03 Bergegas!

11 3 2
                                    

Ruh.chapter.03

-
Ana
-

"Ana bangun sudah pagi loh..

Terdengar suara samar-samar memanggilnya

Ana menoleh ke arah suara itu, ana melihat kenny yang sudah siap berangkat ke ruang kelas untuk pelajaran lagi,

"Jika kau tidak bangun dari kasur itu kau akan terlambat ana" ucap kenny menarik ana keluar dari kasurnya

"Kenny untuk apa aku belajar" ucap ana malas,

"Agar kau tak jadi lelaki seperti megi" ucap kenny mencoba mendirikan ana

"Tidak mungkin aku akan jadi sepertinya, karna dia laki-laki" ana berdiri tegap di depab kenny

"Baiklah sekarang kau harus siap-siap, aku tunggu di kelas" kenny lari meninggalkan ana

"Ha..! trik ku berhasil" ana kembali naik ke atas masur dan merebahkan tubuhnya "mungkin lima menit lagi sampai shin datang" ucap ana

Seketika ana teringat kejadian yang barusan menimpanya, tentang kecelakaan yang menghilangkan shin, ana melirik ke arah pintu, berharap shin akan datang seperti hari biasanya, shin selalu datang ke kamar ini jikalau ana terlambat untuk pergi ke kelas

Ana mengedipkan matanya dengan amat pelan lalu menenggelamkan wajahnya di atas kasur

"Ana kau terlambat lagi, cepat segera siap-siap, kelas mau mulai loh" terdengar suara shin dari arah pintu

"Shin!" Ana menoleh ke arah pintu, tapi di sana tidak ada apa-apa selain pintu dan kerangkanya

Ana kembali menenggelamkan wajahnya ke bantal

"Ana.." terdengar lagi suara shin dari arah kasur kenny

Kali ini ana menghiraukannya

mungkin ini hanya ilusi karna aku terlalu lama memikirkannya, batin ana

"Ana.." terdengar suara itu sangat jelas tepat berada dk sebelahnya

Ana mulai merinding di buatnya

"Siapa kau" tanya ana dari balik bantal

"Kau kenapa, sangat aneh pagi ini" shin mengambil bantal yang menutupi wajah ana

Seketika ana langsung melihat shin ada di hadapannya, tepatnya berdiri di hadapannya, ana langsung mangambil bantal lain yang berada di sebelah, lalu menutup kembali wajahnya

"Kau hanya hayalan.. pergila!!" ucap ana seperti merapal mantra

"Kau yang harus pergi.. ana, kelas akan mulai" shin mengambil batal yang menutupi wajah ana lagi

Ana terdiam melihat shin, setelah beberapa saat ana menggerakan tangannya mencoba menyentuk shin

Tangan ana menyentu shin sama seperti ia menyentu kenny, lalu ana lanjut merabah wajah shin, kemudian ana memukul kan tangannya ke arah wajah shin dengan keras

Shin terjatuh kebelakang, shin heran melihat tingkalaku ana

"Shin kau nyata!" Teriak girang ana "shin... kau hidup kembali!" Celoteh ana tak karuan

"Kapan aku mati?" Tanya shin bingung

Mukah ana seketika langsung memerah, air matanyapun tak terbendung lagi, mengalir begitu saja membasahi pipihnya

"Shi.. kau hidup lagi........" ana menangis memeluk shin

"Kapan aku mati?." Shin masi bingung di buat ana

"Sebaiknya kau siap-siap, sebentar lagi kelas mulai" ucap shin melemparkan kedua bantal itu ke atas kasur

"5 menit lagi" gumam ana

Ting.... ting..... terdengar suara bunyi bel menandakan bahwa kelas akan segera dimulai

Shin langsung melepaskan pelukan ana, dan shin langsung berlari keluar kamar

"Ana sebaiknya kau bergegar, atau kau akan benar-benar terkena hukuman" ucap shin meninggalkan ana

Ana berdiri diam di dalam kamar, tangannya meraya mencari bantal, dan mengambilnya, ana mengusap air matanya dengan bantal yang ia pegang, lalu bergegas menggati baju tidurnya dengan baju kelas, setelah semua selesai, ana keluar kamar dan menguncinya

"Aku harap ini bukan mimpi" Ana berlari meninggalkan kamar ke arah kelas

***

28 desember 2019

AnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang