Ketiga

79 3 0
                                    

Keadaan benar-benar canggung,Andara yang biasa memulai pembicaraan pun kini tengah terisak dengan memeluk lengan Fatim.

"Gue ga tau mau ngomong apa sama kalian,gue udah terlanjur kecewa berat sama kalian,kalian itu harusnya ngasih prestasi ke sekolah"

"Kalian udah kelas 11 kan!?seharusnya ngasih contoh buat kami yang kelas 10,tapi malah kami yang kayaknya ngasih prestasi!"Fatim akhirnya membuka pembicaraan

"Maafin kita semua"ucap Nata mengalah

"Ck, gaada maaf-maafan,gue gasuka penyesalan!"ucap Fatim penuh penekanan

"Gue mau kalian belajar,berubah,dan dapet hidayah secepetnya!"

"BUBAR!"tegas Fatim

Semuanya perlahan-lahan pergi,meninggalkan rooftop belakang cepat,rumor mengatakan tempat itu angker,makanya tak banyak orang yang ada disana.

Fatim mengerti,sahabat-sahabat nya ini sudah kehilangan nafsu makannya,mereka pasti malas sekali untuk kembali ke kantin.

"Kalian mau ke kelas?gue kantin dulu ya,mau bungkus makanannya"ucap Fatim saat Andara mulai berbelok ke koridor kelas 10

"Yang punya gue ini uang nya"ucap Cacha

"Biar gue aja,gue pergi ya!"tolak Fatim,lalu pergi menuju kantin

Ia berjalan menyusuri koridor,sambil melamun,tak memikirkan apapun,hanya melihat yang bisa ia lihat.

Sampai di kantin meja mereka sudah diduduki oleh rombongan kakak kelas perempuan yang terkenal karena suka membully dan mereka juga anak orang kaya.

"Pak,ini dibungkus saja ya"Fatim memberanikan diri duduk di meja itu

"Eh ngapain lo disini!"ucap salah satu kakak kelas sambil mendorong bahu Fatim

"Kenapa?ini meja bukan punya bokap lo kan?lagian gue udah duluan duduk di meja ini!"Fatim tak ingin terlihat takut

Sontak semua mata yang beradadi kantin melihat kejadian itu,begitu berani Fatim pada kakak kelas nya.

Gissel,ketua geng membulatkan matanya,kaget,ada saja adik kelas yang berani melawannya.

"Lo maunya apa sih!"ucap Gissel kesal

"Bungkus makanan yang udah gue sama temen gue pesen tadi"jawab Fatim logis

"Ihh!lo itu yaa,,"Gissel tak bisa menahan kesalnya,ia melamlpiasakannya pada Fatim saat itu juga,ia membanting gelas es teh milik nya ke arah Fatim.

Alhasil beling terkena tangan Fatim,tepat di  tempat nadi tangannya,karna Fatim memang sedikit menggulung lengan bajunya.

"Aws!"ringis Fatim,sedangkan darah dari tangannya sudah keluar banyak

"Yaampun nak Fatim!ayo,ikut bibi!"panik bi Idah,penjual bubur ayam dan lain-lain.

"Akhh!"tangan Fatim tertahan,Gissel mencengkram lengannya.

"Gausah kebanyakan drama!"Gissel menggerakkan jari telunjuk nya ke arah Fatim

Sedangkan Fatim hanya menepis kasar tangan Gissel,lalu menginjak kaki kakak kelasnya itu dan pergi.

"Sialan!"sesal Gissel

---

Sementara di uks,Fatim hanya meringis-ringis kesakitan,menahan sakit saat anggota pmr bernama Naira mengobatinya.

"Sabar ya dek"

"Sakit sedikitt"sambung Naira

Dubrakk.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang