Aletta menatap pantulan wajah nya di depan cermin, aletta terlihat sangat kacau hari ini. Mata nya yang membengkak karna semalaman menangis, rambut yang acak-acakan seperti satu Minggu tak disisir oleh pemilik nya.
"Gak mungkin aku keluar dengan mata sembab seperti ini" gumam aletta "mama pasti khawatir jika melihat ku kacau seperti ini, sebaiknya aku mandi" lanjut nya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri berharap keadaan nya membaik setelah di mandiin walaupun nggak 100% membaik setidaknya nggak sekacau saat ia bangun tidur.
"Aletta! udah bangun sayang? Cepet turun kebawah ya sarapan" teriak Diana di balik pintu
"Iya ma" jawab aletta sambil berjalan membuka knop pintu kamarnya
Aletta duduk di depan kedua orangtua nya yang sedang sibuk dengan sarapan nya masing-masing.
"Pa barusan Amel nelpon mama kata nya dia baru aja dipindahkan tugas di Kalimantan selama 5 tahun dan itu nggak boleh bolak balik pulang kerumah" ujar diana memecahkan keheningan yang tercipta sejak kedatangan aletta
"Kok lama banget ma" jawab Dion sambil menghabiskan sisa makan nya
"Biarlah pa Amel kan masih muda biar dia kejar mimpi nya menjadi seorang dokter, akhirnya kesampaian kan dia sekarang udah menjadi seorang dokter dan udah ditugaskan di beberapa kota besar" ujar diana membanggakan tanpa memikirkan perasaan aletta yang juga memiliki mimpi. Namun harus tergantung karna nya
Dion tak lagi menanggapi istrinya, Dion faham semakin ia menanggapi semakin semangat Diana menjawab jika yang di obrolkan itu semua tentang Amel.
Sedangkan diseberang sana ada gadis yang sedang menahan rasa sakitnya, ya dia aletta ia sedang mengunyah makanan nya sambil menunduk karna ia nggak mau terlihat sedih di depan orangtua nya. Ingin ia bertanya tentang ketidak adilan ini namun ia memilih untuk menahan nya dulu.
***
Setelah sarapan aletta berpamitan untuk jogging di taman kota.
"Ma aletta juga pengen kaya kak Amel, yang selalu dapet dukungan dari mama papa, aletta pengen banget bisa mewujudkan satu mimpi aletta. Apa salah aletta ma sampe setiap aletta punya cita-cita mama selalu mematahkan nya. Ini bukan untuk yang pertama kali nya ma tapi udah yang kesekian kalinya mama ngelarang aletta" aletta mengungkapkan kesedihan nya seorang diri dibawah pohon besar yang terdapat di taman kota.
Ia sedari tadi hanya termenung sambil melihat orang-orang di sekeliling nya sedang tertawa lepas seolah hidup mereka itu hanya kebahagiaan kebahagiaan dan kebahagiaan tidak dengan kehidupan nya aletta, yang isi nya hanya sebuah tekanan, seperti hidup di sel penjara.
Dari aletta kecil aletta sudah terbiasa dengan larangan-larangan yang mama nya berikan, entah itu dalam sebuah bentuk makanan, teman, hobi dan masih banyak lagi lain nya. Hingga aletta tumbuh dewasa aletta masih tetap di larang-larang oleh mama nya.
Seharusnya aletta mulai fokus-fokus nya menata masa depan nya layak nya anak-anak yang lain. Tapi karna mama nya ia harus menunda nya kembali.
Aletta sangat menyayangi Diana ia takut melukai perasaan Diana karna perkataan nya, jadi selama ini aletta hanya diam dan menuruti kemauan mama nya, meskipun masa depan nya yang harus ia korban kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired Of Dreaming
Fiksi RemajaDefaya Aletta Machel gadis cantik yang memiliki segudang mimpi dan harapan. tapi itu dulu! Yaaa dulu sebelum aletta mengubur semua mimpi nya dalam-dalam. Apa yang menyebabkan aletta mengubur semua mimpi dan harapan nya???