•O

617 74 6
                                    

   Sudah seharian ini,Chenle tak melihat adik kelasnya yang bernama Jisung itu.Biasanya lelaki Park itu akan menikmati sepanjang jam kelas didalam unit kesehatan.Chenle hapal sekali kalau tempat itu adalah markas utama Jisung.

Belum lagi,sedari kemarin Chenle tak mau pulang ke apartemennya.Ya pastinya karena bertengkar dengan Renjun.Ia malah memilih untuk tinggal dirumah Haruto.

"Haruto"

"Hm?"

"Emm,Ji-jisung kemana ya?"kalimat itu langsung terlontar begitu saja dari bibir mungil Chenle.Ujung seragamnya ia remat sampai kusut.

Haruto memicingkan matanya ke arah Chenle. "hei,jangan diremat begitu,nanti bajunya kusut"

Bibir merah mudah itu mengerucut,menampilkan sisi imut yang ada pada diri Chenle.

"Sepertinya Jisung izin,yang ku dengar-dengar dari Yedam-hyung.Kelasnya kan bersebelahan dengan lelaki Park itu"

Ah mungkin benar kalau Jisung sakit. "Hyung,sampai kapan tinggal di rumahku?"

Chenle menimpuk kepala Haruto dengan buku biologi yang ia bawa. "maksudnya mau ngusir aku iya?"

"Bukan gitu hyung kan nanya doang,sensi banget sih"

Chenle juga tidak sadar.Emosinya semakin tidak terkendali saja.

***

Setiap hari kamis,ekskul dance bakal latihan rutin.Di studio dance lumayan rame juga dan peminatnya sekarang semakin membludak.

Seorang lelaki manis berkulit putih bersih sedang duduk diujung ruangan.Badannya seperti bermandikan keringat.Ia raih botol air mineral yang berada disampingnya.

"Hei Jisung,ada apa lagi?"

Samar-samar terdengar suara Mark  yang sedang menelpon seseorang.

"Kan aku sudah bilang jika Jaemin saja yang menginap di apartemen mu,aku tak bisa berlama-lama ada disana"

Telinga Chenle dengan sangat jelas mendengar percakapan itu walaupun studio dance sangat luar biasa berisiknya.

Mark kembali meletakkan ponselnya ke dalam tasnya dan sesekali mengusap wajahnya kasar.Dengan hati-hati,Chenle mulai mendekati kakak tingkatnya ini. "ehm permisi,Hyung"

Seakan menyadari kehadiran Chenle,ia menyunggingkan sebuah senyuman terbaiknya. "ada apa,Chenle?"

Lidahya kelu,Chenle jadi takut menanyakan hal ini. "Jisung kenapa? Tidak ada yang bisa merawatnya?"

"Iya,sudah kukatakan jika Jaemin bisa merawatnya tetapi ia menolak"

Sebenarnya Mark tidak bisa mendengar suara lawan bicaranya karena studio sedang ribut sekali. "kita bicara diruangan saya saja"

Dan Chenle hanya mengekor.


"Chenle?"

"Iya?"

"Hyung boleh minta tolong?"

Dengan cepat,Chenle menganggukkan kepalanya. "minta tolong apa?"

"Pergilah ke apartemen Jisung,anak itu rewel sekali jika sedang sakit"

"A-apa? A-aku?"ujarnya terbata-bata.

"Oh tidak bisa ya baiklah aku akan men.."

"Y-ya aku bisa,Hyung"

Senyum Mark mengembang, "tunggu aku di parkiran,aku akan mengantarmu ke sana"



...



Singkat cerita,Chenle telah sampai di gedung apartemen tempat Jisung tinggal.Sebelum ke sini,ia pergi terlebih dahulu ke rumah Haruto untuk mengambil barang-barang miliknya.

Seusai keluar dari lift,Mark dan Chenle segera pergi ke tempat Jisung berada.Password pintu itu pun Mark tekan-tekan dengan sangat cepat.Hanya seperti melihat sekelebat bayangan.

Pintu apartemen terbuka dan menampakkan sosok lelaki jangkung yang sedang tertidur di sofa.

"Sung"

"Hm?"

Ternyata Jisung tak tertidur. "aku membawa pengasuhmu"

Kedua mata Chenle menatap ke arah  yang lebih tua dengan sangat tajam. "siapa yang kau sebut pengasuh,Hyung,"dan lagi-lagi ia mencebikkan bibirnya.

Seakan mendengar suara manis itu,Jisung terbangun dari tempat tidurnya.Ya dimana lagi kalau bukan sofa.

"Hah? C-Chenle?"

Dan Jisung tidak bisa menyembunyikan rona merah yang timbul dikedua pipinya.Berniat ingin menghindar,kakak sepupunya itu malah membawa Chenle ke kediamannya.

"Sial,bagaimana ini?"-Jisung

Jisung-Hyung! [Chensung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang