Malam ini, Yoongi sedang merebahkan dirinya di atas kasur seraya menaik - turunkan jarinya pada layar ponsel saat tiba - tiba Youngbin datang mendekatinya.
"Mau ikut taruhan tidak Yoong?" tanya Youngbin lalu menaik turunkan alisnya. Ia duduk berjongkok di samping ranjang Yoongi.
Yoongi mengalihkan atensinya lalu melirik Youngbin sebentar.
"Taruhan bertanding basket? Aku tidak ada uang." balas Yoongi cepat.
Ia lalu berdecak. Bisa - bisanya Youngbin mengajaknya untuk ikut taruhan di tanggal tua seperti ini. Taruhan yang dimaksud adalah kedua tim basket mengumpulkan enam orang di masing - masing tim untuk ikut bertanding basket. Tim yang menang berhak mendapatkan nominal uang yang telah disepakati bersama.
"Ayolah. Kita pasti memang! Kita berdua kan pemain kartu AS di angkatan." cecar Youngbin.
"Kalau kau ikut, tim kita tinggal mencari satu orang lagi." lanjutnya.
"Siapa saja anggota tim lawan? Apa kau sudah tau?" ujar Yoongi lalu meletakan ponselnya di atas kasur dan memejamkan matanya.
"Kakak tingkat kita. Pemenang kejuaraan basket tahun lalu." Youngbin mengakhiri perkataannya dengan tercengir.
Yoongi kembali membuka matanya kemudian menatap tajam Youngbin. Lawannya bakal benar - benar sulit untuk dihadapi, namun Youngbin sangat percaya diri.
"Kau gila? Kau ikut saja sana sendiri!"
"Oh ayolah. Barangkali nasib berpihak pada kita, siapa yang tahu?" tandas Youngbin.
"Kau kan kaya, ikut saja sana. Aku mau tidur, jangan ganggu!" Yoongi segera menghadapkan tubuhnya ke kiri lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur.
"Dasar, tidak seru."
###
Yoongi mengecek saldo ATM miliknya melalui ponsel, ia tidak berbohong saat bilang pada Youngbin bahwa memang tidak memiliki uang semalam. Yoongi baru mendapat kiriman transfer saat awal bulan sementara masih tersisa seminggu lagi menuju hari tersebut. Ia harus putar otak mengatur keuangan yang sangat menipis ini. Jika tidak, Yoongi akan kehabisan uang sebelum di transfer oleh orangtuanya. Uang saku beasiswa-nya masih belum cair untuk semester ini.
Untuk menyiasati hal tersebut, ia pun hanya dapat merangkap sarapan dan makan siangnya di kantin kampus. Sementara itu, makan malamnya diganti cukup dengan memakan mie instan atau kimbab segitiga yang memiliki harga murah.
Semenjak Yoongi masuk ke dunia kuliah, keadaan ekonomi keluarganya memang tidak menentu. Apalagi bisnis yang dijalankan oleh ayahnya baru - baru ini mengalami kerugian yang cukup besar. Akibatnya, beberapa bulan terakhir keluarganya hanya mengirimkan uang seadanya pada Yoongi. Ia pun harus berhemat. Tidak bisa tinggal diam, Yoongi pun berinisiatif mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengisi waktu luangnya.
Yoongi melihat - lihat lowongan pekerjaan di internet hingga matanya menemukan satu pekerjaan paruh waktu yang menurutnya cocok dengan gaji perjam yang cukup dibilang lumayan. Tanpa pikir panjang, Yoongi pun langsung mengisi CV secara online.
Terima kasih telah mengisi CV, harap tunggu telepon dari kami.
Begitu pesan yang laki - laki itu dapatkan setelah selesai mengirimkan CV-nya.
Keesokan hari, Yoongi bergegas mendatangi restoran ayam tempat di mana ia akan melakukan wawancara pekerjaan paruh waktunya. Ia sudah menerima telepon dari pemilik restoran dan meminta lelaki itu datang untuk melakukan wawancara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You [MYG]
FanfictionSaat Yoongi diharuskan memilih antara hubungan, karir, dan keluarga. Manakah yang akan ia dahulukan? Tidak mudah bagi seorang Min Yoongi untuk tetap menjalani berbagai beban yang ada secara bersamaan dikala usianya yang semakin bertambah. Ia merupak...