Suatu kejutan bagi pria Hyuga ada gadis yang begitu berani melawannya. Bahkan putra- putranya tak ada yang berani padanya.

'Jika memang itu maumu...' pria itu beranjak dari duduknya. Tubuhnya menjulang ketika ia berdiri. Perlahan berjalan hingga berhenti lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan gadis itu.

'Sachi' bisiknya tepat ditelinga membuat gadis itu terkejut. Tubuhnya menegang.

Tangan pria itu terulur menyentuh pipi gadis bernama Sachi itu.
'Hiruzen... ingatlah! Namaku Hyuga Hiruzen'

Hime-samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang