08

327 16 17
                                    

...

Maap ya buat yg nunggu cerita ini, maap lama gk update lama bgt keknya, q bahkan ampek. Lupa kalo gk diingetin slh satu redars. Pada masih ingat ff ini. (: udh 4 bulan lbh ya, bahkan udh mau thn baru, (:

Entar ceritanya bakal banyak q skip, jadi maap. Tapi q mau nanyak dulu ini ending nya mau panhwi atau panwink, kalo panhwi mungkin q udh ada pikiran, kalo panwink masih agak puseng. Dan maaf kalo gj dan agak keluar alur, soalnya ide yg dulu pernah lewat udh hilang semua😭😭. Dan mungkin akan sedikit ada perubahan pasangan maaf buat foto yg diawal, karena tak mungkin gk akan sesuai itu😭😭😭. Maaf semua, aku minta maaf bgt, 😭😭 dan maaf kalo ada typo.

..

Happy reading.

..

..

Entah sejak kapan kini kedua anak Adam itu sudah terlalap diatas diranjang dengan selimut yang menutupi tubuh polos mereka. Dan diluar juga sedang hujan.

Lai guanlin dan Lee daehwi dua sahabat yang beberapa jam lalu melakukan hal yang benar-benar tak pernah dipikirkan bahwa semua ini akan terjadi.

"eughhh,," daehwi perlahan membuka matanya, yang ia lihat pertama adalah dada bidang polos milik guanlin, yang kini memeluknya erat. Daehwi teringat apa yang sudah mereka lakukan tadi dan itu membuat wajahnya memerah, dan ia bingung ia harus sedih atau senang tapi dalam hatinya ada sesuatu yang selama ini belum pernah ia rasakan pada guanlin, bahkan pada jinyoung sekalipun sang kekasih. Perasaan hangat dan entah tak bisa dijabarkan.

Daehwi tersenyum "lin,,,aku tak tahu ini benar atau salah, tapi terima kasih kau selalu bisa membuat ku tersenyum dia saat aku sedang sedih, apa boleh aku jujur jika ada sesuatu disini yang belum pernah ku rasakan pada siapapun termasuk jinyoung hyung sekalipun, dan hanya kurasakan padamu, sejak dimana kita bersama di New York dulu.. "

"salah ataupun benar aku tak perduli"

Daehwi terkejut karena tiba-tiba guanlin terbangun "li,,,lin"

Cup

"hmmm"

"ani a" daehwi menyembunyikan wajahnya pada dada polos guanlin.

"maafkan aku sudah melakukan ini padamu tapi apa boleh aku jujur padamu"

"ani a kau tak salah aku juga menerimanya, jadi jangan merasa bersalah sendiri, katakan"

Guanlin lalu memegang dagu daehwi "apa kau percaya jika aku mencintaimu,,??"

"ta,,,tapi bagaimana dengan jihoon hyung"

"aku juga bingung hwi~ya,, tapi kau sendiri ada jinyoung hyung"

"sejak kapan,,??"

"mwo,,??"

"perasaanmu,,"

"sejak kita bersama sama di New York, itu datang secara tiba-tiba, tapi aku teringat jihoon hyung dan mencoba mengelak perasaan ini"

"a,,apa kau sungguh sungguh"

"entahlah tapi saat melihatmu menangis aku pun merasakan sakit dan tak ingin melihatmu sedih dan hingga beberapa hari lalu, kau menangis karena jinyoung hyung saat itu aku yakin dengan semua ini"

"lin jihoon hyung bagaimana dia orang yang baik, jika jinyoung hyung a,,aku itu,,"

"jika aku tak yakin kenapa kau melakukan itu bersamamu bukan jihoon hyung, bahkan aku tak pernah melakukan dengan jihoon hyung, dan aku sadar jika perasaanku pada jihoon hyung hanya sekedar perasaan lalu,,,"

A Betrayal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang