#8-a.m

64 23 7
                                    

SELAMAT MEMBACA TENTANG KISAH YANG DATANG DARI PENULIS AMATIRAN SEPERTIKU:🌚
-
-
-
Hari libur kali ini ia ingin mengunjungi makam ayahnya yang sudah tiga minggu ini ia tidak kesana, ia rindu pahlawannya, jelas sangat rindu, ia tidak lagi mendengar suara tegas ayahnya. Setiap hari ia selalu memancarkan senyumnya untuk menutupi luka yang ia rasakan. Ia tidak mau terlihat iba dimata orang lain, ia harus kuat jangan terlihat lemah sedikit pun. Pikirnya.

Bunda Geana pun sudah berangkat kerja sedari pagi, bundanya tidak istirahat di hari sabtu ini, padahal di kantornya libur. Katanya bundanya akan kebandung untuk beberapa waktu ini,ia jadi kesal kepada dirinya sendiri, karena tidak bisa menggantikan bundanya,bia bisa saja sekarang ikut dengan bundanya tapi bunda melarang keras buat dia ikut mengerjakan kerja bareng bundanya.

Geana berjalan menuruni anak tangga dengan lesu, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru rumahnya, satu kata yang mewakili rumahnya yang sekarang ini.

Sepi

Itu yang Geana rasakan saat ini, sepi, sunyi, hanya ada suara air di aquarium ikan kesayangnya, yang sering disebut Joey oleh Geana, itu ikan kesayangannya pemberian dari mendiang ayahnya waktu ia kelas satu SMA, waktu itu ia pergi ketempat Bazar di ajak oleh sang ayah, saat itu bisa dibilang Geana masih manja-manjanya ia belum terbiasa menjadi anak remaja karena ia tidak pernah yang namanya main bersama temannya yang ia lakukan hanya dirumah.

Saat ditempat bazar itu Geana sangat antusias karena baru pertama kalinya ia ketempat itu,ia melihat-lihat keseluruh arah dan ia terpaku dengan sang penjual ikan, disitu banyak sekali macam-macam ikan tapi Geana langsung jatuh cinta kepada ikan Discus ikan yang sering dijuluki sebagai ikan Pompadour. Nama itu diambil dari selirnya Raja Prancis. Raja Louis XV yaitu madame Pompadour . Saat itu Geana sempat tidak jadi membeli ikan itu karena harganya yang cukup terbilang mahal, tapi karena paksaan dari sang ayah akhirnya Geana menyetujui untuk membelinya dan ia namakan dengan sebutan Joey,ia membeli ikan Discus yang berwarna kuning karena itu salah satu warna kesukaannya.

 Saat itu Geana sempat tidak jadi membeli ikan itu karena harganya yang cukup terbilang mahal, tapi karena paksaan dari sang ayah akhirnya Geana menyetujui untuk membelinya dan ia namakan dengan sebutan Joey,ia membeli ikan Discus yang berwarna ku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joey sampai sekarang masih bertahan hidup menemaninya sampai saat ini,dan untuk Joey jangan juga tinggalin Geana.

Dan Geana kembali menangis ketika mengingat memories dulu bersama sang ayah, dan ia kembali mengeluarkan air mata yang turun tanpa seizinnya.

Geana sesegera mungkun menepis memories bersama sang ayah ia sekarang harus cepat kemakam sang ayah.

Belum lagi ia menunggu angkutan lama lagi pasti.

-ooo-

Sesampainya dihalte langsung saja ia duduk yang disediakan dihalte,sambil menunggu angkutan.

Geana tidak sadar kalo sedari tadi ada yang memperhatikannya,tapi ia tak kunjung mendekat ia hanya memandang dari jarak yang cukup jauh,ia terus saja memandangi Geana yang sedang berkutat dengan ponselnya.

Dan akhirnya Geana masuk kedalam angkot, ia buru-buru mengikuti Geana.

Ia terus saja memikirkan Geana pasalnya sekarang pakaian Geana seperti orang hendak jiarah,memakai kerudung,baju semua hitam, siapa yang meninggal?. Pikirnya

Ia pun tidak tau kenapa ia langsung mengira kalo Geana hendak ke tempat pemakaman, itu hanya terkaannya saja.

