Gundah. Itulah yang perasan yang dialami Hyunjoo malam ini. Haruskah ia bertanya langsung pada Yoongi mengenai apa yang terjadi akhir - akhir ini? Tidak - tidak. Hyunjoo memang sangat penasaran, tetapi ia tak mau memperkeruh keadaan. Iya, itu hanya sebuah hal sepele yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk ia khawatirkan.
Hyunjoo mengambil ponselnya lalu berjalan ke balkon. Ia menatap pemandangan malam di lingkungan sekitar rumahnya yang terlihat indah. Gemerlap lampu yang menerangi malam. Hyunjoo membuka layar ponselnya dan segera mencari kontak Yoongi. Ia menekan ikon telepon. Panggilan pun tersambung dan Hyunjoo menunggu lelaki itu untuk mengangkatnya.
"Hyunjoo-ya?" kata Yoongi di ujung telepon.
"Oh oppa, apa yang sedang kau lakukan?"
"Aku? Aku sedang dalam perjalanan pulang ke asrama. Baru saja selesai kumpul makan dengan teman - teman. Wae?"
"Tidak kok. Hanya... Merindukan suaramu, oppa."
"Oh?"
"Hmm..."
"Kau sudah makan?"
"Sudah kok."
"Kenapa masih belum tidur?"
"Belum mengantuk. Lagipula ini masih jam setengah sembilan malam."
"Apa ada yang ingin kau sampaikan padaku? Tidak biasanya kau menelponku duluan malam - malam begini Hyunjoo-ya?"
Jantung Hyunjoo berdetak lebih cepat. Apakah Yoongi benar - benar bisa melakukan telepati?
"Tidak kok. Aku hanya merindukanmu, oppa. Apa tidak boleh?" jawab Hyunjoo berusaha terdengar senormal mungkin.
"Tentu saja boleh."
"K-kalau begitu, aku tutup teleponnya ya oppa. Aku baru ingat ada tugas yang harus dikerjakan dan dikumpul besok." lanjut Hyunjoo berbohong demi menutup pembicaraan yang amat singkat ini.
"Baiklah kalau begitu. Hwaiting. Kerjakan tugasnya dengan benar!"
"Pasti."
Hyunjoo segera menutup panggilan. Ia menghela napas pendek seraya memandang deretan bintang yang menghiasi langit dimalam ini.
"Ya. Semua akan baik - baik saja."
###
Yoongi berlari menuju ke gedung asramanya. Ini sudah memasuki hampir jam sembilan malam dan pintu asrama akan segera ditutup. Beruntunglah, ia datang tepat waktu dan satpam masih membolehkannya masuk. Selama berkuliah di Universitas Nasional Olahraga Korea, seluruh mahasiswa memang diwajibkan untuk menempati asrama hingga mereka lulus. Peraturan di dalam asrama pun cukup ketat.
Masing-masing kamar di dalam asrama berisi 2 orang dengan ukuran 4,5m x 5m. Fasilitas di dalam kamar yaitu 2 buah single bed, meja belajar, lemari, dan kamar mandi dalam. Roomate Yoongi sendiri adalah Kim Youngbin, teman satu jurusannya.
Saat Yoongi membuka pintu, tampak Youngbin masih asik memainkan games yang ada di komputernya dengan sepasang headphone melekat di telinganya. Bahkan saat Yoongi masuk ke dalam kamar pun, Youngbin belum menyadarinya karena terlalu sibuk pada kegiatannya.
"Lihatlah dia, bahkan jika ada perampok masuk pun dia tak akan tahu. Cih." gerutu Yoongi pelan.
Yoongi menyelinap lalu segera menidurkan dirinya ke sebuah ranjang. Tidak lama, matanya lalu terpejam dan larut ke alam bawah sadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You [MYG]
FanfictionSaat Yoongi diharuskan memilih antara hubungan, karir, dan keluarga. Manakah yang akan ia dahulukan? Tidak mudah bagi seorang Min Yoongi untuk tetap menjalani berbagai beban yang ada secara bersamaan dikala usianya yang semakin bertambah. Ia merupak...