SELAMAT MEMBACA TENTANG KISAH YANG DATANG DARI PENULIS AMATIRAN SEPERTIKU:🌚
-
-
-"Mau bareng gak An" tawar Nowra.
"Nggk usah gue balik naik angkutan aja" tolaknya lembut.
"Ck! Udah sih bareng yaelah kaya sama siapa aja" tawarnya lagi dengan kesal.
"Bener deh Ra gua balik sendiri aja" tolaknya lagi.
"Iihh udah sore ini,balik ama gue aj..."
"Dia balik sama gue" ucap seseorang dengan tiba-tiba.
Mereka berdua menengok kearah pinggir kanan yang terdapat Gelan sedang memasang wajah datarnya.
Nowra tercengang melihat Gelan betapa gantengnya dia.Pikirnya
Geana hanya menunduk merutuki dirinya karena Gelan datang disaat yang tidak tepat, pasalnya disini sedang ada Nowra,pasti besoknya ia akan di introgasi. Ia belum cerita apapun sama sahabatnya, karena ia pun bingung apa yang harus diceritakan ia saja tidak ada ikatan apapun dengan Gelan. Jadi, tidak penting bukan?
"Lah,lo siapanya Geana?" ucap Nowra dengan dahi yang mengkerut.
"Eeh,eeh lo kan anak SMA Bangsa,lo ngapain kesini?" tanyanya lagi dengan heboh.
Kembaran Eros nih kayanya.Pikir Gelan
"Gue jemput dia. Iya gua anak SMA Bangsa. kenapa, kaget?" ucap Gelan sesantai mungkin.
"Tar deh lo siapanya Geana dulu?" tanya Nowra masih penasaran.
"Calon pacar " ucapan Gelan sontak membuat Geana mendongak,dan menatap Gelan tajam.
Nowra menatap Geana dengan alis yang terangkat,ia butuh penjelasan dari Geana.
Geana hanya mengangguk.Dan Nowra mengerti langsung saja ia beranjak ke mobilnya, sebelum pergi ia mengucapkan.
"Gue kasih izin lu berduaan tapi awas jangan di apa-apain, buat lo Geana punya hutang penjelasan sama gue" ucap Nowra kemudian melaju pergi.
Geana mendekat kearah Gelan dan menatapnya tajam membuat Gelan sedikit menciut.
"Ngomong apa tadi?" kata Geana, mendongak dan tangan yang ia simpan didepan dada.
"Emang benerkan lo calon pacar gue" ucap Gelan santai.
"Kata siapa?" tanya Geana masih dengan wajah angkuhnya.
"Eeh tadi temen lo" ucap Gelan mengalihkan pembicaraan mereka.
"Gak usah ngelak deh" kesal Geana.
"Ya lagian gak penting,tunggu mainnya aja" ucao Gelan dan beranjak kemotornya.
"Balik, gak ada bantahan naik motor cepetan!" ucap Gelan sudah tidak bisa dibantah lagi.
Tidak tau kenapa, seolah tersirih oleh ucapan Gelan langsung saja ia menurut dan menaiki motornya.
Motor melaju dengan kecepatan sedang menembus angin sore,dan senja yang mewakili sore ini.
-ooo-
"Dasar Gelan jelekkkkkkk" teriak Geana di dalam kamarnya,ia masih kesal soal tadi ketika di depan gerbang SMAnya, kejadian yang harus ia ceritakan kepada dua sahabatnya tidak mungkin sahabatnya itu tidak menagih penjelasnya hari senin nanti, untungnya besok sabtu jadi libur ia bisa nenangin pikiran dulu sebelum menjelaskan.
Setelah mengantar Geana tadi Gelan langsung pulang, di tawarin buat mampir dulu, tapi katanya ia bilang ada urusan sok sibuk banget, eh apaan sih.
Saat ini Geana terus saja memikirkan bagaimana ia menjelaskan kepada dua sahabatnya.
"Oke,calm down Geana" ucapnya menenangkan dirinya sendiri.
"Yaudah, ceritain aja apa yang terjadi" ucapnya lagi dan langsung saja ia merebahkan badannya ke kasur menenangkan pikirannya, ia pikir dengan tidur sebentar bisa membuatnya tenang.
-ooo-
"Weh, yang abis nganter gebetan senyum-senyum gak jelas kaya orang gila" semprot Eros
"Lo gila" timpal Gelan kesal.
"Bi jum kopi, tapi gulanya agak dikitin" ucapnya lagi memesan kopi, dan duduk dekat Rafay yang sedang menghisap rokoknya, ia pun mengambil alih rokok yang ada dimeja dekat Rafay.
"Gimana dengan hari ini?" tanya Rafay sambil menghisap rokoknya.
"Yaah,kemajuan" ucapnya sambil menyalakan api untuk rokoknya.
Yah, memang Gelan perokok semenjak kejadian yang menimpa keluarganya, semenjak kejadian itu ia sering sekali yang namanya merokok, minum-minum, kumpul tengah malem, tapi soal narkoba ia tidak pernah mencoba ia tau batasan mana yang harus ia jauhi.
Itu semua ia lakukan hanya untuk melampiaskan kekesalannya ia hanya mencoba tapi lamban laun itu membuat dirinya tenang meski hanya sesaat,tadinya ia tidak ingin ini semua terjadi tapi keadaan yang membuatnya seperti ini.
***
Gelan dan Geana
Vote terimakasi
Ig:mrsikahnd_
KAMU SEDANG MEMBACA
GeAn [On Going]
Teen FictionSelalu dalam mimpi yang sama. Dengan sebuah wajah yang tidak biasa, pada waktu yang benar-benar tidak diduga aku menghadapimu, ku pikir aku sedikit takut. Tapi ini? Ini akan menjadi sebuah mimpi selamanya. Sekarang, walau kapanpun aku membuka mataku...