🍃 3. Tak Terduga 🍃

16 3 0
                                    

__________

🍃 Gue gak percaya dengan cinta pandangan pertama, tapi harus gue akui kalau gue suka apa yang gue lihat saat pandangan pertama. 🍃

—Aiden.

__________

Mentari hanya diam, diam dan diam. Semenjak Fajar telah mengantarkannya kedepan kelas, beberapa murid penghuni kelas sempat memandang penuh tanya dirinya. Mentari hanya terduduk diam dibangku yang letaknya dibarisan pojok belakang, tepat disamping jendela. Mentari nyaman-nyaman saja duduk disini, bahkan lebih nyaman dari pada dibarisan depan.

Satu tangannya menopang dagu, sementara tangannya yang lain tengah membuka lembaran demi lembaran sebuah novel bergenre fanfiction yang terdapat pada sebuah di kamarnya.

Tenang. Itulah yang ia rasakan saat ini, berusaha tenang sampai lonceng masuk berbunyi. Birainya menyenandungkan sebuah lagu, terkadang tersenyum-senyum saat membaca adegan yang menurutnya membuat baper pembaca.

Tiba-tiba hentakan dimeja nya membuat kesadaran nya terkumpul. Melihat dua orang gadis yang berdiri disamping mejanya dengan senyum yang tak luput dari bibirnya.

Mentari merinding sendiri, ‘itu bibir gak sobek apa ya? Senyum segitu lebarnya?’

"Lo anak baru ya?" tanya salah satu gadis itu. Mentari mengangguk pelan.
"Kenalin," gadis yang satunya mengulurkan tangan. Diterima oleh Mentari.

"Gue Rinjani Astari". Ujar Rinjani, dengan senyum. Dibalas senyuman oleh Mentari.

"Gue Arina Thaya Salsabila, lo?"

"Gue Mentari Afsya Mahasura". Jawab Mentari. Tadi, saat diperjalanan menuju sekolah. Ketika perkenalan disekolah nanti, Fajar menyuruh Mentari untuk menambahkan nama 'Mahasura' sebagai nama belakang Mentari. Fajar mengatakan bahwa itu nama keluarga mereka sekarang.

Arin terlihat mengangguk, lalu menatap penuh binar buku yang dipegang oleh Mentari. Menunjuknya, Rinjani pun terlihat semangat seperti Arin.

"Kenapa?" Tanya Mentari.

"Lo kpopers?" Mentari mengangguk, terdiam sejenak seolah menyadari sesuatu. Lalu menatap Arin dan Rinjani dengan senyuman lebarnya.

"Jangan bilang kalian berdua juga kpopers?" Terka Mentari diangguki oleh keduanya.

"Kita kpopers, lo fandom apa?" tanya Rinjani.

"BTS—".

"Serius?! Kita berdua juga!"

"Kok kita samaan terus sih?" ujar Arin penasaran.

"Jangan-jangan kita jodoh, idiew!". Pekik Rinjani saat Arin memukul kepalanya.

"Gue masih doyan abs Jungkook keles!"

Mentari menatap keduanya semangat.

"Bias gue Taehyung, lo?" tanya Mentari.

"Gue Jungkook!"

"Gue Jimin!"

Seru Arin dan Rinjani bersamaan, membuat ketiganya tertawa saat menyadari kekompakannya. Sementara siswi dikelas memandang mereka seolah ‘Kpopers dan dunianya’.

"Yaudah deh, keluar main kita kantin bareng ya? Biasa, ritual kpop". Ujar Arin dengan kekehan. Mentari mengangguk lalu tersenyum.

Memasukan novel nya kedalam tas. Lalu menunggu lonceng masuk setelah beberapa menit kemudian. Melakukan perkenalan, basa basi singkat sang guru, lalu melanjutkan pembelajaran.

M & ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang