Part 3

567 44 5
                                    

Part 3. Yook Sungjae POV.

"Lusa syuting terakhir WGM-mu sebelum BTOB akan promosi full di Jepang,"

Suara pria berbaju hitam itu seolah lenyap. Ah, bukan hanya suara pria itu. Tapi, serasa ruangan ini menjadi hening dan hanya degupan jantungku yang terdengar. Seperti kilas balik, seolah-olah aku bisa melihat semua ingatan waktu gadis itu mendelik marah atau tersenyum sangat ceria.

Tik. Tok. Tik. Tok. Tik. Tok.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan, aku ingin tidur," ujarnya datar.
"Ya! Sungjae, kita lagi membahas besok harus bagaimana dengan syutingmu." teriak Ilhoon yang tidak peka. Saat ia hendak beranjak menyusul sang maknae Eunkwang menahannya. Ia tampak menggelengkan kepala nya.

Hening seketika.

Enam pemuda itu seolah bisa membaca maknae tsundere mereka. Mereka tampak menghela napas. Tidak ada yang membuka omongan. Meja yang biasa berisi cacian hening malam itu.

"Dia pasti sedang menangis sekarang," ujar Minhyuk-eomma cemas.

Sedangkan pria yang dicemaskan oleh hyungnya itu tampak linglung duduk dipinggiran kasur.

"Ah, aku harus memilih lagu,"

~OffingCamera~

"Selesai sudah latihan hari ini," ujar semua member dan kru Cube. Tidak ada yang berani mengganggu mood swing Yook Seungjae hari ini. Ia lebih banyak diam tampak memikirkan banyak hal. Tak berbagi apapun.

"Apa dia baik-baik saja?" ujar Ilhoon. "Bukankah kita harusnya menghiburnya,hyung?" ujarnya lagi.
"Diamkan saja. Sampai Sungjae bicara sendiri tentang masalahnya, lebih baik kita tidak mengganggu nya." ujar Eunkwang ragu. Hyungsik memperhatikan maknaenya dengan senyuman sedih. Semua member khawatir. Tapi mereka tak bisa memaksa jika Seungjae belum siap untuk bercerita.

~OffingCamera~

"Boleh aku masuk?"

Hening.

"Sungjae?" panggilnya lagi. Tanpa izin pemuda aneh dan gila itu menerobos masuk dengan kunci cadangan.
"Kau tidak menangis ternyata?"

Hening.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan hyung?"
"Gwenchana?"

Hening.

"Ungwenchana." ujarnya pelan. Pelan sekali seolah berbisik.
"Wae?"

Tiba-tiba saja aku menangis. Menangis hingga suaraku menghilang. Sesegukanku pun menghilang. Air mataku terus menerus jatuh. Segalanya, aku bahkan tak mengerti mengapa aku menangis seperti ini.

"Gwenchana, menangislah,"

Seolah itu mantra ajaib. Aku menangis berjam-jam lamanya. Suara hiruk pikuk didepan pintu kamarku juga menjadi hening. Hanya suara bagaimana aku terisak yang terdengar.

"H-Hyung,"

Layar ponselku menyala. Wajahnya dijembatan itu saat tersenyum menggandeng tanganku membuatku berhenti menangis.

"Kau menyukainya kan?"

Ia tercekat. Awal mula semua ini adalah kesombongan seorang Yook Sungjae yang mengatakan ia memiliki temboknya sendiri. Ia tak akan jatuh cinta dengan mudah.

"Kau ketakutan kehilangannya, Yook Sungjae." ujar Changsub sebelum pergi.

~OffingCamera~

"Kalian sudah putus?"

Sungjae hanya mengangguk.

"Wae?" ujar Changsub bingung. "Kau memiliki gadis lain?" hanya mendapat tatapan mendelik dari pria dengan marga Yook dihadapannya.

"Aku hanya lelah,"
"Kau yang lelah? Bukannya Sooyoung yang harusnya lelah menghadapimu?"
"Jangan memanggil namanya seolah-olah kau dekat dengannya,"
"Kalian sudah putus. Terserah dong kalau hyung mau memanggilnya Sooyoung love atau apapun," ejek Changsub.

Semuanya terjadi sangat cepat. Aku bahkan bingung sekarang aku adalah Yook Sungjae yang single. Ponselku masih dengan walpaper saat tangan kami saling menggenggam dengan cincin couple yang kugunakan disugarman tahun 2018 lalu.

"Memandang wajahmu membuatku sebal. Aku mau pulang dan main game."
"Ya!!" Teriak Changsub sebal.

~OffingCamera~

Single, tampan, kaya dan populer. Kabar putusnya dua idol itu menyebar dengan cepat. Tidak ada yang percaya pasangan sejuta umat itu putus. Tentu saja banyak kembang dan kumbang menghampiri dua idol yang menyandang status single ini.

"Huh, susah sekali sih mendekati Sungjae," lirih salah satu girl group papan atas. Mungkin ini sudah kembang ke sepuluh yang tidak bisa menembus tembok Sungjae. Sudah tiga bulan sejak pria dengan marga Yook itu menyandang status barunya.

"Kali ini siapa lagi yang kau takuti," ledek Changsub.

Ia tampak tak menggubris hyungnya itu. Sibuk memainkan kembali ponselnya. Ia melihat sebuah folder.

"Ini, bukannya sudah kupindahkan?" ujarnya ragu. Satu persatu foto sejak ia bertemu gadis bersurai hitam panjang itu terlihat. Mata gadis bulat besar itu menatapnya. Cara tersenyum yang mirip dengan miliknya. Bahkan album hari jadi mereka yang pertama hingga yang kelima.

"Ah, ini hari itu?"

Sejak pagi alarm Sungjae tak berhenti berdering.

"Selamat hari jadi ke tiga, Sooyoung-ie."

Cairan hangat mengalir.

Tbc

Bonus part.
"Ck, dasar Yook si Tsundere itu."
"Changsub-hyung, kau yang memasukan foto lama itu," ujar Ilhoon.
"Baguslah, aku lelah tiap ia mengomel soal pakaian Joy," sambung Hyungsik.
"Padahal masih cinta, tapi sok sok mau putus." ujar minhyuk
"Seperti nya dia menangis,hyung." ujar paniel khawatir.
Lalu keenam anggota tersenyum cekikikan karena berhasil mengerjai Yook si Tsundere.
"Kita berhasil," soraksorai Eunkwang.

Hallo semua bbyuship sejagat raya wkaka. Kalian bingung ga? Intinya tiap part kek part 2 itu sudut pandang joy. Dan ini sudut pandang sungjae.Mereka ini bersambung gitu intinya, Jadi kek novel dilan gtu uhuk wkakakaakakaak trus rencananya mau nyeritain kisah mereka 2016. Ga tau aja aku yakin mereka jadian wkakakaka dgn segala teori khayalanku. Hingga semuanya bermuara kesatu titik, 2025 dimana mereka uda dewasa gitu. Dan part selanjutnya buat joy, pen nyeritain gmn mereka ketemu lagi diatas panggung atas bantuan changsub wkwk bersambung disudut pandang sungjae. Aku yakin ulah sungjae sih itu minta diseret buat berdiri dibelakang joy. Inget ga kalian moment after wgm itu lohhhhh wkakkakaa moment mana kalian yakin mereka jadian nih manteman? Kalo aku semangat, aku lanjut deh. Oo turut berduka buat wendy. Sumpah aku benci banget dgn sbs gangguin banget comeback RV padahal mau liat fancam joy 😭 cepet sembuh wendyyy unnie huhu

Offing Camera.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang