Typo bertebaran!!!!!!!!
SELAMAT MEMBACA!!!!!!
Author POV
Cewek itu berjalan dengan santai di Lorong sekolah itu, walau ia tak melakukan apapun selalu banyak yang memperhatikannya. semua orang terpesona dengan kecantikannya, cowok bahkan cewek tak ada yang berpaling darinya.
"Hai tria." sapa salah satu cewek disebelah loker di Lorong itu. cewek yang bernama tria itu membalas sapaan cewek didekat loker itu. semua orang kembali terpesona saat tria membuat senyum manis di bibirnya.
Tria POV
Aku kembali melontarkan senyumanku saat beberapa orang menyapa disepanjang Lorong itu. aku memnag selalu ramah seperti ini pada orang yang ramah juga padaku. banyak yang bilang kalua aku itu cantic dan manis, tapi sebenarnya aku juga seperti cewek pada umumnya yang merasa kadang kurang percaya diri dengan penampilan. bahkan banyak yang bila kalua badanku itu ideal sekali, banyak yang ingin memiliki tubuh sepertiku. padahal aku sangat ingin memiliki badan berisi seperti kebanyakan orang, sebaliknya aku merasa kalua tubuhku ini sangat kurus kering bahkan hamper tersisa tulang saja.
aku memasuki kelas ku dan disambut kedua sahabatku, aku memalai lambaian tangan mereka dan berjalan kearahnya. "pagi tria!" seru febri , cewek ceria dengan kacamatanya. " pagi juga." balasku.
"pagi ver" seruku pada verna, cewek cuek dengan kepekaannya. "gak ada pr hari ini jadi santai aja." belum juga aku tanya dia sudah jawab. " suuzon aja kamu mah,kan aku cuma nyapa." sebalku.
" iya iya. pagi juga" balasnya dengan malas. ia lalu membuka hp nya dan memainkan game disana.
" ya , kamu gak dapet coklat lagi gitu sama si dika itu?" tanya ferbri tiba tiba.
" hah? Gak tuh, kenapa?" aku menatap febri curiga. ia hanya tersenyum aneh tanpa menjawab pertanyaanku.
"jangan bilang kalua kamu suka sama si dika itu?" curiga ku. febri menatap sebal padaku. "bukan itu, kan lumayan pagi pagi bias makan coklat gratis, hehe" ucapnya. aku hanya mendesis , tak suka dengan sifat febri yang selalu memanfaatkan keadaan.
"ehm, jadi gimana tentang liburan besok?" tanya febri padaku dan verna yang sedang asik dengan hp masing masing.
"katanya mau nyewa villa tantenya verna? gimana ver?". "kemaren udah aku tanyain sama tante saras katanya boleh boleh aja, asal jangan berkeliaran malem malem takutnya kesasar." jelas verna, tanpa mengalihkan pandangan dari game nya.
"yaudah berarti udah fix disana, terus tinggal mikirin UAS minggu depam deh,hah, rasanya cepet banget udah akhir semester aja ,kayaknya baru kemaren kita naik kelas 11 deh." keluh febri. aku hanya menggeleng kepala melihat febri yang mulai lemas memikirkan betapa sulitnya UAS baginya.
tepat saat febri sedang menghayal membayangkan berapa banyak tugas remidi nanti bu riri guru sejarah sudah mulai masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran pertamanaya pagi ini.
Jam istirahat.
aku berpisah dari febri dan verna, karena sedari tadi ia sudah tak tahan ingin buang air kecil,dan memutuskan untuk langsung berlari ke kamar mandi. lega. aku keluar dari bilik kamar mandi dan menuju wastafel untuk mencuci tangan. tak sengaja aku mendengar suara tawa seorang cewek yang terasa familiar. sepertinya arah nya dari tangga dekat sini. aku segera keluar dan menuju ketangga sebelah kamar mandi.
aku terdiam saat karlina, seorang cewek yang terkenal suka membuli siapapun yang tak ia sukai, dan genk nya sedang memojok kan seorang cowok culun yang sepertinya adik kelas itu. aku terpaku saat karlina memberikan tamparan pada pipi kiri cowok itu dan menunjuk nunjuk wajah nya seakan sedang meerndahkannya.
sebenarnya aku ingin pergi saja dari sana tpi entah kenapa suara ku tiba tiba keluar dan itu mengagetkan karlina bahkan aku sendiri kaget. "berhenti disana atau aku laporkan pada guru"
cowok culun itu menatap aku datar tanpa ekspresi, aku tak pernah bias jika harus menghadapi karlina sendirian, jika ada verna aku tenang karena ia juara taekwondo tingkat provinsi. tanganku gemetar memegang pinggiran tangga.
karlina menatapku remeh, berjalan pelan kearahku. "wah siapa ini, prinsces kita sudah berani ternyata, tumben gak bareng sama pengawal mu itu, siapa namanya verba erba? " karlina semakin dekat padaku , dan aku semakin menegang ditempat. kedua orang yang Bersama dengan karlina tadi hanya tertawa meremehkan. dan entah apa yang sedang cowok culun itu lakukan sekrang aku tak peduli, berharap ia pergi saja dari sini agar pengorbananku tak sia sia.
karlina menganggkat tangannya akan menjambak rambut ku namun tangannya tertahan diudara seperti ada yang sedang menahannya. aku dan karlina kaget bahkan kedua babu karlina pun linglung dibuatnya.
TBC....
YOU ARE READING
T & G
Teen Fictionentahlah aku gak bisa bikin sinopsi, baca aja dulu siap tahu suka dan kalu ada cerita yang sama mungkin itu karena ketidak sengajaan karena ini berasal dari imajinasiku sendiri