Dan ia baru sadar kalo dugaannya benar Geana hendak jiarah, tapi ke siapa?.

Tidak luput pandangannya dari Geana ia terus saja menguntit Geana dari jarak yang cukup bisa dibilang jauh, ia melihat Geana sedang membeli bunga dan air, sepertinya itu untuk menaburkannya ke makam.

Setelah Geana berhenti di makam yang masih baru, ia melihat tanahnya yang masih merah.

Siapa?

Satu kata yang mewakili pikirannya siapa? Yang Geana jiarahi.

"Assalamualllaikum ayah,hehe maafin Gea ayah baru berkunjung lagi kemakam ayah" salam Geana dengan kekehan hambarnya.

Langsung saja ia mendo'akan almarhum sang ayah, setelah selesai berdoa ia menaburkan bunganya, sambil membicarakan keluh-kesahnya.

"Ayahh Geana kaya gak semangat lagi semenjak ayah gak ada" keluhnya.

"Eeh tapi Yah Geana akhir-akhir ini sering banget di anter jemput sama seorang cowok, ia membuat Gea sedikit lebih selalu salah tingkah, hmm tapi Gea bingung deh dia kenapa ya pen deket sama Gea, bahkan Yah pertama kali bertemu sama dia, dia udah ngungkapi perasaanya sama Gea, tadinya Gea males ladenin dia tapi gak tau kenapa kalo dia gak ada disisi Gea, Gea ngerasa kehilangan, tapi kalo deket dia jantung Geanya disko gitu kan aneh" curhatnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca dengan kekehan hambarnya.

"Yah mau ujan, ayok Yah pulang" ucapnya mulai ngaco.

"Ayah...kok gak ngomong sih dari tadi Gea udah ngomong panjang lebar tapi ayah diem aja..." ucapnya lirih.

Seolah sadar dengan kenyataan detik itu juga ia menangis terseguk-seguk, yang sedari tadi ia pendam.bDan di wakili juga dengan hujan, ia tetap duduk dekat makam dang ayah ia enggan untuk pergi, ia ingin menemani sang ayah.

Ia memperhatikan Geana sedari tadi, yang ia lihat dari kejauhan sepertinya Geana menangis,bia hendak mendekat tapi ia urungkan membiarkan Geana,  takutnya kehadirannya membuat Geana kesal.

Tapi sudah lama ia memperhatika dan Geana semangkin menjadi nangisnya dengan dibarengi hujan.

Seolah langit tau Gadis cantiknya sedang sedih.Batinnya.

Langsung saja ia berlari kearah dimana Geana yang sedang menundukkan kepalanya dengan tangis yang tak kunjung berhenti.

Geana merasakan seperti ada yang memberikan jaket kepunggungnya dan ia mendongak mendapatkan...

"Gelan.." ucapnya lirih.

Ya..yang sedari tadi menguntit Geana adalah Gelan.

Tadinya ia hendak menemui Geana kerumahnya tapi ia urungkan niatnya, karena ia sudah melihat Geana yang sedang duduk di halte seperti sedang menunggu angkutan.

Gelan menatap Geana dengan lekat, Gelan menjulurkan tangannya ingin membantu Geana berdiri tapi Geana tidak bereaksi sama sekali, mereka malah saling memandang.

Gelan sempat melihat di batu nisan yang bertuliskan nama...

Sean Pradipta binti Raharja Pradipta

Ayah Geana?.Batinnya bertanya pada dirinya sendiri.

"Diri ya..gue bantu" ucap Gelan lembut.

Geana menyatukan tangannya,ketangan Gelan yang sedari tadi menjulurkannya dan ia langsung memeluk Gelan dengan tangisnya.

Gelan kaget luar biasa karena dapet serangan tiba-tiba dari Geana,ini pertama kalinya ia berpelukan dengan Geana, dan Geana yang pertama memeluknya. Geana sepertinya enggan melepaskan pelukannya, dan Gelan lebih memilih membalas pelukan Geana.

Mereka pun berpelukan di tengah-tengah hujan yang mengguyur kota jakarta.

Hujan adalah saksi dimana saya berpelukan dengan Gadis Cantik saya.

-GelanPrambudi...

***

Vote terimakasi


Ig :mursikahnd_

GeAn  [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang