Part 2

572 37 0
                                    

Gadis dengan topi putih belenciaga tampak duduk menghadap jendela. Ia tampak asik memutar gelas berisi secangkir hot coklat itu. Sesekali wajah cantik itu menyunggingkan senyum sedih. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Bahkan deras hujan tampak tak mengganggunya.

"Entah kenapa hari ini... Selamat hari jadi ke enam tahun, Yook."

Hari ini membawa ingatanku pada tahun 2016. Saat kita masih saling berjuang.

~OffingCamera~

"Cut!"

Saat kamera dimatikan aku melihatmu terduduk kembali dikursi itu. Matamu sayu, namun sangat hangat. Kali ini, pemuda bermarga Yook ini kembali berdiri. Sekali lagi ia memelukku erat. Sangat erat.

Lalu, suara riuh para kru merayakan selesainya syuting terakhir kami. Yook Sungjae tampak sibuk memberi pelukan hangat pada pria serta bersalaman hangat pada kru wanita. Sesekali aku memperhatikan ia tertawa. Tanpa sadar aku ikut menyunggingkan senyum.

"Bagaimana aku menjalani hari tanpamu mulai sekarang, Oppa?"

Seketika ruangan menjadi hening. Engkau menatap kearahku. Tersenyum. Lalu, perlahan membentangkan tangan.

Lalu... Tanpa sadar aku berlari kencang. Melesat dengan kencang kedalam pelukanmu.

Sekali lagi, Oppa memelukku dengan erat. Tanpa mengucapkan sepatahkatapun. Tanpa mengucapkan perpisahan atau janji akan bersama kembali. Yang aku ingat, hanya pelukan hangat miliknya serta saat ia meletakan kepalanya dipundakku.

"Ma Fish,"

~OffingCamera~

Kacamata yang digunakan oleh gadis bertopi putih itu mengembun. Tampaknya hujan juga mulai membasahi gadis itu.  Ia tampak menarik napas panjang. Semua ingatan ini melelahkan hatinya.

"Ia duduk disana sudah berapa lama?" ujar gadis berambut pendek bemarga Oh itu.
"Sudah setengah jam, ini hari jadi mereka ke enam tahun, Hayoung-ah" ujarnya sedih.
"Si Yook bodoh itu," ujarnya sembari menggeretakan giginya.
"Biarkan saja Sooyoung diruangan itu hari ini. Setelah ini dia akan baik-baik saja," ujar gadis berambut bop itu. "Dia bukan orang yang lemah. Kaliankan tau Sooyoung itu mudah menangis, tapi tidak mudah menyerah. Aku benarkan, Yerin,Hayoung?"

Mereka bertiga tampak tersenyum. Memperhatikan pintu ruang berpintu putih itu.

~OffingCamera~

Setelah pelukan terakhir itu. Aku tak pernah melihatmu lagi. Tak pernah mendapat pesan singkat anehmu lagi. Tak pernah mendengar suaramu lagi. Bahkan saat pengambilan take terakhir syuting pun aku tak melihatmu.

"Ini tisu," ujar manager wanita hangat. "Kau menangis lagi, padahal ini hanya meminta pendapatmu. Wajahmu akan bengkak saat tampil nanti, aigo aigo" ledek manager yang disapa unnie Lee oleh Joy itu.

"U-U-Unnie," ujarnya sesegukan.
"Kau ada acara selanjutnya, aigoo uri aegi," sembari memeluk Sooyoung.

"Aigooo,"

Semua member RV memelukku erat saat tiba dilokasi setelah siaran terakhirku.

Saat itu kita tidak pernah tau bagaimana perjalanan didepan sana. Menjadi muda dan menantang apapun itu menyenangkan. Bersamamu itu menyenangkan, Yook Seungjae. Tapi, jika bersamaku melelahkan. Maka aku juga akan membiarkanmu pergi dan bahagia.

Tbc

Disini aku buat alur maju mundur cantik sih ya, biar kalian bisa sekalian memahami haluku setiap moment mereka hehe sampe ke khayalanku mereka sempet putus dan balikan.lagi wkakaka

Offing Camera.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang